Beranda blog Halaman 2

Tarik Tas Pemotor, IJ Terancam 9 Tahun Penjara


Kapolsek Mataram, Kompol Tauhid menjelaskan penangkapan terhadap IJ dilakukan setelah adanya laporan tindak kekerasan yang dilakukan pelaku kepada korban, RA.


“RA (22) asal Ampenan mengalami pencurian di jalan Pejanggik Lingkungan Pajang Barat Depan mini market Indomart,” jelasnya, Rabu 4 September 2024


Saat itu, jelas Tauhid Senin 2 September 2024 sekitar pukul 23.00 WITA, awalnya korban mengendarai sepeda motor di TKP kemudian dari belakang samping kanan korban tiba tiba pelaku memepet dan menarik paksa tas korban yang di selempangkan di bahu kanan.


Sehingga tali tas korban putus dan korban sempat berteriak kemudian mengejar terduga pelaku namun, korban kehilangan jejak.


Adapun barang barang yang di hilang satu Tas jinjing berisikan satu dompet keci, satu HP dan uang Rp 60.000. Atas kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sebesar Rp 3.360.000.


Setelah melakukan penyelidikan, jelas Tauhid polisi mengendus keberadaan terduga IJ dan menangkapnya beserta barang bukti. Kini, terduga pelaku beserta barang bukti diamankan di Mapolsek Mataram.


Atas perbuatannya, jelas Tauhid pelaku dikenakan pasal 365 KUHP dengan hukuman penjara selama-lamanya sembilan tahun penjara. ***

Arsip Bagian  Warisan Budaya Bangsa, Kualitas SDM Jadi  Kunci


Arsip, kata Rini  berperan penting dalam menjaga dan melestarikan memori koleksi bangsa yang merupakan bagian integral dari kebudayaan.


“Arsip  bukan sekedar dokumen administratif tapi juga bagian dari warisan budaya bangsa,” katanya usai Rakornas Srikandi di Mataram, Selasa 3 September 2024.


Menurut Rini, pengelolaan arsip yang baik akan mendukung pemajuan Kebudayaan sebagaimana diamanatkan dalam undang- undang nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan Kebudayaan


Seiring  perkembangan teknologi informatika,  maka kata Rini pengelolaan arsip dituntut bertranformasi  ke arah digital.


Dengan digitalisasi arsip, diharapkan mampu meningkatkan  efisiensi, akurasi dan kemudahan administrasi dan akses terhadap arsip.


Dengan koordinasi yang baiki antara  pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam hal kearsipan, jelas Rini akan dapat menciptakan sistem kearsipan terpadu dan saling terhubung sehingga mampu mendukung tata kelola pemerintahan yang baik dan transparan.


Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Lalu Gita Ariadi menegaskan dalam pengelolaan arsip perlu peningkatan kualitas SDM.


“Kualitas SDM menjadi perhatian karenanya dalam penerimaan CPNS sekarang ini salah satu syaratnya melek IT,” katanya.


Sedangkan Walikota Mataram menyatakan agar  SRIKANDI bisa diaplikasikan dalam setiap program.
“Hadirnya sistem digitalisasi membuat dokumen negara bisa terpeliharanya dengan baik,”. katanya.***

Dr. HM Hamidi: Kabar Maraqitta’limat Dukung Lutfi Wahid di Pilbup Lotim Tidak Benar

MATARAMRADIO.COM- Pengurus Pusat Yayasan Maraqitta’limat Lombok Timur akhirnya angkat bicara terkait beredarnya berita yang menyebutkan bahwa Maraqitta’limat mendukung pasangan calon Lutfi Wahid pada Pilbup Lombok Timur mendatang.

Sekretaris Yayasan Maraqitta’limat, Dr. HM Hamidi, menegaskan bahwa berita tersebut sama sekali tidak benar. Hingga saat ini, Pimpinan Pusat Yayasan Maraqitta’limat belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai arah dukungan politik Pengurus Pusat maupun Jamaah Maraqitta’limat dalam Pilbup Lombok Timur yang akan datang.

“Saya juga terkejut dengan siapa yang dijadikan sumber rujukan oleh media tersebut, karena sampai saat ini belum ada keputusan dari pimpinan pusat mengenai hal itu,” ujar Dr. Hamidi

Sebagai informasi, setelah batalnya pencalonan Dr. TGH Hazmi Hamzar, SH, M.H.Cil dari bursa Pilkada Lotim 2024, berbagai spekulasi muncul mengenai arah dukungan Ponpes Maraqitta’limat dalam kontestasi Pilkada Lotim mendatang.

