Beranda blog Halaman 3

Rekha di Usia 70: Transformasi Ikon Bollywood dari Bintang Pemula hingga Diva Legendaris

Rekha, ikon abadi Bollywood, merayakan usia 70 tahun dengan warisan transformasi besar yang melampaui waktu dan misteri yang tak lekang oleh zaman.

Dari awal yang penuh tantangan, transformasi luar biasa, hingga penampilannya yang terus memukau di panggung publik, Rekha tetap menjadi sosok yang dicintai dan dikagumi oleh penggemarnya di seluruh dunia. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, penulis film Yasser Usman membahas betapa kuatnya warisan dan pesona aktris ini, yang tetap abadi hingga sekarang.

Perjalanan Awal: Tantangan di Dunia Bollywood
Rekha dikenal sebagai salah satu wanita paling glamor di India. Namun, perjalanan menuju puncak tidaklah mudah.

Dilahirkan dengan nama Bhanurekha pada 1954 di Chennai (dahulu Madras), Rekha memulai kariernya di dunia film sebagai remaja karena keadaan keuangan keluarganya yang sulit.

Ibu Rekha, aktris Pushpavalli, adalah sumber inspirasi utamanya, sementara ketidakhadiran ayahnya, aktor Tamil terkenal Gemini Ganesan, meninggalkan luka mendalam di hatinya.

Ketika Rekha memasuki Bollywood di akhir 1960-an, dia harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk bahasa dan budaya yang asing baginya. Sebagai orang India Selatan, Rekha tidak menguasai bahasa Hindi—bahasa utama dalam film Bollywood pada saat itu.

Tantangan bahasa dan ketidakpastian di industri yang didominasi oleh laki-laki membuat debutnya di Bollywood semakin berat. “Bombay bagaikan hutan belantara, dan saya masuk tanpa senjata.

Itu adalah salah satu fase paling menakutkan dalam hidup saya… Para lelaki mencoba memanfaatkan kelemahan saya,” kata Rekha dalam salah satu wawancaranya yang terkenal.

Selain tantangan karier, penampilan fisiknya juga menjadi sorotan negatif. Rekha kerap menerima kritik pedas tentang berat badannya dan warna kulitnya.

Namun, di tengah semua celaan, ia menemukan kekuatan untuk mengubah citra dirinya. Pada pertengahan 1970-an, Rekha memulai salah satu transformasi terbesar yang pernah dilihat oleh Bollywood, baik dalam hal penampilan maupun keterampilan aktingnya.

Transformasi: Dari Gadis Pemalu Menjadi Diva Glamor


Transformasi Rekha dari gadis pemalu dan kikuk menjadi diva Bollywood tidak hanya menandai titik balik dalam kariernya, tetapi juga dalam kehidupannya.

Dia mulai mengadopsi gaya hidup sehat, menjadi pelopor dalam tren kebugaran di India dengan mengikuti diet cair dan mempopulerkan aerobik serta yoga.

Pada saat itu, tidak banyak selebriti yang berbicara tentang pentingnya kebugaran, tetapi Rekha dengan cepat menjadi duta besar untuk gaya hidup sehat di Bollywood.

Transformasi fisiknya juga disertai dengan perubahan dalam penampilan publiknya. Rekha mulai memilih riasan yang lebih sesuai dengan citranya dan meningkatkan kepercayaan dirinya.

Di luar penampilan, Rekha juga mengasah keterampilan aktingnya. Dia berlatih diksi dan memperhalus teknik aktingnya. Pada 1978, dia membuktikan kebolehannya sebagai aktris dengan penampilannya dalam film Ghar, di mana dia menggambarkan trauma seorang korban pemerkosaan dengan sangat halus dan mendalam. Film ini mendapat banyak pujian dari kritikus, dan penampilannya semakin mengokohkan posisinya di industri film.

Tidak hanya terbatas pada peran dramatis, Rekha juga mampu menampilkan akting yang ceria dan humoris, seperti yang terlihat dalam Khoobsurat (1980), di mana ia memikat penonton dengan penampilan komedinya.

