Beranda blog Halaman 3

Pratibha Ranta: Bintang Baru dari Shimla yang Bersinar di Laapataa Ladies

Kemenangannya di IIFA 2025 untuk kategori pendukung menegaskan statusnya sebagai talenta muda yang patut diperhitungkan, membawa angin segar ke industri perfilman India.


Lahir pada 17 Desember 2000 di Shimla, Himachal Pradesh, Pratibha tumbuh dalam keluarga sederhana. Ia menempuh pendidikan di Convent of Jesus and Mary, Shimla, di mana ia pertama kali jatuh cinta pada akting melalui teater sekolah. Meski awalnya tidak memiliki koneksi di dunia hiburan, tekadnya membawanya ke Mumbai untuk mengejar mimpi.


Kariernya dimulai pada 2020 dengan debut televisi di serial Qurbaan Hua di Zee TV, memerankan Chahat dalam cerita cinta yang rumit. Penampilannya mendapat perhatian, dan ia melanjutkan dengan peran di Aadha Ishq (2022) di platform Voot. Namun, langkah besar ke layar lebar baru terjadi pada 2024 dengan Laapataa Ladies.

Dalam film yang disutradarai Kiran Rao ini, Pratibha memerankan Jaya, seorang pengantin desa yang tertukar, membawa kedalaman emosi yang membuatnya dipuji oleh kritikus dan penonton.


Kesuksesan Laapataa Ladies—yang menjadi entri India untuk Oscar 2025—meningkatkan profil Pratibha secara signifikan. Pada Maret 2025, ia memenangkan IIFA Award untuk kategori pendukung, sebuah pencapaian yang memperkuat posisinya di Bollywood.

Penggemar mengagumi autentisitas dan kerendahan hatinya, sementara industri mulai meliriknya untuk proyek-proyek besar berikutnya.
Saat ini, di usia 24 tahun, Pratibha sedang dalam pembicaraan untuk beberapa film baru, meski belum ada pengumuman resmi.

Dengan bakat alami dan dedikasinya, ia diprediksi akan menjadi salah satu wajah terkemuka Bollywood dalam beberapa tahun ke depan.
ih emosional. (editorMRC)

Generasi Muda Diminta Waspada Iklan di Media Sosial

MATARAMRADIO.COM- Wakil Menteri Perlindungan pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani meminta generasi muda agar mewaspadai iklan-iklan di media sosial.


Menurut Wamen, sebenarnya iklan-iklan di media sosial sudah jelas, apakah iklan itu legal atau ilegal.


“Jika mau teliti akan diketahui, apakah iklan di media sosial itu t legal atau ilegal. Lihat persyaratan yang diajukan,” katanya.


Jika dalam persyaratan rekrutmen tidak mempersyaratkan pendidikan, mempermudah segala sesuatunya termasuk mengiming-imingi gaji besar kata Wamen iklan itu perlu diwaspadai.


Yang menyedihkan, kata Wamen yang menjadi korban dari iklan di media sosial adalah anak anak muda yang biasa memegang gadget dan bisa mengakses informasi secara leluasa.


“Sedihnya disini. Yang jadi korban generasi muda yang biasa main gadget,” katanya.


Dengan adanya korban dari iklan di media sosial, Wamen meminta agar hal itu menjadi perhatian dan tugas bersama untuk terus mengingatkan masyarakat jikal agar waspada dan melakukan verifikasi terhadap iklan di media sosial.***

Pemprov NTB Siapkan Museum Edukasi dan Wisata Budaya

MATARAMRADIO.COM – Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam menyatakan pemerintah provinsi NTB akan membentuk museum khusus yang menyajikan informasi koleksi berdasarkan tema tertentu. Museum ini berfungsi sebagai sarana edukasi, penelitian dan wisata budaya.


“Kami ingin mendesain museum yang menjadi pusat edukasi dan wisata budaya,” katanya, Rabu 26 Maret 2025.