Berita yang menyebutkan bahwa Jamaah Maraqitta’limat mendukung pasangan calon Lutfi Wahid telah beredar luas di media sosial, menimbulkan tanda tanya besar di kalangan Jamaah Maraqitta’limat yang merasa belum ada arahan dan keputusan resmi dari Pengurus Pusat Yayasan Maraqitta’limat Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Bahkan, terdapat kabar bahwa pihak Yayasan berencana untuk mensomasi media terkait yang dianggap menyebarkan berita palsu tanpa sumber yang jelas.***

Dekan Faperta Unram Lepas 50 Mahasiswa KKN MBKM Mandiri: Wujudkan Pengabdian dan Penelitian di Empat Desa

Sebanyak 50 mahasiswa dilepas secara resmi oleh Dekan Faperta Unram, Dr. Ir. Bambang Dipokusumo, M.Si., dalam acara yang digelar pada Jumat , 30 Agustus 2024 di Ruang Sidang Gedung E, Faperta Unram

Dalam sambutannya, Dr. Dipokusumo menekankan pentingnya program MBKM sebagai langkah strategis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Program ini memberi peluang kepada mahasiswa untuk terjun langsung ke masyarakat melalui skema seperti penelitian, pengabdian, magang, dan proyek kemanusiaan.

“Kegiatan lapangan ini memberikan pengalaman yang tak mungkin diperoleh hanya di ruang kelas. Mahasiswa harus memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dan beradaptasi dengan budaya masyarakat setempat,” tegasnya.

Program MBKM Mandiri Berbasis Pengabdian dan Penelitian

Program MBKM Mandiri Agroekoteknologi yang pertama ini, dibagi menjadi dua skema utama yaitu membangun desa dan penelitian/riset. Empat desa dipilih sebagai lokasi pelaksanaan KKN MBKM, dengan masing-masing desa memiliki tema tematik sesuai potensi dan kebutuhan lokal.

Program Penelitian/Riset di Desa Sembalun, dipimpin oleh Prof. Ir. H.M. Sarjan, M.Ag.CP., Ph.D.
Program Membangun Desa di Desa Labuapi, di bawah bimbingan Suprayanti Martia Dewi, S.P., M.Si.
Program Membangun Desa di Desa Tetebatu, dipimpin oleh Dr. Ir. Kisman, M.Si.
Program Membangun Desa di Desa Sukadana Kecamatan Pujut, dengan ketua tim Ir. Aluh Nikmatullah, M.Agr.Sc., Ph.D.


Kegiatan yang dilakukan meliputi pengembangan agroekowisata, agrowisata tematik, hingga penerapan teknologi pertanian berkelanjutan berbasis zero waste. Program-program ini diharapkan mampu menjadi percontohan bagi pelaksanaan MBKM di masa depan.

Kaprodi Agroekoteknologi Apresiasi Dosen dan Mahasiswa

Ketua Program Studi Agroekoteknologi, Ir. Jayaputra, M.Si., menyampaikan bahwa mahasiswa akan melaksanakan kegiatan MBKM selama satu semester penuh dengan total 20 SKS. Setiap mahasiswa akan mendapat bimbingan dari dosen rekognisi untuk setiap mata kuliah yang relevan dengan program MBKM.

“Di akhir kegiatan, mahasiswa wajib membuat laporan sebagai dasar rekognisi akademik,” jelasnya.

Jayaputra juga menekankan bahwa MBKM ini menjadi landasan penting untuk pengembangan kapasitas mahasiswa, terutama dalam mengaplikasikan ilmu di dunia nyata melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

“Ini adalah pertama kalinya Prodi Agroekoteknologi menyelenggarakan MBKM Mandiri, dan kami berharap ini akan menjadi model yang berkelanjutan di masa mendatang,” tambahnya.

Pengabdian yang Berdampak Luas

Program MBKM Mandiri ini dirancang untuk membantu pengembangan potensi desa-desa di NTB, termasuk melalui kegiatan penelitian yang relevan dengan kebutuhan lokal.

Program KKN ini diharapkan mampu memberikan dampak langsung bagi masyarakat, serta mendorong kolaborasi antara akademisi dan komunitas lokal.

Dengan dilepasnya 50 mahasiswa KKN MBKM Mandiri, Universitas Mataram terus berkomitmen mendukung Kampus Merdeka, memberikan mahasiswa peluang untuk berinovasi dan berkontribusi bagi masyarakat secara nyata. Langkah ini sejalan dengan visi universitas untuk mencetak lulusan yang siap berkontribusi secara global. (EditorMRC)

Banjir Tetap Mengancam Jika Pemerintah tidak Meregulasi Monokultur Lahan tidak Datar


“300 ribu hektar di luar kawasan hutan dan 200 ribu hektar di dalam kawasan hutan,” katanya, Senin 2 September 2024.


