MATARAMRADIO.COM – Lebaran Topat, yang dilaksanakan oleh warga Lombok setelah berpuasa sunah 6 hari di bulan Syawal menjadi ajang wisata keluarga.
Biasanya, warga akan berwisata ke pantai setelah sebelumnya melaksanakan zikiran di kampung masing-masing dan ziarah ke makam leluhur.
Dalam melaksanakan wisata tersebut, warga datang beramai-ramai bersama keluarganya baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.


Dan yang tak ketinggalan, membawa perbekalan sendiri mulai dari air minum hingga ketupat serta lauk pauknya. Tidak ketinggalan pula kopi beserta gula dan kompor.
“Biar hemat. Kalau belanja disini mahal,” tutur Nurhayati saat ditemui di Pantai Duduk Senggigi Lombok Barat yang datang bersama keluarga besarnya dari wilayah Sayang-sayang Mataram.
Menurutnya, ia sengaja membawa perbekalan sendiri karena ingin menikmati kebersamaan bersama keluarganya di Pantai Duduk Senggigi hingga sore hari.
“Kami berangkat dari rumah pagi dan rencananya sore baru pulang,” katanya.
Pantauan kami, ternyata bukan hanya Nurhayati bersama keluarganya yang datang berwisata ke pantai Duduk Senggigi dengan membawa perbekalan dari rumah.
Tapi, sebagian besar warga yang berwisata ke pantai dan datang bersama keluarganya termasuk anak-anak akan membawa perbekalan sendiri.
“Kami ingin sekalian mandi di pantai,” ujar pengunjung lainnya.
Sebagai informasi, dalam merayakan kemenangannya setelah berpuasa ramadhan satu bulan, warga Lombok akan melanjutkan puasa sunah 6 hari di bulan Syawal.
Sehingga, lebaran Topat menjadi moment kebersamaan bersama keluarga dengan menghabiskan waktunya bersama keluarga sambil menikmati keindahan pantai.***