Museum khusus ini, jelas Ahmad Nuralam akan menampilkan koleksi senjata, kain dan koleksi manuskrip.


Di museum ini pula, kata Ahmad Nuralam akan digelar berbagai kegiatan berupa kajian koleksi, seminar hasil kajian, kuliah museum dan museum talk.


“Di museum ini akan ada ruangan interaktif sehingga menarik bagi pengunjung,” katanya.


Pamong Budaya Madya Museum NTB, Bunyamin menyatakan pembentukan museum khusus menjadi salah cara menyampaikan informasi pengelolaan koleksi museum kepada masyarakat.


Selama ini, kata Bunyamin informasi yang ada masih sebatas penyajian koleksi di ruang pameran yang menyajikan 700 koleksi atau sekitar 10 persen dari total koleksi Museum Negeri NTB yang mencapai 7.721 koleksi.


“Masih banyak koleksi museum yang belum ditampilkan dalam pameran tetap” katanya.


Sedang Ketua Dewan Kebudayaan Daerah NTB, Prof. Abdul Wahid menyatakan museum khusus memiliki arti penting bagi Provinsi NTB mengingat provinsi NTB memiliki khazanah dan koleksi beragam.


“Dengan adanya museum khusus, museum NTB bisa disejajarkan dengan museum besar lainnya di dunia,” katanya.***

Rekapitulasi Belanja Untuk Pemenuhan SPM Provinsi NTB Tahun Anggaran 2025 (Bagian 34)

Tergugat Mangkir Lagi, Sidang Aktivis Fihiruddin di PN Mataram Berlanjut ke Mediasi

Ini merupakan kali ketiga berturut-turut para tergugat mangkir, sehingga sesuai hukum acara perdata, sidang dilanjutkan ke tahap mediasi.

Kuasa hukum Fihiruddin, M. Ihwan, menyayangkan sikap para tergugat yang dinilai tidak menunjukkan itikad baik.
“Besar harapan kami para tergugat memiliki itikad baik guna penyelesaian perkara ini, karena gugatan ini merupakan tindaklanjut terhadap kriminalisasi terhadap kebebasan berpendapat yang telah dijamin oleh UUD 1945 di mana klien kami sempat dilakukan penahanan dan harus menjalani proses penyidikan dan penuntutan,” ujar pria yang akrab disapa Iwan Slenk.


Iwan menegaskan, kliennya mengalami kerugian materiil dan immateriil akibat peristiwa tersebut. “Untuk itu kami berharap ada rasa humanisme kepada para wakil rakyat untuk memberikan atensi terhadap peristiwa yang menimpa klien kami Fihiruddin,” tambahnya.
Gugatan ini diajukan ke PN Mataram sebagai hak hukum yang sah.

“Kami berharap hakim melihat dengan cermat alasan gugatan ini dilayangkan mengingat hakim merupakan wakil Tuhan di negara ini,” tegas Iwan.


Kilas Balik Kasus


Kasus ini berawal dari dugaan kriminalisasi terhadap Fihiruddin atas kebebasan berpendapatnya. Aktivis tersebut sempat ditahan dan menjalani proses penyidikan serta penuntutan, yang menurut kuasa hukumnya melanggar hak konstitusional berdasarkan UUD 1945. Gugatan perdata ini dilayangkan untuk menuntut pertanggungjawaban dan ganti rugi atas kerugian yang dialami Fihiruddin, menyeret Pimpinan DPRD NTB serta dua fraksi politik sebagai tergugat. Hingga kini, absennya para tergugat menjadi sorotan dalam proses hukum yang tengah berjalan. Sidang kini menunggu proses mediasi untuk mencari titik temu antara kedua belah pihak. (editorMRC)

180 Pemudik Asal Sumbawa Ikut Mudik Gratis

MATARAMRADIO.COM – Sebanyak 180 pemudik asal Pulau Sumbawa mengikuti program mudik gratis yang digelar pemerintah Kota Mataram.