Luasnya lahan kritis di NTB, jelas Julmansyah didorong oleh besarnya porsi kebijakan monokultur di lahan tidak datar.
“Kondisi tersebut memicu terus terjadinya banjir di NTB,” katanya.


Agar masalah banjir bisa diminimalisir, jelas Julmansyah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan menawarkan konsep agroforestry yakni menggabungkan tanaman kehutanan dengan tanaman pertanian.


“Agrofotestry menjadi jalan tengah dari dua sektor yakni sektor pertanian dan sektor kehutanan,” katanya..


Menurut Julmansyah, penggunaan lahan hutan sebagai lahan pertanian bisa dibendung jika pemerintah kabupaten dan pemerintah propinsi secara bersama-sama membenahi lahan kritis yang ada.***

Usai Dilantik Jadi Anggota DPRD NTB, Hj Nanik Suryatiningsih Ucapkan Syukur dan Terima kasih pada Konstituen

Didampingi putranya Nauvar Furqani Farinduan, Hj Nanik Suryatiningsih akhirnya dilantik sebagai anggota DPRD NTB periode 2024-2029 pada Senin, 2 September 2024.

Kesan haru tersirat dari wajah istri mantan Bupati Lombok Barat dua periode Dr H Zaini Arony ini usai pengambilan sumpah janji di sidang paripurna DPRD NTB.

Calon Bupati Lombok Barat Nuavar Furqani Farinduan alias Farin tampak mendampingi sang ibunda dengan sangat ketat. Maklum saja diperkirakan lebih dari 1000 orang tamu undangan yang ikut menyaksikan Pelantikan Anggota DPRD NTB.

Farin dengan sabar mengandeng tangan sang ibu sejak memasuki ruang sidang maupun saat usai acara Pelantikan Anggota DPRD NTB.

Bunda Nanik, sapaan akrab Hj Nanik Suryatiningsih, mengatakan keberadaannya di DPRD NTB adalah demi mengabdi pada masyarakat, khususnya masyarakat Dapil NTB II (Lombok Barat dan KLU), daerah pemilihannya. Dia mengucapkan syukur dan terima kasih pada semua onstituennya.

“Syukur Alhamdulillah kepada Allah Subhanawata’ala, berterima kasih kepada suami tercinta, anak saya Mas Farin dan mantu serta cucu untuk doa, cinta dan supportnya, dan saya juga menyampaikan terima kasih dan aspesiasi yang setinggi-tingginya pada masyarakat yang telah mempercayakan suaranya kepada saya, semoga saya amanah dalam menjalankan tugas dan bisa mengabdi untuk Lombok Barat khususnya,” ucap Bunda Nanik.

Bunda Nanik tak memungkiri jika kesuksesan dirinya duduk di Udayana berkat kerja keras tim suksesnya, khususnya Tim Srikandi (timses perempuan) saat kampanye Pemelihan Legislatif (Pileg) kemarin.

“Saya berterima kasih kepada semua tim sukses yang telah bekerja keras, terutama tim perempuan (Srikadi) yang menjadi garda terdepan kemenangan suara saya di Pileg, in sha Allah kedepannya saya akan fokus berjuang untuk pemberdayaan kaum perempuan, khususnya di Lombok Barat,” tambah Bunda Nanik.

Bunda Nanik mengatakan, awalnya dirinya kurang tertarik terjun langsung ke dunia politik, namun atas permintaan suami dan putranya, Bunda Nanik diharapkan bisa menggantikan posisi Farin di DPRD NTB, karena Farin maju di Pilkada Lombok Barat. Pertimbangannya ketika itu, jika ada perwakilan Lombok Barat di Dewan Provinsi, maka aspirasi masyarakat Lombok Barat pun bisa diperjuangkan dengan lebih baik.

“Bapak dan Mas Farin selalu memberikan support hingga rasa percaya diri saya muncul, wal hasil dengan Bismillah saya putuskan untuk ikut di pemilihan legislatif,” cerita Bunda Nanik

Setelah itu yang terjadi diluar dugaan. Kaum perempuan, khususnya istri-istri mantan kades dan kadus era Zaini Arony langsung merapat menyatakan siap menjadi pencari suara untuk Bunda Nanik.