Peran dalam Silsila (1981), di mana ia beradu akting dengan Amitabh Bachchan, semakin memperkuat statusnya sebagai aktris utama yang diidolakan banyak orang. Hubungan profesionalnya dengan Bachchan, meskipun selalu menjadi bahan spekulasi media, membantu mengangkat popularitasnya hingga mencapai puncaknya.

Namun, peran yang benar-benar mendefinisikan kariernya adalah Umrao Jaan (1981). Film ini tidak hanya mendapatkan pujian kritis tetapi juga memberinya Penghargaan Nasional, penghargaan paling bergengsi di India untuk akting.

Dalam film ini, Rekha memerankan seorang penyair dan penari di Lucknow abad ke-19, yang menjalani kehidupan yang penuh perjuangan, cinta, dan kesedihan. Dengan peran ini, Rekha tak hanya berhasil memenangkan hati penonton tetapi juga memastikan tempatnya di jajaran aktris paling dihormati di Bollywood.

Kehidupan Pribadi yang Selalu Menjadi Sorotan

Selain karier gemilangnya, kehidupan pribadi Rekha juga sering menjadi bahan pembicaraan. Dalam wawancara-wawancara, Rekha kerap terbuka tentang hubungannya dengan beberapa aktor Bollywood.

Namun, karena banyak pria yang terlibat memilih untuk tidak mengomentari hubungan tersebut, media seringkali memutarbalikkan narasi, menggambarkan Rekha dalam cahaya negatif. Kehidupan percintaannya kerap menjadi bahan sensasi di majalah-majalah gosip, terutama selama tahun 1970-an ketika ia sering tampil di halaman depan surat kabar karena keterbukaannya mengenai seksualitasnya.

Pada 1990, Rekha menikah dengan pengusaha Mukesh Aggarwal. Sayangnya, pernikahan ini hanya bertahan sebentar, dan beberapa bulan setelah mereka menikah, Aggarwal tragisnya bunuh diri.

Rekha yang saat itu berada di Amerika untuk sebuah acara, terkejut saat mendengar kabar tersebut. Setelah kejadian tersebut, media kembali menggempur Rekha dengan berita-berita negatif, menuduhnya sebagai penyebab tragedi itu dengan tajuk sensasional seperti “Kebenaran Mengerikan di Balik Bunuh Diri Mukesh” dan “Janda Hitam”.

Poster-poster film Rekha dirusak, dan selama beberapa waktu, industri film Bollywood tampaknya menjauhi dirinya. Namun, dengan ketekunan yang sama yang telah mendefinisikan kariernya, Rekha kembali bangkit. Film Phool Baney Angaare (1991), sebuah drama balas dendam penuh aksi, menjadi salah satu film yang membantu Rekha mendapatkan kembali tempatnya di hati penonton Bollywood.

Namun, setelah kebangkitannya ini, Rekha mulai berubah. Sosok yang dahulu dikenal garang dan vokal kini lebih tenang dan introspektif. Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Rekha mengungkapkan, “Media akan menulis apa pun yang mereka inginkan dengan menambahkan komentar pedas mereka sendiri… Saya sangat marah dan terluka. Dan setiap kali saya sangat terluka, saya cenderung diam. Jadi itulah yang saya lakukan – saya berhenti bicara.”

Misteri dan Pesona Abadi Rekha


Transformasi ini mengukuhkan citra Rekha sebagai diva yang penuh misteri. Meski jarang tampil dalam film baru, setiap penampilan publiknya selalu menjadi sorotan.

Bahkan saat ia menari dalam lagu sensual Kaisi Paheli Zindagani dari film Parineeta (2005), penggemarnya kembali terpesona oleh pesonanya. Penampilannya di acara-acara penghargaan besar, di mana ia kerap mengenakan saree klasik dan perhiasan mewah, selalu menarik perhatian.

Di usia 70 tahun, Rekha masih menjadi ikon abadi yang dipuja oleh generasi baru dan lama di Bollywood. Kehidupan pribadinya yang penuh misteri, transformasinya yang dramatis, dan kemampuannya untuk terus relevan di industri film yang cepat berubah membuatnya menjadi legenda hidup.