Walikota Mataram, Mohan Roliskana menyatakan program mudik gratis sebagai upaya memberikan pelayanan kepada mahasiswa dari pulau Sumbawa yang menempuh pendidikan di Mataram.


“Ini bagian kebersamaan agar adik-adik  mahasiswa bisa merasakan program pemerintah kota Mataram,” katanya usai melepas program mudik gratis, Rabu 26 Maret 2025.


Menurut Mohan, program mudik gratis sangat diminati oleh mahasiswa. Ini terlihat dari antusiasme masyarakat yang ingin ikut mudik gratis.  Namun, keterbatasan jumlah armada membuat tidak semua peminat mudik gratis bisa dilayani.


“Insyaallah, tahun depan akan ada penambahan armada. Ditambah dua armada lagi, jadi nanti ada 6 armada,” katanya.


Seorang pemudik asal Bima, Rafah mengaku  awalnya ingin mudik lebih awal di tanggal 23 Maret 2025 namun kehabisan tiket saat melakukan pembelian tiket saat hari keberangkatan.


Kemudian ia mendapat  informasi kalau Pemerintah Kota Mataram melaksanakan program mudik gratis.


“Kebetulan ada teman yang sudah daftar namun berhalangan untuk mudik. Akhirnya, saya yang menggantikan bersama keluarga,” katanya.


Rafah mengaku, dengan bisa mengikuti program mudik gratis bisa menghemat uang karena harga tiket yang sudah melambung tinggi. “Harga tiket sudah naik,” katanya.***

FORTAL: Satu Tahun Mengukir Jejak Komunitas Pewarta Lombok Kekinian

Bertepatan dengan momen spesial ini, para pengurus dan anggota menggelar acara buka puasa bersama (bukber) yang dirangkai dengan konsolidasi dan refleksi di Lesehan Ayang Asri Sigerongan, Lingsar, Lombok Barat, pada Selasa (25/3).


Meski tergolong baru di antara berbagai perkumpulan pers di NTB, FORTAL yang digawangi generasi milenial dan Gen Z ini menunjukkan langkah mantap. Mereka tak hanya hadir sebagai wadah silaturahmi, tetapi juga sebagai kekuatan muda yang berkomitmen mengawal informasi bermutu demi kemajuan masyarakat dan bangsa.


Acara bukber menjadi panggung bagi FORTAL untuk menegaskan visi mereka. Berpijak pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), komunitas ini bertekad menangkal dampak buruk teknologi informasi sembari menjaga nilai moral dan kesatuan nasional.

“Usia forum ini sudah setahun, dan kami optimis FORTAL akan berkembang sesuai dengan semangat para pengurus dan anggotanya,” kata Trisnawadi, Ketua Umum FORTAL .


Langkah Nyata Menuju Profesionalisme


Dalam suasana penuh keakraban, para anggota menyepakati sejumlah langkah strategis. Salah satunya, memperkuat struktur organisasi dengan mengisi posisi Dewan Pembina, Dewan Pengarah, dan Dewan Pakar. “Insyaallah kami sedang mendata figur-figur kompeten untuk melengkapi jabatan Dewan Pembina, Dewan Pengarah dan Dewan Pakar,” ujar Trisna, sapaan akrab ketua umum.


Ketua Dewan Pengarah FORTAL, Sukri Aruman, turut memberikan arahan penting. “Ketua Umum dan Jajaran Pengurus FORTAL untuk fokus menuntaskan kelengkapan struktur pengurus untuk dikukuhkan oleh pihak terkait,” katanya, menegaskan urgensi soliditas organisasi.


Dukungan juga datang dari Syawaludin, Dewan Pembina FORTAL yang secara khusus menyatakan kesiapannya membantu mewujudkan sekretariat mandiri. “Bagi kami, ini salah satu wujud komitmen mendukung eksistensi kawan-kawan FORTAL agar bisa berkembang dan mandiri secara ekonomi ke depan. Kami siap bekerjasama dan mengharapkan adanya program kegiatan yang tentu memberi manfaat untuk orang banyak sesuai visi dan misi besar FORTAL,” kata sosok pengusaha properti Lombok Barat yang juga pemerhati konten kreator di media sosial.