Rupanya, kebiasaan Bunda Nanik turun ke desa dan dusun-dusun ketika suaminya Zaini Arony menjabat sebagai Bupati Lombok Barat membuatnya menuai buah manis di Pileg 14 Februari kemarin. Hasilnya, beliau mendulang suara tertinggi di Dapil 2 dan berhasil melenggang ke Udayana tanpa hambatan.

Tak main-main, sesuai hasil Pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB, Bunda Nanik memiliki suara tertinggi di Partai Gerindra dengan total 21.494 suara, mengalahkan caleg incumbent Sudirsah Sujanto, SPdB SIP yang hanya mendapatkan 17.609 suara.

Suara Hj Nanik Suryatiningsih bahkan mengalahkan suara putranya sendiri Naufar Furqony Farinduan pada Pileg 2018 yang hanya mendapatkan suara 16 ribu lebih.

Luar biasa memang, siapa sangka, Bunda Nanik ternyata memiliki power yang tak kalah dengan H Zaini Arony suaminya. Padahal rekam jejak Bunda Nanik ketika mendampingi suami sebagai Bupati Lombok Barat hampir tak pernah bersentuhan dengan politik.

Keberhasilan Bunda Nanik duduk di kursi DPRD NTB bisa menjadi motifasi bagi politisi perempuan. Pasalnya, kebiasaan Bunda Nanik yang rajin turun ke dusun-dusun menjenguk masyarakat di Lombok Barat saat suami menjabat, memberi kesan tersendiri di hati masyarakat, terutama bagi Kepala Dusun (Kadus) dan istrinya.

Bayangkan saja, selama Zaini Arony menjabat sebagai Bupati Lombok Barat, dari 825 dusun yang ada saat itu, Bunda Nanik sudah berkunjung ke 725 dusun yang ada di Lombok Barat.

“Jadi saat itu saya kenal dengan semua Kadus di Lombok Barat, apalagi sama istri-istrinya, saya sangat akrab sekali,” aku Bunda Nanik.

Kedekatan Bunda Nanik dengan istri kadus-kadus berawal inisiatifnya membentuk organisasi Pikad Paguyuban Istri Kepada Desa (Pikad) Lombok Barat.

“Pikad ini satu-satunya di Indonesia, saya membuat ini dengan tujuan supaya Istri kepala desa mampu bersaing yang positif dengan suami, artinya klo ada masalah di desa tapi suami sedang tidak berada di desa, istri kades bisa mengambil peran membantu menyelesaikan,” ungkap Bunda Nanik.

Selain itu, tambah Bunda Nanik, Pikad ini sebagai ajang silaturahmi antar istri kedas dan kadus se Lombok Barat. Karena setiap bulan ada pertemuan rutin, yang mana setiap istri kades akan mengajak anggotanya yang tak lain adalah istri kadus.

“Sehingga antar 121 istri kades dan 825 istri kadus se Lombok Barat, tidak ada istilah tidak kenal, sebaliknya mereka akrab banget, menariknya lagi ajang silaturahmi setiap bulan itu kami gunakan untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman, mana program Pikad desa/dusun yang berhasil akan disharing oleh desa/dusun lain” kenang Bunda Nanik.

Namun sayangnya, begitu Zaini Arony turun, Pikad pun perlahan mulai bubar karena tidak ada pembinaa lebih lanjut. Pasalnya Bunda Nanik lebih mengfokuskan diri mengurus suaminya yang tengah menghadapi cobaan.

Selama hampir tujuh tahun lamanya Bunda Nanik tidak berinteraksi rutin dengan istri kades dan kadus seperti yang rutin dia lakukaan saat mendampingin Zaini Arony ketika menjabat sebagai Bupati Lombok Barat. Rindu luar biasa dia rasakan kerena baginya istri kades dan kadus sudah seperti keluarga yang sulit terpisahkan.

Itu sebabnya dia bersyukur ketika mencalonkan diri sebagai Anggota DPRD NTB, dia memiliki kesempatan untuk bersilaturahmi lagi dengan kades dan kadus beserta istri, walaupun banyak diantara mereka yang sudah tidak menjabat lagi.

Itu sebabnya, usai di lantik sebagai anggota dewan, Bunda Nanik bertekad akan mengaktifkan kembali lembaga Pikad ini.

“Rencana akan kami hidupkan lagi nanti setelah di DPRD, akan kami aktifkan lagi membina istri-istri kades dan kadus agar lebih maju lagi,” tekad Bunda Nanik.