Rekha telah menandai dirinya tidak hanya sebagai aktris luar biasa, tetapi juga sebagai sosok yang mendefinisikan kembali apa arti menjadi diva dalam arti sebenarnya. (editorMRC)

Batu Akik, Tetap Mempesona Meski Mulai Terpinggirkan

Batu akik, yang pernah booming di NTB khususnya Lombok pada 2014 . Bahkan, di setiap sudut perkampungan terlihat aktifitas menggosok batu. KIni, hanya tinggal di  beberapa titik yang masih terpantau melakukan penggosokan batu. Salah satunya disamping Taman Mayura

——— DEDI SUHADI ———

Pada saat itu hampir di setiap sudut perkampungan, orang disibukkan dengan menggosok batu-batu alam. Mereka ada yang menggosok batu memang karena hobi tapi ada juga karena terbawa arus.


Begitupun para pemakai baru akik,  tak sedikit diantara para lelaki yang mengenakan cincin batu akik hingga beberapa buah di jarinya.


Pada saat itu pula, demam batu akik tidak hanya merasuki kaum lelaki tapi para wanita pun ikut gandrung. Terlihat dari liontin atau kalung yang dipakai kaum wanita menampilkan keindahan batu alam

.
Seiring perjalanan waktu, demam batu akik surut. Dulu (2014) di beberapa sudut Kota Mataram terdapat beberapa sentra pengrajin batu akik. Namun kini, yang masih terpantau bertahan di samping Taman Mayura Kota Mataram.


Menurut seorang pengrajin, meski sudah semakin sepi tapi masih ada orang yang datang ke lapak para pengrajin di samping Taman Mayura.


“Kebanyakan dari mereka datang untuk menggosok akik dengan batu yang dibawa sendiri,” kelas seorang pengrajin di Taman Mayura, Minggu 14 Oktober 2024.

Hal itu dibenarkan oleh Yopi, pengrajin lainnya.
Menurutnya, jarang sekarang orang yang mau beli batu akik
“Kalau yang datang beli jarang, kalau yang buat masih ada,” tuturnya.


Menurut Yopi, batu akik yang dipasarkan di samping Taman Mayura bervariasi mulai harga 40 ribu.
“Tergantung batu dan motifnya,” katanya.


Yopi tak menampik, jika mereka yang datang untuk membeli batu akik karena tertarik motif atau warnanya. Tapi, tak sedikit pula karena mistisnya (sugesti) terhadap batu-batu tertentu.


“Banyak yang mencari batu yang bolong alami (combong), badar atau lainnya. Mereka mencari mistisnya,” katanya.


Menurut Yopi, para peminat baru tidak seramai dulu tapi dengan masih banyaknya peminat membuat para pengrajin batu di samping Taman Mayura tetap bertahan.


Parang pengrajin, kata Yopi biasanya mulai buka lapak dari jam 08.00 WITA hingga malam hari.
“Ada yang buka dari pagi sampai sore . Ada juga yang buka dari sore sampai malam,” katanya.


Namun, bagi para pengrajin dengan datangnya orang yang ingin digosokkan batunya, bisa menjadi jalan hidup para pengrajin. “Sehari ada 4 – 5  orang yang ingin digosokkan batunya,” katanya. ***

Loyalis Prabowo ini Yakin Bang Zul Kembali Jadi Gubernur NTB. Ternyata Inilah Alasannya!

Loyalis Prabowo di NTB memberikan dukungan kepada Zulkieflimansyah dalam Pilgub NTB 2024, mengakui kedekatannya dengan rakyat dan keberhasilannya menyelesaikan masalah Mandalika.


Ia secara terbuka menyampaikan bahwa meskipun menghormati Lalu Iqbal, warga membutuhkan sosok Bang Zul untuk memimpin kembali NTB.

Melalui unggahannya di media sosial, Lalu Alamin mengungkapkan bagaimana Bang Zul selalu hadir di tengah masyarakat. “Bang Zul telah bersalaman dengan sekitar 80 persen warga NTB, termasuk rumah saya yang pernah disinggahinya. Ini menunjukkan kedekatannya dengan rakyat,” ujar Alamin.