Sementara itu, Sekretaris Jenderal FORTAL, Safrin Salam, menegaskan bahwa penyelesaian struktur organisasi akan segera dirampungkan. “Disepakati pertemuan lanjutan pasca lebaran topat mendatang. Insyaallah selesai dan pengurus siap menyusun dan melaksanakan program kegiatan,” ungkapnya.

Pilar Pers Muda NTB


FORTAL bukan sekadar komunitas, melainkan cerminan semangat jurnalis muda yang ingin berkontribusi nyata. Dengan jiwa kritis dan tanggung jawab, mereka siap menjadi pelopor dalam pembangunan daerah dan nasional. Satu tahun perjalanan menjadi titik awal bagi FORTAL untuk terus melangkah, mengukir jejak sebagai kekuatan pers lokal yang tak bisa dipandang sebelah mata. ***

Warga Perumahan Diminta Buat One Gate System

MATARAMRADIO.COM.- Kapolres Mataram, AKBP Hendro Purwoko menyatakan Polres Mataram sudah meminta Bhabinkamtibmas berkolaborasi dengan Babinsa dan linmas guna melakukan pemetaan perumahan-perumahan yang biasa ditinggalkan oleh penghuninya selama lebaran guna memudahkan dalam pengawasan keamanan.


“Agar lebih mudah dalam melakukan pengawasan perlu membuat one gate system atau sistem satu pintu,” katanya usai melepas mudik gratis di Kantor Walikota Mataram, Rebo 26 Maret 2025.


Bila belum ada penjaganya, jelas Kapolres maka bisa menggunakan tenaga linmas untuk melakukan pengawasan.


“Tinggal bagaimana kesepakatan warga yang tinggal di perumahan tersebut,” katanya.


Menurut Kapolres, dengan telah aktifnya masa operasi ketupat maka aparat kepolisian ji uga melakukan pengamanan secara preventif dan preemtif termasuk penegakan hukum.


“Tentunya, di titik titik yang menjadi pusat perhatian,” katanya. ***

Jadi Korban Langsung Dwifungsi ABRI, Rachmat Hidayat Pastikan Dwifungsi ABRI Tidak Kembali setelah Revisi UU TNI

Sebaliknya, revisi tersebut justru telah memperkuat supremasi sipil dan menjadikan TNI lebik baik.

Sebagai korban langsung dari Dwifungsi ABRI di masa Pemerintahan Orde Baru, politisi senior PDI Perjuangan tersebut menegaskan, dirinya akan menjadi orang paling pertama yang menentang revisi UU TNI tersebut, sekiranya benar dijadikan alat untuk mengembalikan Dwifungsi ABRI.

“Saya tahu betul bagaimana rasanya hidup di bawah Dwifungsi ABRI. Sebagai korban langsung Dwifungsi ABRI, saya yang pertama akan berdiri menentang revisi UU TNI jika itu membuka jalan bagi kembalinya militerisme di ranah sipil,” tandas Rachmat di Jakarta, Selasa (25/3/2025).

Politisi kharismatik Bumi Gora tersebut menegaskan, sebagai Anggota Panja Revisi UU TNI, tak sekalipun dirinya pernah absen dan melewatkan pembahasan revisi UU 34/2004 tentang TNI ini.

Pembahasan dilakukan Panja dengan sangat kritis. Sangat ketat dan detail. Bahkan sampai penempatan titik dan koma dalam setiap frasa.

”Tidak hanya Fraksi PDI Perjuangan. Seluruh fraksi juga memiliki komitmen yang sama untuk menutup jalan dan celah kembalinya Dwifungsi ABRI,” ucap Rachmat.

Karena itu, wakil rakyat dari Bumi Gora ini menekankan, tidak ada yang harus dicemaskan publik menyusul pengesahan revisi UU TNI tersebut.