Bunda Nanik sangat merasakan kekuatan perempuan dalam pemiliu legislatif kemari , dimana tim perempuannya jauh lebih produktif dibanding laki-laki karena mereka lebih aktif mendulang suara door to door (dari pintu ke pintu) sehingga menghasilkan pemilih sejati yang tidak terpengaruh oleh money politik.***

10 Negara dengan Konsumsi Alkohol Terbesar: Inilah Tradisi dan Gaya Hidup Rakyatnya!

Jerman menjadi negara nomor satu di dunia yang penduduknya mengkonsumsi miras terbanyak di dunia

Di seluruh dunia, berbagai negara memiliki cara unik dalam menikmati minuman beralkohol, baik itu bir yang dingin di Jerman, atau anggur merah yang kaya di Spanyol. Namun, di antara semua negara, ada beberapa yang menonjol dalam hal konsumsi alkohol per kapita.

Berdasarkan data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berikut adalah 10 negara dengan konsumsi alkohol terbesar di dunia, di mana minuman beralkohol menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari.

  1. Jerman: Surga Bagi Pecinta Bir

Jerman, dengan populasi sekitar 83 juta, dikenal dengan budaya birnya yang legendaris. Negara ini memiliki konsumsi alkohol per kapita sebesar 12,79 liter per tahun.

Di Jerman, bir bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga simbol dari tradisi yang kaya, dengan Oktoberfest di Munich menjadi acara puncak tahunan.

Selain bir, anggur lokal seperti Riesling dan Spätburgunder juga populer, serta minuman keras tradisional seperti schnapps.

Budaya minum di Jerman sangat dipengaruhi oleh sejarah panjang pembuatan bir yang diatur oleh undang-undang kemurnian bir, menjadikan negara ini salah satu destinasi utama bagi para penggemar minuman beralkohol.

  1. Irlandia: Pesona Pub yang Mendunia

Di Irlandia, dengan populasi sekitar 5 juta, rata-rata konsumsi alkohol mencapai 12,75 liter per kapita setiap tahunnya.

Pub Irlandia terkenal di seluruh dunia sebagai tempat yang menyenangkan untuk bersosialisasi, menikmati segelas Guinness atau bir hitam lainnya.

Wiski Irlandia seperti Jameson juga sangat digemari. Budaya minum di Irlandia tidak hanya soal minuman itu sendiri, tetapi juga tentang suasana ramah, musik yang meriah, dan kebersamaan yang mencerminkan kehangatan khas orang Irlandia.

  1. Spanyol: Anggur dan Tradisi Tapas

Dengan 47 juta penduduk, Spanyol memiliki rata-rata konsumsi alkohol sebesar 12,67 liter per kapita per tahun. Orang Spanyol terkenal dengan gaya hidup mereka yang santai dan tradisi minum yang kaya.

Minuman seperti anggur merah, sangria, dan sherry merupakan bagian dari budaya kuliner Spanyol. Tradisi tapas, yaitu hidangan kecil yang disajikan bersama minuman, memperkuat budaya minum sosial di negara ini.

Setiap daerah di Spanyol memiliki minuman khas yang mencerminkan keanekaragaman kuliner negara ini, dari cava di Catalonia hingga cerveza di seluruh wilayah.

  1. Luksemburg: Kecil Namun Mempesona dalam Tradisi Alkohol

Luksemburg mungkin kecil dengan populasi sekitar 600.000 orang, tetapi negara ini memiliki konsumsi alkohol yang tinggi, dengan rata-rata 12,45 liter per kapita setiap tahun.

Luksemburg dikenal dengan anggur putihnya yang berkualitas tinggi dan Crémant yang berkilauan. Industri anggur di Luksemburg sangat berkembang, dan bir lokal juga sangat dihargai.

Pengaruh budaya dari negara-negara tetangga seperti Jerman, Prancis, dan Belgia memperkaya budaya minum di Luksemburg, menjadikannya salah satu negara dengan tradisi minum yang mendalam.

  1. Prancis: Negeri Anggur dengan Tradisi Kuliner yang Kuat

Prancis, dengan populasi 64 juta, adalah negara yang terkenal dengan anggurnya yang berkualitas tinggi.

Konsumsi alkohol di negara ini mencapai 12,23 liter per kapita per tahun. Di Prancis, minum anggur bukan hanya kebiasaan, tetapi juga bagian dari gaya hidup yang menghargai kualitas di atas kuantitas.

Anggur adalah bagian integral dari setiap makanan di Prancis, dan daerah-daerah seperti Bordeaux, Burgundy, dan Champagne adalah pusat produksi anggur yang dikenal di seluruh dunia.

