MATARAMRADIO.COM – Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN, Dr Munawar Asikin SSi MSE menjelaskan ada lima unsur yang harus bergerak secara bersama-sama untuk menurunkan angka stunting di Indonesia..
Berdasarkan data yang ada, jelas Munawar angka stunting di Indonesia pada 2023 yakni 21,5 persen turun 0,1 dari tahun sebelumnya yang mencapai 21,6 persen. Jadi, masih di atas target penurunan angka stunting di Indonesia yang harus mencapai 14 persen pada tahun 2024.
“Kelima unsur itu, pemerintah /birokrasi, akademisi, perusahaan, NGO atau LSM, dan media massa,” katanya saat kuliah umum di Universitas Qomarul Huda Badarudin Bagu Lombok Tengah, Rabu 4 September 2024.
Menurut Munawar, keterlibatan akademisi dalam penurunan stunting dengan mengedukasi masalah apa yang menyebabkan terjadinya stunting di Indonesia.
Dengan adanya analisis masalah dari akademisi, maka jelas Munawar birokrasi bergerak untuk menurunkan angka stunting.
“Ada 27;kementerian dan lembaga yang bekerja sama dengan BKKBN dalam.menurunkan angka stunting,” katanya.
Tidak ketinggalan, jelas Munawar keterlibatan perusahaan dengan program CSR nya. Selain itu, masih ada NGO atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM ) dan media massa yang turut terlibat dalam upaya menurunkan angka stunting.
Munawar menegaskan, stunting hanya bisa dibasmi dengan dua intervensi yakni intervensi spesifik dan. Intervensi sensitif .
Intervensi spesifik, adalah intervensi yang dilakukan oleh kementerian atau lembaga kesehatan dengan memberikan obat-obatan jika seseorang terkendala dengan kesehatannya.
Sedangkan intervensi sensitif yakni intervensi yang dilakukan oleh kementerian di luar bidang kesehatan, misal dengan melakukan perbaikan rumah, sanitasi, pendidikan dan lainnya.
“30 persen stunting bisa diturunkan dengan intervensi spesifik dan 70 persennya dari intervensi sensitif,” katanya ***