Sejarah kelam Dwifungsi ABRI tidak akan terulang. Revisi UU TNI benar-benar berjalan dalam koridor dan semangat reformasi.

Rachmat menuturkan, dahulu, ketika Dwifungsi ABRI diberlakukan Orde Baru, gaya pemerintahan benar-benar militeristik. Militer merasuk dalam setiap sendi kehidupan bernegara.

Di lembaga legislatif, mulai dari DPR RI hingga DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota, militer memiliki Fraksi ABRI yang anggotanya ditunjuk, alih-alih dipilih melalui pemilu.

Gubernur dan bupati, wajib berasal dari tentara atau yang direstui tentara. Pimpinan partai politik di daerah juga berasal dari tentara. Bahkan sampai kendali pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat seperti lurah dan kepala desa, juga berasal dari tentara.

Di masa Orde Baru kata Rachmat, militer memiliki peran besar dalam politik dan birokrasi. Konsep Dwifungsi ABRI membuat militer tidak hanya bertugas dalam pertahanan, tetapi juga berperan dalam pemerintahan dan ekonomi.

Orde Baru menerapkan sistem pemerintahan yang sangat terstruktur, dengan militer sebagai pilar utama. Hasilnya, hari-hari, pengawasan ketat terhadap masyarakat diberlakukan, serta pendekatan represif untuk menjaga stabilitas dan kekuasaan.

Kontrol ketat terhadap kebebasan berpendapat juga diterapkan. Pers dibatasi melalui sistem Surat Izin Usaha Penerbitan Pers.

Alhasil, media massa bisa dibredel jika mengkritik pemerintah. Oposisi juga ditekan. Aktivis dan mahasiswa yang vokal akan mengalami penangkapan.

Rachmat tak akan pernah lupa, bagaimana Partai Demokrasi Indonesia (PDI), cikal bakal PDI Perjuangan saat ini, menjadi korban langsung gaya pemerintahan militeristik Orde Baru tersebut.

Rachmat mengalami sendiri, bagaimana ketika mengikuti acara Rakernas PDI di Condet, Jakarta Timur, harus diuber-uber aparat keamanan. Padahal, Rakernas tersebut hanyalah agenda tahunan rutin sebuah organisasi partai politik.

Pada Pemilu tahun 1987, PDI mencatatkan prestasi gemilang dengan memperoleh enam kursi di DPRD Lombok Timur. Menjadikan PDI kala itu harusnya berhak atas kursi pimpinan. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Militer yang masih memiliki Fraksi ABRI di DPRD tak rela.

Pun Bupati Lombok Timur yang kala itu juga berasal dari tentara tak terima. Mereka bergerak. PDI ditelikung. Kursi pimpinan justru menjadi milik Partai Persatuan Pembangunan, yang perolehan kursinya berada di bawah PDI.

Rachmat menegaskan, PDI tentu tak tinggal diam. Perlawanan yang tersedia melalui jalur konstitusional dilakukan. Dirinya yang saat itu menjadi pimpinan partai di daerah menjadi motor penggerak untuk melakukan perlawanan tersebut.

Puncaknya, pada tahun 1996, Rachmat dilengserkan oleh konspirasi oligarki kekuasaan dari kursi legislatif. Semua karena Rachmat memilih teguh mendukung Ibu Megawati Soekarno Putri sebagai Ketua Umum partai.

Bukan mendukung Soerjadi, Ketua Umum PDI yang kala itu diidentikkan sebagai boneka penguasa.

Rachmat menekankan, mengungkapkan kembali hal pahit yang pernah dialaminya sebagai pribadi maupun secara kelembagaan tersebut bukanlah untuk mengungkit luka lama.

Atau juga untuk menggiring kebencian terhadap pihak-pihak tertentu. Namun, semata demi pembelajaran bagi bangsa dan juga generasi penerusnya.

Karena itu, kata Rachmat, gaya pemerintahan militeristik ala Orde Baru tersebut cukuplah menjadi sejarah bagi Bangsa Indonesia, dan tak akan terulang kembali.