Selain anggur, orang Prancis juga menikmati minuman keras seperti pastis, yang memiliki rasa anis yang khas.

  1. Slovenia: Negara Kecil dengan Tradisi Minum yang Kaya

Slovenia, dengan populasi sekitar 2,11 juta, memiliki rata-rata konsumsi alkohol sebesar 12,11 liter per kapita per tahun.

Negara ini memiliki tradisi panjang dalam pembuatan anggur, dengan kebun anggur yang membentang di pegunungan dan kilang anggur keluarga yang menghasilkan anggur berkualitas tinggi.

Orang Slovenia juga menyukai minuman keras seperti schnapps dan brendi yang sering dibuat dari buah lokal. Budaya minum di Slovenia sangat dipengaruhi oleh tradisi dan warisan keluarga, menjadikannya bagian penting dari kehidupan sosial.

  1. Portugal: Negeri Matahari dan Anggur Port

Portugal, dengan populasi sekitar 10 juta, memiliki konsumsi alkohol sebesar 12,09 liter per kapita setiap tahun.

Anggur port, yang diproduksi di Lembah Douro, adalah salah satu minuman yang paling dikenal dari Portugal. Selain itu, Vinho Verde yang segar dan sedikit berbuih sangat populer di kalangan penduduk lokal.

Bir dan minuman keras seperti ginjinha juga sangat digemari di negara ini. Dengan gaya hidup yang santai dan penekanan pada menikmati makanan dan minuman, Portugal adalah surga bagi para pecinta anggur dan minuman keras.

  1. Austria: Perpaduan Anggur dan Bir dalam Budaya Lokal

Austria, dengan populasi 8,97 juta, memiliki konsumsi alkohol sebesar 11,93 liter per kapita per tahun.

Negara ini memiliki tradisi anggur yang kuat, dengan varietas seperti Grüner Veltliner dan Blaufränkisch yang sangat populer. Heurigen, atau kedai anggur tradisional, adalah tempat di mana orang Austria menikmati anggur lokal mereka bersama dengan makanan khas.

Selain anggur, bir juga memainkan peran penting dalam budaya minum di Austria, dengan banyaknya pabrik lokal yang menghasilkan lager dan ale berkualitas tinggi.

  1. Polandia: Vodka dan Tradisi Minum yang Berakar Kuat

Polandia, dengan populasi 40 juta, memiliki konsumsi alkohol sebesar 11,89 liter per kapita setiap tahun.

Vodka adalah minuman utama di Polandia, dengan merek seperti Belvedere dan Chopin yang dikenal secara internasional. Budaya minum vodka di Polandia sangat kental dengan tradisi, dan sering kali menjadi bagian dari perayaan dan ritual keluarga.

Selain vodka, bir juga semakin populer di Polandia, dengan berkembangnya industri bir kerajinan yang menawarkan berbagai pilihan rasa.

  1. Inggris Raya: Pub dan Tradisi Minum Sosial

Inggris Raya, dengan populasi 67 juta, melengkapi daftar ini dengan konsumsi alkohol sebesar 11,45 liter per kapita per tahun.

Budaya pub di Inggris Raya sangat terkenal, dengan penduduk lokal yang sering berkumpul untuk menikmati segelas ale, lager, atau cider.

Wiski, terutama Scotch, adalah minuman keras yang sangat dihargai di Inggris, dengan banyak distiler yang menghasilkan wiski berkualitas tinggi. Selain itu, gin juga semakin populer, dengan banyaknya distiler kerajinan yang memproduksi gin dengan rasa yang unik dan inovatif. (editorMRC)

Lendang Kelor dan Makam Undak Siwak dalam Catatan Masa Lalu


Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah memiliki tujuh dusun yaitu Dusun Dasan Baru atau yang dulu dikenal dengan nama Lendang Kelor, Dusun Murbaya dulu di kenal dengan nama Poh Batan, Dusun Pademare dulu dikenal dengan nama Karang Genteng, Dusun Kekalek, Dusun Bertais, Dusun Dasan Baru Timur yang merupakan pemekaran dari Dusun Dasan Baru dan Dusun Loang Ajak yang dulu bernama Repok Dasan Baru.


Nah berkait dengan nama Lendang Kelor, mungkin bagi kalangan mileneal atau Genze, tidak memiliki makna yang berarti, tapi tidak demikian dengan kalangan di atas 50 tahun.

Tentu , nama Lendang Kelor akan mengingatkan pada masa lalu. Masa dimana kekuasaan kerajaan masih terasa juga masa pemerintahan Hindia Belanda dan Jepang.


