MATARAMRADIO.COM – Pertunjukan paruh waktu Super Bowl selalu menjadi sorotan dunia. Acara ini tidak hanya tentang olahraga, tetapi juga tentang hiburan kelas dunia yang menampilkan musisi-musisi ternama.
Namun, tidak semua penampilan berhasil memukau penonton. Beberapa legenda rock justru mengalami momen memalukan di panggung besar ini. Berikut adalah 5 legenda rock yang tampil terburuk di babak pertama Super Bowl, lengkap dengan analisis mengapa mereka gagal memenuhi harapan.
- The Who (2010): Energi yang Hilang
The Who, band rock legendaris asal Inggris, tampil di Super Bowl XLIV pada 2010. Diharapkan membawa energi rock klasik, penampilan mereka justru dinilai datar dan kurang intens. Masalah teknis, terutama pada vokal dan kualitas suara, menjadi sorotan utama. Penonton merasa band ini tidak mampu menghidupkan atmosfer stadion yang dipadati puluhan ribu orang.
Padahal, The Who dikenal dengan penampilan live yang energik dan memukau. Namun, di Super Bowl, mereka tampak kehilangan “roh” yang selama ini menjadi ciri khas mereka. Penampilan ini menjadi pelajaran bahwa bahkan legenda sekalipun bisa gagal jika tidak mempersiapkan diri dengan baik.


- Aerosmith (2001): Kolaborasi yang Kacau
Tahun 2001, Aerosmith menjadi bintang utama pertunjukan paruh waktu Super Bowl XXXV. Mereka mencoba menarik perhatian khalayak luas dengan berkolaborasi bersama bintang pop seperti NSYNC dan Britney Spears. Sayangnya, kolaborasi ini justru terasa dipaksakan dan tidak padu.
Kritikus menyebut pertunjukan ini sebagai “kekacauan genre” karena tidak ada kesinambungan antara rock dan pop. Penonton merasa Aerosmith kehilangan identitas mereka sebagai band rock and roll. Pelajaran dari momen ini adalah pentingnya mempertahankan integritas musikal, bahkan di panggung besar seperti Super Bowl.
The Rolling Stones (2006): Performa yang Lesu
The Rolling Stones, band yang dikenal dengan energi panggungnya yang luar biasa, tampil di Super Bowl XL tahun 2006. Namun, penampilan mereka dinilai kurang bersemangat dan diiringi masalah teknis suara. Beberapa penonton bahkan menyebut pertunjukan ini sebagai “penampilan terburuk” dalam sejarah band tersebut.
Padahal, The Rolling Stones memiliki segudang lagu hits yang bisa membangkitkan semangat penonton. Namun, di Super Bowl, mereka tampak seperti kehabisan tenaga. Momen ini mengingatkan kita bahwa persiapan teknis dan fisik sangat penting untuk pertunjukan besar seperti ini.
- Phil Collins (2000): Konsep yang Membingungkan
- Phil Collins, musisi multi-talenta asal Inggris, menjadi bagian dari pertunjukan paruh waktu Super Bowl XXXIV tahun 2000. Pertunjukan ini bertema Disney dan melibatkan bintang seperti Christina Aguilera dan Enrique Iglesias. Namun, konsep ini justru membingungkan penonton.
Kritikus menyebut pertunjukan ini terlalu bertele-tele dan kurang fokus. Keterlibatan Collins, yang dikenal sebagai musisi serius, dalam pertunjukan bertema Disney dinilai tidak sesuai. Momen ini menjadi pelajaran bahwa konsep pertunjukan harus disesuaikan dengan identitas musisi.
- ZZ Top (1997): Transisi yang Canggung\
ZZ Top tampil di Super Bowl XXXI tahun 1997 bersama The Blues Brothers dan James Brown. Meski diharapkan menjadi pertunjukan meriah, transisi antar-artis terasa canggung dan tidak padu. Penonton mengkritik kurangnya tema yang kohesif dalam penampilan tersebut.
Padahal, ZZ Top dikenal dengan penampilan live yang solid dan menghibur. Namun, di Super Bowl, mereka tampak seperti kehilangan arah. Momen ini mengajarkan pentingnya koordinasi dan konsep yang jelas dalam pertunjukan kolaboratif.
Pertunjukan paruh waktu Super Bowl adalah panggung besar yang menuntut persiapan matang, baik dari segi teknis maupun konsep. Kelima legenda rock di atas membuktikan bahwa bahkan musisi ternama sekalipun bisa gagal jika tidak memenuhi ekspektasi penonton.
Dari The Who yang kehilangan energi, Aerosmith dengan kolaborasi yang kacau, hingga ZZ Top dengan transisi yang canggung, setiap kegagalan membawa pelajaran berharga. Bagi musisi masa depan, momen ini menjadi pengingat bahwa kesuksesan di panggung besar tidak hanya tentang nama besar, tetapi juga tentang persiapan dan eksekusi yang tepat. (editorMRC)