Itu sebabnya, politisi lintas zaman ini terpanggil untuk meluruskan situasi manakala saat ini sejumlah elemen bangsa menggelar aksi protes dan demonstrasi, karena merasa bahwa revisi UU TNI yang disahkan oleh DPR RI pada 20 Maret lalu, mengembalikan Dwifungsi ABRI. Padahal tidak sama sekali.

”Revisi UU TNI itu memastikan bahwa era militeristik Orde Baru tak akan kembali. Tidak ada celah Dwifungsi ABRI. Reformasi terus berjalan dan supremasi sipil tetap menjadi prinsip utama dalam demokrasi kita,” tandas Rachmat.

Politisi kharismatik ini mengungkapkan, selama RUU TNI tersebut dibahas di Panja, Utut Adianto, politisi PDI Perjuangan yang merupakan Ketua Komisi I DPR RI sekaligus Ketua Panja, memberi kesempatan kepada semua fraksi untuk menyampaikan pandangannya. Tak satupun fraksi menghendaki agar Dwifungsi ABRI kembali. Pembahasan pun dilakuikan dengan sangat saksama.

Anggota DPR RI yang senior seperti dirinya kata Rachmat, yang pernah punya pengalaman langsung hidup semasa pemerintahan yang militeristik di Orde Baru, juga dimintai tanggapan secara langsung oleh Ketua Panja.

Semua dengan kesepahaman bahwa revisi UU TNI tersebut memerlukan prinsip-prinsip kehati-hatian, kebijaksanaan, yang semuanya diletakkan dalam bingkai kepentingan bangsa dan negara.

Anggota Panja yang berasal dari mantan perwira TNI juga dimintai pandangan. Salah satunya kata Rachmat, adalah Mayor Jenderal TB Hasanuddin, politisi PDI Perjuangan, yang semasa berdinas pernah menjabat Sekretaris Militer Presiden.

Rachmat yang dalam setiap pembahasan di Panja duduk bersebelahan dengan TB Hasanuddin, mengetahui persis, bagaimana seorang Anggota Panja yang mantan perwira juga tak terbersit sama sekali keinginannya menghidupkan kembali Dwifungsi ABRI.

Bahwa memang revisi UU TNI ini dilakukan saat ini, kata Rachmat, karena memang untuk menjawab tantangan yang sudah jauh berbeda dibanding dengan tantangan saat UU TNI tersebut disahkan dua dekade silam.

Karena itu, revisi UU TNI ini hanya mencakup tiga koridor. Pertama, menjadikan bagaimana TNI bisa memperkuat kerja sama TNI dengan masyarakat. Kedua, TNI memiliki kepastian terkait tugas prajurit di ranah sipil atau di luar tugas militer.

Ketiga, terkait perubahan batas usia pensiun TNI, yang akan membantu prajurit dan keluarga mereka dalam memaksimalkan sumber daya.

”Tidak perlu ada kekhawatiran Dwifungsi ABRI setelah revisi UU TNI ini disahkan. Militerisme dalam politik telah menjadi bagian dari sejarah. Dengan revisi UU TNI, kita justru menegaskan bahwa pemerintahan tetap berada di tangan sipil, sesuai prinsip demokrasi,” tutup Rachmat. (editorMRC)

4 PJU dan 6 Kapolres Jajaran Polda NTB Berganti

MATARAMRADIO.COM – Empat Pejabat utama Polda NTB dan 6 Kapolres/ta jajaran Polda NTB berganti.
Keempat PJU dan 6 Kapolres/ta yang diambil Sumpahnya yakni Karo ops Polda NTB Kini dijabat oleh Kombes Pol. Heri Sulesmono menggantikan Kombes Pol. Kombes Pol. Abubakar Tertusi yang diangkat sebagai Kalemlatprofpol Waketbidkermadianmas STIK Lemdiklat Polri.