Nama Lendang Kelor tercatat dalam sejumlah babad seperti Babad Praya, Babad Sakra, Babad Mengui dan Geguritan Rusak Sasak.

Selain itu, nama Lendang Kelor ditemukan dalam peta Belanda dari tahun 1894 hingga 1908, sebelum berganti nama menjadi Desa Murbaya pada tahun 1914.


Pada peta terbitan tahun 1894, pemerintah Hindia-Belanda menandai dua kawasan di wilayah Lendang Kelor dengan sebutan Bosch Tevens Hertenkamp Van Der Vorst dan Weide Poor De Paarden Van Der Vorst, yang berarti tempat penangkaran rusa dan tempat pemeliharaan kuda milik pangeran.


Lambat laun, nama Lendang Kelor memudar hingga akhirnya hanya dikenal oleh kalangan tertentu terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun. Padahal, dibalik nama Lendang Kelor banyak kisah dan cerita yang perlu ditelusuri untuk menguak masa lalu.


Dipandu warga yang memiliki keterkaitan dengan Lendang Kelor, Adit, kami memasuki salah satu sudut wilayah Lendang Kelor yang dikenal dengan nama makam undak-undak siwak (undak sembilan).


Untuk memasuki area pemakaman ini memang tidak terlalu sulit. Kendaraan roda dua bisa dimanfaatkan untuk sampai ke lokasi makam undak setelah melewati ruas jalanan desa dengan keindalahan alami alam pedesaan.

“Motor parkir disini saja,” katanya saat kami sampai di sebuah area pesawahan.


Kami kemudian menyusuri tegalan yang berjarak sekitar 100 meter guna sampai di area makam undak-undak siwak. “Dulu, terlihat jelas ada 9 undakan sebelum ke makam inti. Namun, kini tidak terlihat jelas undakan itu,” katanya.

Menurut Adit, bukit kecil yang dikenal dengan adanya makam undak-undak siwak ini dipenuhi oleh makam-makam tanpa nama.

Dan memang, jika dilihat secara seksama hampir semua sudut gundukan atau bukit kecil itu terisi dengan makam meski tertutup rimbunnya pohon perdu.


Sebagai penanda bahwa gundukan itu sebuah makam, bisa dilihat dari batu-batu sungai yang membentuk bujur sangkar. Dimana, ada dua buah batu yang posisinya sejajar dan berada di tengah deretan batu disekitarnya.


Memang, untuk menuju makam undak-undak siwak, kita memasuki area pemakaman baru pada umumnya. Terus saja berjalan, tepat berada ditengah area pemakaman kita akan menemukan batu-batu nisan berukir dengan corak ragam berbeda.

Dilihat dari ragam corak ukir di batu nisan, terlihat bukanlah ukiran masa kini. Ditambah lagi, adanya lumut atau sejenisnya yang tumbuh di nisan menambah kesan tuanya batu nisan.

“Makam undak-undak Siwak telah lama menjadi destinasi ziarah makam bagi banyak warga di Pulau Lombok,” katanya.

Dari bentuk nisan yang ada di makam undak-undak siwak, ada sebagian orang yang meyakini bahwa situs makam undak-undak siwak merupakan petilasan dari Raden Mas Panji Tilar Negara dan makam sejumlah tokoh dari Lendang Kelor di masa lalu.


“Ini perlu penelitian lebih lanjut terkait tokoh tokoh yang dimakamkan di lokasi ini,” katanya.

Selain makam undak-undak siwak yang menjadi destinasi wisata religi, jelas Adit masih ada destinasi wisata di Desa Murbaya yang terkait masa lalu yakni Perosotan Abangan di Dusun Dasan Baru.


Di Dusun Dasan Baru ini, kata Adit warga akan dimanjakan dengan pemandangan alam persawahan terasering yang sangat asri dan sensasi bermain perosotan di Parit Abangan yang merupakan bagian dari saluran irigasi sekunder Jurang Sate yang selesai dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda pada 1935.


Tak kalah menariknya, kata Adit pusat Kerajinan Bambu di Dusun Loang Ajak yang memproduksi aneka anyaman bambu berupa sangkar Ayam, sangkar Burung, Tudung Lampu untuk keperluan interior, dan aneka keperluan rumah tangga seperti bakul.


“Sembilan puluh persen warga Dusun Repok Dasan Baru adalah pengrajin bambu secara turun temurun,” jelasnya.

Bagi para pencinta kuliner, Desa Murbaya juga memiliki sentra poduksi Tahu dan Tempe di Dusun Kekalek. Ditilik dari namanya, ada keterikatan kuat dengan masyarakat Kekalek, Kota Mataram, yang warganya memiliki mata pencaharian memproduksi tahu dan tempe.