Lebih lanjut, ia menceritakan peran penting Bang Zul dalam penyelesaian masalah lahan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, yang sempat menemui jalan buntu ketika pihak ITDC tidak mampu menyelesaikannya. “Bang Zul membantu kami di Mandalika ketika tak ada lagi yang mau turun tangan menyelesaikan konflik lahan,” tambahnya.

Lalu Alamin bersama Bang Zul dan Abah Uhel dalam sebuah acara diskusi dengan komunitas pegiat pariwisata di KEK Mandalika (foto: istimewa)

Meskipun dirinya merupakan pendukung setia Prabowo, Lalu Alamin merasa Bang Zul memiliki kemampuan yang sangat dibutuhkan NTB. “Kami mencintai Lalu Iqbal, tetapi untuk saat ini, NTB memerlukan Bang Zul yang terbukti mampu membawa perubahan,” ujarnya.

Bang Zul dikenal dengan berbagai prestasi saat memimpin sebagai Gubernur NTB, yang membuatnya semakin banyak mendapatkan dukungan dari masyarakat, termasuk dari kalangan loyalis Prabowo Subianto. (editorMRC)

Blak-blakan Hendri Satrio Sebut Bang Zul Dipercaya Prabowo Lanjutkan Pembangunan di NTB

Menurut Hensa, pergantian pemimpin di tengah jalan justru akan membuat pembangunan menjadi terhambat.“Pemimpin NTB itu seharusnya tidak diganti di tengah jalan. Kalau diganti lagi, jadi mundur lagi pembangunannya,” jelas Hensa kepada wartawan.

Sebagai contoh, Hensa menyoroti kepemimpinan Tuan Guru Bajang Zainul Majdi (TGB) selama dua periode, yang telah membawa perubahan signifikan bagi NTB. Pembangunan di bawah TGB dinilai luar biasa dan menunjukkan hasil yang nyata. Menurut Hensa, Zulkieflimansyah, sebagai petahana, juga memiliki kesempatan untuk melanjutkan kepemimpinan selama dua periode guna meneruskan tradisi pembangunan tersebut.

“Kalau melihat tradisi pembangunan di NTB, Zulkieflimansyah sebagai petahana seharusnya menjabat dua periode,” lanjutnya.

Hensa juga menekankan bahwa di bawah kepemimpinan yang berkelanjutan, NTB telah berkembang menjadi salah satu provinsi yang memiliki pembangunan yang masif dan berstandar internasional. Sejumlah proyek strategis, seperti Sirkuit Mandalika di Lombok dan Universitas Teknologi Sumbawa, disebut Hensa sebagai bukti nyata keberhasilan pembangunan yang terus berlanjut.

“NTB sudah menjelma sebagai salah satu provinsi yang pembangunannya masif dan berskala internasional, termasuk Sirkuit Mandalika di Lombok dan Universitas Teknologi Sumbawa. Semua itu berhasil karena kepemimpinan yang berkelanjutan,” kata Hensa.

Hensa juga menilai bahwa pemimpin yang sejalan dengan visi Prabowo Subianto dan didukung oleh TGB Zainul Majdi adalah sosok yang paling tepat untuk memimpin NTB ke depan. Menurutnya, warga NTB seharusnya satu suara untuk mendukung Zulkieflimansyah melanjutkan pembangunan yang telah dimulai.

“Kalau kemudian ditanya pemimpin yang segaris dengan garis kepemimpinan Prabowo Subianto, melanjutkan pembangunan di NTB, apalagi dengan dukungan TGB Zainul Majdi, maka seharusnya warga NTB satu suara melanjutkan kepemimpinan Zulkieflimansyah,” paparnya.

Namun, selama masa kampanye Pilkada NTB 2024, Hensa mencatat adanya isu-isu pribadi yang diarahkan kepada Zulkieflimansyah, yang berpotensi menodai citranya. Menurut Hensa, isu-isu ini diciptakan oleh pihak-pihak yang tidak ingin Zulkieflimansyah melanjutkan pembangunan di NTB.

Hensa menegaskan bahwa isu-isu tersebut tidak memiliki relevansi dengan kemajuan pembangunan daerah dan hanya akan merugikan masyarakat NTB jika dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih pemimpin.