Karo SDM Polda NTB kini dijabat oleh Kombes Pol. I Dewa Made Adyana menggantikan Kombes Pol. I Wayan Gede Ardana yang diangkat sebagai Kabagrenmin Div. TIK Polri.


Dansat Brimob Polda NTB kini dijabat Kombes Pol. Dwi Yanto Nugroho menggantikan Kombes Pol. Komaruzam yang dimutasikan sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri.


Sementara abiddokkes Polda NTB kini dijabat oleh Kombes Pol. dr. Tresna menggantikan Kombes Pol. Sumarsono yang diangkat sebagai Kanagrenmin Rumkit Bhayangkara TK I Pusdokkes Polri.

Sementara 6 Kapolres/ta jajaran Polda NTB yang berganti yakni Kapolresta Mataram kini dijabat oleh AKBP Hendro Purwoko menggantikan Kombes Pol. Ariefaldi Warganegara yang diangkat sebagai Karo SDM Polda Kep. Babel.


Kapolres Lombok Barat kini dijabat AKBP Yasmara Harahap menggantikan AKBP I Komang Sarjana yang kini menduduki jabatan sebagai Kapolres Lombok Timur.

Kapolres Lombok Tengah kini dijabat oleh AKBP Eko Yusniarto menggantikan AKBP Iwan Hidayat yang kini menjabat sebagai Waka Dansat Brimob Polda Bali.


Kapolres Lombok Timur kini di jabat oleh AKBP I Komang Sarjana menggantikan AKBP Hariyanto diangkat sebagai Wadansat Brimob Polda NTB.

Sementara Kapolres Sumbawa Barat kini dijabat AKBP Zulkarnain menggantikan AKBP Yasmara Harahap yang kini menjabat sebagai Kapolres Lombok Barat.


Sedangkan Kapolres Dompu kini di jabat oleh AKBP Sodikin Fohrojin Nur menggantikan AKBP Zulkarnain yang kini menjabat sebagai Kapolres Sumbawa Barat.


Kapolda NTB Irjen Pol. Hadi Gunawan menyatakan pergantian Pejabat merupakan hal yang lumrah dalam sebuah lembaga.


“Ganti pejabat bukan saja karena urusan promosi tapi juga sebagai langkah penyegaran dan pembawa semangat baru dalam suatu lingkungan kerja,” katanya, Senin 24 Maret 2025.


Kapolda mengingatkan jabatan adalah amanah yang harus dijaga dengan baik. “Berikan perubahan kearah yang lebih baik agar institusi tempat kita bernaung semakin jaya dan berkembang, “ katanya.***

NEWS Update
BERITA TERKINI

Trending ISSUE
YANG LAGI VIRAL

BOLLYHITSStar
Gemerlap Bintang Bollywood

CRIME NEWS
JEJAK KASUS KRIMINAL

Dipertanyakan Penangguhan Penahanan Tersangka Kasus Dugaan Penganiayaan. Ini jawaban Polres Mataram

0
MATARAMRADIO.COM – Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Regi Halili melalui Plh. Kanit Pidum Polresta Mataram Iptu M. Taufik menyatakn persetujuan atas permohonan penangguhan penahanan...

ARUNA NEWSREVIEW
Let' have Holiday in Lombok Island!

ELECTION NEWS
KABAR PEMILUKADA 2024

OBITUARI
BERITA DUKA

Pokok & Tokoh

SCIENCE & TECHNO
JENDELA ILMU PENGETAHUAN

Sejarah AI: Dari Mimpi ke Realitas

0
MATARAMRADIO.COM - Kecerdasan buatan Artificial Intelegent (AI) telah menjadi salah satu bidang paling revolusioner dalam ilmu komputer dan teknologi modern. Sejarahnya yang panjang dan...

Manipulasi di Era AI: Risiko di Balik ChatGPT Search yang Rentan Informasi Menyesatkan

0
ASLINEWS.ID - Penelitian terbaru mengungkap bahwa fitur pencarian ChatGPT Search, yang dirancang untuk memberikan kemudahan dan efisiensi bagi pengguna, ternyata memiliki celah keamanan.Melalui...