Bahkan, warga Kekalek di Desa Murbaya menjadi supplier utama kebutuhan Tahu dan Tempe di Kabupaten Lombok Tengah.


Guna meningkatkan kesehatan warga, jelas Adit baru-baru ini diresmikan Gelanggang olahraga dengan nama Gelora Lendang Kelor. Pemilihan nama ini sebagai pengikat kebesaran nama Lendang Kelor di masa lalu dengan masyarakat Desa Murbaya.


Kepala Desa Murbaya, Herman Wijaya saat peresmian Gelora Lendang Kelor pada 11 Agustus 2024 berharap kehadiran Gelora Lendang Kelor dapat menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk berolahraga dan mempererat tali persaudaraan selain melahirkan bibit-bibit atlet sepak bola berbakat.***

Baru Tiga Paslon Kepala Daerah di NTB Lakukan Pemeriksaan Kesehatan


“Dari 16 pasangan calon, sudah tiga pasangan calon yang sudah diperiksa yakni Zulkieflimasyah- Suhaili FT, Sitti Rohmi Djalilah – Musyafirin dan Lalu Muhammad Iqbal – Indah Damayanti Putri,” katanya di sela rapat paripurna pengesahan perubahan APBD provinsi tahun 2024, Jumat 30 Agustus 2024.


Menurut Lalu Herman, pemeriksaan kesehatan para calon kepala daerah dilakukan mulai tanggal 29 Agustus hingga 2 September 2024.


“Semua calon kepala daerah pemeriksaan kesehatannya di RSUD Provinsi kecuali calon walikota dan wakil walikota dilakukan di RSUD Kota Mataram,” katanya.


Menurut Lalu Herman pemeriksaan para calon kepala daerah adalah pemeriksaan kesehatan standar yang meliputi pemeriksaan urine, kejiwaan ,MRI, THT dan lainnya.***

Kapolda NTB Diminta Proses Hukum Demonstran yang Rusak Fasilitas Umum


Hal itu diungkapkan Ketua DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaida saat sidang paripurna pengesahan perubahan APBD Provinsi tahun 2024, Jum’at 30 Agustus 2024.


Menurut Isvie, adanya aksi anarkis saat demonstrasi membuat prihatin dirinya. Padahal , tindakan anarkisme dalam demonstrasi sangat jauh dari nilai-nilai jatidiri bangsa.


“Para pendemo, melakukan perusakan fasilitas publik bahkan melakukan pelecehan kepada para perempuan,” katanya.


Atas tindakan tersebut, kata Isvie sebagai ketua DPRD perempuan, ia mengutuk tindakan pelecehan tersebut dan meminta Kapolda memproses sesuai tindakan hukum.


“DPRD NTB tidak akan menarik laporan yang sudah dilakukan ke aparat kepolisian,” katanya


Menurut Isvie, anarkisme akan menjadi
stigma buruk bagi para demonstran karena itu dalam menyuarakan tuntutannya para demonstran agar sesuai peraturan dan mensyukuri adanya kebebasan dalam berpendapat.****

NEWS Update

Trending ISSUE
YANG LAGI VIRAL

ELECTION NEWS
KABAR PEMILUKADA 2024

CRIME NEWS
JEJAK KASUS KRIMINAL

Aruna NewsViews

OBITUARI
BERITA DUKA

Pokok & Tokoh

BOLLYHITSStar
Gemerlap Bintang Bollywood

SCIENCE & TECHNO
JENDELA ILMU PENGETAHUAN

SOCIAL POLITICNEWS
Berita Sosial Politik Terkini

MileniaNEWS

Tempo Doeloe
JANGAN LUPAKAN SEJARAH

FAKTA UNIK
BELIEVE IT OR NOT

INFOTAINMENT update
INFORMATIF & MENGHIBURATIF

EDITORCORNER
BERITA DIBALIK CERITA

OPINIONKOLOM
ASPIRASI & INSPIRASI

INTERVIEW
WAWANCARA EKSKLUSIF

Netizen STORY
WARGANET PUNYA CERITA

ENTEBENEWS
DINAMIKA BUMI GORA

Today in History

WORLD NEWS

SPORT NEWS

LIFEStyle
Gaya Hidup

MUSIC CORNER
ZONA MUSIK TERKINI

Tips & Trick
Kiat Praktis & Serbaguna

MovieZone
Referensi Film Terbaru

Weekend Editorial
TAJUK AKHIR PEKAN