“Isu-isu pribadi itu sebetulnya tak ada hubungannya dengan pembangunan NTB. Jadi isu itu tak hanya merugikan Zul, tapi juga merugikan masyarakat NTB, baik di Lombok maupun di Sumbawa,” tegasnya.

Ia menambahkan, jika masyarakat NTB menginginkan kelanjutan pembangunan yang konsisten dan stabil, maka Zulkieflimansyah adalah pilihan yang tepat untuk melanjutkan kepemimpinan provinsi tersebut.

“Saat ini tinggal bagaimana warga NTB menanggapinya. Kalau saya melihat, orang yang akan dipercaya Prabowo untuk melanjutkan pembangunan di NTB itu ya Zulkieflimansyah,” pungkas Hensa. ***

Ditangkap di Gang…Kabur…Tertangkap di Gang Sebelah


Kasat Narkoba Polresta Mataram, AKP I Gusti Ngurah Bagus Suputra, menjelaskan pengungkapan dilakukan atas informasi masyarakat, dimana di salah satu Gang di wilayah Karang Bagu kerap terjadi transaksi narkoba.


Saat Tim Opsnal tiba di TKP 1, ditemukan dua orang dengan ciri-ciri sesuai informasi yang diterima. Kedua terduga langsung diamankan. Tiba-tiba salah seorang terduga, SR mencoba kabur. Namun, berhasil diamankan di gang sebekahnya.


Saat dilakukan penggeledahan di runah terduga, polisi menemukan 10 plastik klip kecil yang diduga sabu dengan berat brutto 4,19 gram.
“Selain sabu diamankan juga pipet modifikasi serta uang tunai.,“ jelasnya.


Terkait asal usul barang dan pengguna atau tidak, menurut Kasat pihaknya akan mendalami dan menunggu hasil tes urine.
“Dari beberapa bukt, kuat dugaan keduanya sudah terbiasa bertransaksi narkoba,” jelasnya. ***.

Indonesia Leaders Talk: Bang Zul dan Tiga Tokoh Nasional Ungkap Pelajaran dari Sukses Singapura. Nonton Yuk!

Indonesia Leaders Talk edisi 198 menghadirkan empat narasumber nasional. Salah satunya Dr H Zulkieflimansyah SE MSc, Gubernur NTB periode 2018-2023

Acara ini akan menampilkan empat narasumber terkemuka yang siap berbagi gagasan cemerlang pada Jumat, 11 Oktober 2024, pukul 20.00 WIB, dengan moderator Haldi Zusrijan Panjaitan.

Gubernur NTB periode 2018-2023, Dr. H. Zulkieflimansyah, dikenal sebagai pemimpin dengan visi dan inovasi yang sukses mengangkat NTB.

Dia akan membahas bagaimana pemimpin Indonesia dapat meniru langkah-langkah strategis Lee Kuan Yew dalam membangun bangsa.

Selain Bang Zul, acara ini juga akan mempertemukan dua tokoh nasional lainnya yang tak kalah menarik: Dahlan Iskan dan Mardani Ali Sera. Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN dan CEO Jawa Pos Group, dikenal karena kepemimpinannya yang berorientasi pada efisiensi dan keberanian dalam mengambil keputusan sulit.

Dengan pengalaman luas di sektor media dan BUMN, Dahlan akan memberikan perspektifnya tentang bagaimana manajemen dan inovasi ala Lee Kuan Yew dapat diterapkan di Indonesia.

Sementara itu, politisi senior PKS, Mardani Ali Sera, akan mengupas aspek-aspek politik dari kepemimpinan Lee Kuan Yew. Mardani, yang juga dikenal sebagai penggerak inisiatif Gerakan #2019GantiPresiden, memiliki pengalaman mendalam dalam strategi politik dan kebijakan nasional.

Dalam diskusi ini, ia akan fokus pada relevansi strategi politik yang digunakan Lee Kuan Yew dalam membangun stabilitas dan kemajuan Singapura, serta bagaimana hal itu bisa diterapkan dalam konteks politik Indonesia.