SOCIAL POLITICNEWS
Berita Sosial Politik Terkini

MileniaNEWS

Inilah Pesan Inspiratif Gubernur NTB Untuk Ferisya, Duta Hijab Nusantara Asal Sumbawa Barat

0
MATARAMRADIO.COM – Ferisya Adelia Naifah, siswi SMA Negeri 1 Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), mendapat perhatian dan dukungan luas dari berbagai pihak setelah terpilih...

Tempo Doeloe
JANGAN LUPAKAN SEJARAH

Legenda Cleopatra VII: Ratu Cerdas yang Menguasai Pengetahuan Dunia

0
MATARAMRADIO.COM - Cleopatra VII, salah satu figur paling ikonik dalam sejarah, bukan hanya dikenal karena kecantikan dan intrik politiknya, tetapi juga kecerdasan luar biasa...

FAKTA UNIK
BELIEVE IT OR NOT

Iklan/PSA

INFOTAINMENT update
INFORMATIF & MENGHIBURATIF

EDITORCORNER
BERITA DIBALIK CERITA

OPINIONKOLOM
ASPIRASI & INSPIRASI

INTERVIEW
WAWANCARA EKSKLUSIF

Netizen STORY
WARGANET PUNYA CERITA

ENTEBENEWS
DINAMIKA BUMI GORA

Today in History

WORLD NEWS

SPORT NEWS

LIFEStyle
Gaya Hidup

MUSIC CORNER
ZONA MUSIK TERKINI

Tips & Trick
Kiat Praktis & Serbaguna

Bisnis Digital Praktis:Cara Cepat Hasilkan Cuan Bareng Bang Rodiman

0
MATARAMRADIO.COM - Konten kreator sukses asal Lombok Timur Rodiman kembali membongkar rahasia bisnis digital bersama komunitas ekonomi kreatif Lombok Timur bertempat di Aru Cafe...

Psikolog Kondang NTB ini Beberkan Rahasia Nikah Menyenangkan

0
MATARAMRADIO.COM – Bagi pendengar setia radio di Mataram era 90-an, tentu tidak asing lagi dengan sosok ahli psikologi yang satu ini. Siapa lagi kalau...

Bongkar Rahasia Sukses: YLC Makin Eksis Jadi Mentor Youtuber di NTB

0
MATARAMRADIO.COM - Eksistensi Youtuber Lotim Communty (YLC) sebagai komunitas profesional konten kreator semakin tak diragukan lagi. Dari hari ke hari, jumlah youtuber yang bergabung...

Tips Menjadi Orang Tua Siaga P3K di Rumah

0
Kecelakaan bisa terjadi di mana saja, termasuk di rumah. Padahal setiap kecelakaan perlu pertolongan pertama sebelum membawa ke klinik, puskesmas atau rumah sakit. Untuk...

Waspadai Anak-anak Kecanduan Lato-Lato!

0
MATARAMRADIO.COM –  Lato-lato kini jadi permainan yang sedang viral di kalangan anak-anak. Saking viralnya, banyak pihak menjadikan lato-lato sebagai salah satu permainan yang dilombakan...

ADS

MovieZone
Referensi Film Terbaru

MATARAMRADIO.COM - Akshay Kumar, sang Khiladi Bollywood, tak hanya dikenal sebagai aktor laga, tetapi juga sebagai raja komedi yang selalu berhasil membuat penonton terpingkal-pingkal....
MATARAMRADIO.COM – Film fiksi ilmiah epik 'Kalki 2898 AD' yang dibintangi Prabhas dan Amitabh Bachchan telah mengejutkan dunia perfilman dengan debut globalnya pada 27...
MATARAMRADIO.COM - Dua sejoli ini, Ajay Devgan dan Tabu dikenal sebagai pasangan romantis sejak pertama kali main bareng. Rupanya mereka dipertemukan kembali untuk memukau...

Weekend Editorial
TAJUK AKHIR PEKAN