Halo Psikolog,
Setelah hadirnya gadget ini, intensitas berkomunikasi langsung dengan keluarga relatif minim. Semua seperti asyik dengan dunianya sendiri, dunia maya.Termasuk pembantu bahkan lebih asyik chat chatan WA entah dengan siapa, sehingga lupa ngurusi pekerjaan pokoknya jadi baby siter.Demikian juga yang lain. Semua asyik asyik sendiri dan tak mau diganggu.Bagaimana sebaiknya menyikapi keadaan ini? Ibu Rani – Mataram
Jawab
Baik… Ibu Rani, terima kasih atas pertanyaan yang diajukan pada rublik solisi psikolog ini, Memang benar Ibu tidak dipungkiri bahwa penggunaan HP atau Gadget saat ini sudah dapat dikatakan taraf kecanduan, sampai sampai HP atau Gadget sudah seperti keputuhan utama bahkan lebih rela ketinggalan dompet daripada ketinggalan HP atau gadget.
Sebagai gambaran, bahwa sejak berkembangnya sistem informasi melalui internet, maka ikut berkembang juga sarana komunikasi melalui HP atau Gadget. Melihat fungsi HP atau Gadget sebagai sarana komunikasi yang saat ini perangkat tersebut tidak hanya digunakan untuk menelpon atau SMS saja, namun sudah bisa ketemu orang yang kita hubungi lain secara langsung lewat video call atau live streaming; Dapat juga digunakan untuk mengakses informasi sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan; Selain itu HP atau Gadget menjadi platform hiburan sehingga fungsi ini yang paling banyak disenangi tidak hanya anak-anak, tapi remaja, dewasa bahkan oleh orangtua, bahkan dapat juga sebagai media promosi dan bisnis.
Selain memiliki sisi positif, penggunaan HP atau Gadget juga membawa dampak negatif jika digunakan secara tidak bijak seperti Menimbulkan ketidakpuasan diri karena sering melihat unggahan yang ideal, yang sempurna, dan jika terus melihatnya dapat menimbulkan dampak ketidakpuasan pada diri sendiri akhirnya akan menurunkan kepercayaan diri; Kecemburuan sosial karena membandingkan apa yang dimiliki dan tidak dimiliki dengan kepunyaan orang lain, hal ini dapat menganggu kesehatan mental; Mengganggu waktu tidur karena terkadang menggunakannya menjelang tidur, tidak mendapatkan tidur yang cukup bisa menyebabkan kenaikan berat badan, menurunkan konsentrasi, meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi dan diabetes; Menyebabkan kecanduan karena memiliki produksi hormon dopamin yang memicu rasa senang dan nyaman di otak meningkat saat membuka aplikasi media sosial favorit dan ini dapat berefek buruk bagi otak.
Walaupun terdapat sisi positif penggunaan HP atau Gadget, namun tetap memperhatikan sisi negatifnya juga sehingga harus dibatasi dan dipergunakan secara lebih bijak.
Dengan demikian maka apa yang perlu ibu Rani lakukan menghadapi situasi ini adalah berkomunikasi dengan seisi rumah tentang penggunaan HP atau Gadget dengan menjadwalkan waktu penggunaannya kapan waktunya boleh dan kapan waktunya tidak boleh, disini ibu Rani perlu membuat peraturan sendiri, misalnya tidak menggunakannya ketika berada di kamar mandi, dapur, atau kamar tidur, jadi disesuaikan dengan kebutuhan; Selain itu Ibu juga bisa mengganti waktu penggunaan HP atau Gadget dengan aktivitas yang lebih sehat, Hindari pula bermain HP atau Gadget ketika akan tidur, dan tidak mengunakannya sebelum selesai bekerja. Aturan ini harus diterapkan dan berlaku kepada semua yang ada di rumah;
Selain itu hindari penggunaan HP atau Gadget ketika sedang bersama orang lain, seperti saat makan bersama atau saat acara keluarga; dan Jangan menggunakan HP atau Gadget saat sedang berjalan, apalagi saat mengoperasikan kendaraan bermotor, tepikan kendaraan dan berhentilah sejenak jika merasa ada notifikasi penting.
Sekian solusi yang dapat saya berikan, semoga bermanfaat dalam menggontor diri maupun orang-orang disekitar Ibu Rani (*).