Selain itu, dialog juga akan semakin menarik dengan kehadiran Rocky Gerung, yang terkenal dengan pemikiran kritisnya dalam berbagai isu nasional.

Rocky akan menyentuh topik-topik filosofis dan strategi besar di balik kesuksesan Lee Kuan Yew, terutama dari perspektif kepemimpinan yang mengutamakan disiplin dan keterbukaan.

Acara ini disiarkan langsung melalui kanal YouTube Mardani Ali Sera serta disebarluaskan oleh PKS TV, PKS Jaktim, dan Radio Rasil 729 KHz.

Dengan tema yang sangat relevan dan para narasumber yang berpengalaman, Indonesia Leaders Talk kali ini dipastikan akan menjadi diskusi yang menggugah pemikiran banyak pihak. ***

Sabu, Ganja dan Miras Dimusnahkan. Polres Mataram : Berantas Narkoba dan Miras


Kasat Narkoba Polresta Mataram, AKP I Gusti Ngurah Bagus Suputra menjelaskan pemusnahan barang bukti narkotika kali ini merupakan hasil pengungkapan 3 kasus dengan 4 terduga.


Total barang bukti narkotika yang dimusnahkan setelah disisihkan untuk kebutuhan persidangan dan aboratorium, jelas Kasat Shabu seberat 152,61 gram, Ganja 844,60 gram dan Tanaman Ganja hidup sebanyak 4 pohon.


Selain narkoba, jelas Kasat Polres Mataram juga memusnahkan minuman keras beralkohol yakni tuak 780 liter, Brem 29 liter, Arak 27 liter, 57 botol besar Beer bintang, 51 botol kecil Beer bintang, 46 botol besar Bir hitam dan 7 botol kecil Bir hitam.


Kapolresta Mataram Kombes Pol. Ariefaldi Warganegara mengapresiasi seluruh personil Sat Resnarkoba Polresta Mataram yang telah melakukan berbagai upaya dalam mencegah dan memberantas tindak pidana Narkotika.


“Polresta Mataram akan melakukan berbagai upaya dalam memberantas peredaran narkoba dan Miras di wilayah hukum Polresta Mataram, “ katanya.***

50 Barang Bukti Dikembalikan. Polres Mataram: Pengembalian Tanpa Dipungut Biaya


“Sebanyak 50 barang bukti dari berbagai jenis barang dikembalikan kepada pemiliknya,” jelas Kapolresta Mataram Kombes Pol Ariefaldi Warganegara, Jumat 11 Oktober 2024.


Menurut Kapolres, sejak 2023 hingga Oktober 2024, Polresta Mataram telah mengembalikan barang bukti sebanyak 13 kali dengan total BB yang dikembalikan 715 jenis barang.


“Kita kembalikan tanpa dipungut biaya. Ini murni membantu masyarakati,“ katanya.


Sementara Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol I Made Yogi Purusa Utama dari 50 jenis barang bukti yang dikembalikan kepada pemiliknya yakni 5 unit Kendaraan R4, 20 unit Kendaraan R2, 17 unit HP berbagai jenis, 1 unit Televisi, 3 buah Kursi, 1 unit Mesin Air serta 3 Ekor Burung Kecil.


“Kami apresiasi kinerja seluruh personel Reskrim Polresta Mataram beserta Polsek jajaran atas hasil yang telah dicapai selama ini. Terima kasih juga kepada masyarakat yang telah membantu dalam pengungkapan kasus ini,” ucapnya..***

Bawaslu Kota Mataram Hentikan Kasus Pembagian Amplop. Ketua Bawaslu : Tegakkan Hukum Secara Adil dan Transparan


“Saat pembagian uang tidak ada ajakan untuk memilih atau melarang calon tertentu, sehingga unsur dengan sengaja melakukan perbuatan melawan hukum dalam Pasal 187A ayat (1) dan (2) jo Pasal 73 UU Nomor 10 Tahun 2016 (UU Pilkada) belum terpenuhi,” jelas seorang anggota Gakkumdu dari Polresta Mataram saat pembahasan kedua, Rabu 9 Oktober 2024.


Anggota Gakkumdu dari unsur Kejaksaan Negeri Mataram menyatakan tidak menemukn cukup bukti terjadinya pelanggaran setelah dilakukan klarifikasi terhadap terduga pemberi dan penerima.


Ketua Bawaslu Kota Mataram, Muhammad Yusril, menyatakan menghentikan kasus dugaan pembagian amplop setelah mempertimbangkan semua bukti dan keterangan yang ada.


“Kami berkomitmen untuk memastikan setiap proses penegakan hukum berjalan transparan dan adil, sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujarnya, Kamis 10 Oktober 2024.


Bambang Suprayogi,i Koordinator Sentra Gakkumdu Kota Mataram, menambahkan pihaknya tetap memantau situasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Mataram dan akan mengambil langkah tegas jika terdapat pelanggaran. ***

.

Prevalensi Kebutaan: NTB Peringkat Kedua Nasional. Begini Faktanya!

Sekda NTB HL Gita Ariadi menyatakan prevalensi kebutaan di NTB sebesar 4 Persen menjadi urutan kedua nasional

Demikian diungkapkan Penjabat Gubernur NTB diwakili Sekda HL Gita Ariadi pada Peringatan Hari Penglihatan Sedunia 2024 di Mataram, Kamis (10/10)

“Pemprov NTB cukup menaruh perhatian yang serius tentang penanganan masalah penyakit mata,” jelas Sekda yang akrab disapa Miq Gite.

Untuk itu, lanjut Miq Gite, Pemprov NTB terus melakukan berbagai ikhtiar menanggulangi hal tersebut. Provinsi NTB akibat penyakit katarak bersama Bank NTB Syariah melakukan inisiatif dengan meluncurkan program “Nampak Terang Benderang” (NTB).

Peringatan Hari Penglihatan sedunia yang dipusatkan di NTB pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Program ini merupakan upaya bersama dengan Pemerintah Provinsi NTB dan Rumah Sakit Mata NTB. Melalui program tersebut, diharapkan dapat berkelanjutan sehingga sisa kasus katarak sebanyak 15 ribu kasus dapat dituntaskan dalam tiga tahun mendatang.


“Mudah-mudahan berbagai masalah mata NTB dapat kita atasi dengan sebaik-baiknya,” harapnya.
Dalam kesempatan tersebut Miq Gite sapaan Sekda mengungkapkan rasa terima kasihnya atas nama Pemprov NTB karena telah memilih NTB sebagai tuan rumah acara.


Acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kementrian Kesehatan RI, bekerjasama dengan Pempeov NTB, dan stakeholder serta mitra terkait. (editorMRC)

NEWS Update
BERITA TERKINI

Trending ISSUE
YANG LAGI VIRAL

ELECTION NEWS
KABAR PEMILUKADA 2024

CRIME NEWS
JEJAK KASUS KRIMINAL

ARUNA NEWSREVIEW
Let' have Holiday in Lombok Island!

OBITUARI
BERITA DUKA

Pokok & Tokoh

BOLLYHITSStar
Gemerlap Bintang Bollywood

SCIENCE & TECHNO
JENDELA ILMU PENGETAHUAN

SOCIAL POLITICNEWS
Berita Sosial Politik Terkini

MileniaNEWS

Tempo Doeloe
JANGAN LUPAKAN SEJARAH

FAKTA UNIK
BELIEVE IT OR NOT

Iklan/PSA

INFOTAINMENT update
INFORMATIF & MENGHIBURATIF

EDITORCORNER
BERITA DIBALIK CERITA

OPINIONKOLOM
ASPIRASI & INSPIRASI

INTERVIEW
WAWANCARA EKSKLUSIF

Netizen STORY
WARGANET PUNYA CERITA

ENTEBENEWS
DINAMIKA BUMI GORA

Today in History

WORLD NEWS

SPORT NEWS

LIFEStyle
Gaya Hidup

MUSIC CORNER
ZONA MUSIK TERKINI

Tips & Trick
Kiat Praktis & Serbaguna

ADS

MovieZone
Referensi Film Terbaru

Weekend Editorial
TAJUK AKHIR PEKAN