Psikolog Yth. Perkenalkan, saya ibu rumah tangga sekaligus seorang guru. Saat ini, anak saya sudah selesai ujian akhir SMA dan sedang persiapan masuk perguruan tinggi. Sejak SMA kelas 2, anak saya ikut les full mata pelajaran di salah satu tempat les/bimbel. Baru baru ini, tempat les tsb menyampaikan penawaran melalui grup WA orang tua siswa bahwa ada buku persiapan ujian masuk PT yg bisa dibeli oleh siswa (jika membutuhkan). Otomatis dong, diserbu orang tua siswa. Saya berpikir: saya seorang guru yg bisa mengajarkan beberapa mapel kepada anak saya, anak saya disekolahnya dapat ranking, anak saya juga ikut les full mapel di bimbel, dan sekarang ada lagi buku yg mau dibeli.Melihat fenomena sebuah buku panick buying seperti itu, saya menjadi panik juga. Kalau tidak ikutan beli, takutnya nanti ada yang kurang dengan perjuangan saya dalam menghantarkan anak saya menuju cita citanya.Mohon bantuan Bapak Psikolog, apa yang harus saya lakukan, tindakan terbaik pada masa sekarang ini: anak sudah selesai ujian akhir SMA dan masih harus belajar untuk persiapan masuk SBMPTN. Terima kasih, Psikolog. Ibu Elda – Mataram
Ibu Elda … sebelum saya memberikan jawaban terhadap apa yang sedang ibu alami, saya ingin menyampaikan terima kasih atas responnya terhadap rublik solusi psikolog yang saya asuh ini.
Saya mengerti apa yang ibu rasakan, disatu sisi ibu ingin mengantar kesuksesan putra ibu untuk dapat lulus di Perguruan Tinggi yang menjadi cita-citanya, sampai-sampai Putra ibu mengikuti les full mata pelajaran sejak kelas 2 SMA. Disisi lain ada masalah yang agak menganjal ketika terjadi penawaran buku persiapan masuk di Perguruan Tinggi sehingga membuat putra ibu tertarik dan berkeinginan untuk membelinya, dan jika tidak dibeli ada kehkawatiran kalau-kalau nantinya karena tidak membeli buku tersebut putra ibu tidak lulus masuk SBMPTN.
Sebenarnya apapun yang ditawarkan yang berhubungan dengan kelulusan SBMPTN seperti buku tersebut, pasti semua ingin membeli dan memilikinya, hanya saja permasalahannya apakah buku tersebut memang penting, dibutuhkan dan menjadi jaminan akan lulus, dan tentunya menyikapi hal tersebut maka, beberapa hal yang perlu dilakukan adalah :
- Apakah putra ibu sudah memiliki pilihan jurusan yang mantap dan pasti yang akan diambil di jalur SBMPTN; Kalau belum bisa melakukan tes psikologi berhubungan dengan Intelegnsi, bakat, minat dan kepribadian pemilihan jurusan di Perguruan Tinggi;
- Setelah itu inventarisasi materi apa saja yang akan diperlukan untuk mengikuti ujian pada jurusan tersebut;
- Latihan soal-soalnya, itu yang penting;
- Cari contoh-contoh soalnya tahun-tahun sebelunya (minimal 2-3 yang lalu), saat ini banyak didapatkan melalui googeling;
- Kalau memang akhirnya putra ibu tetap ingin membeli buku tersebut, maka putra ibu bisa terlebih dahulu melihat punya teman, atau iklannya, atau melihat ke toko buku;
- Komunikasikan dan bangkitkan kepercayaan diriya, dengam prestasi yang pernah diperoleh selama ini, dapat sebagai modal untuk meraih kesuksesan itu;
- Ibu dan Ayah perlu satu kata dalam hal ini, belilah buku atau fasilitas yang benar-benar mendukung untuk itu, tidak semua harus dibeli karena iklan selalu nomor satu.
Akhirnya Ibu Elda… Hidup ini adalah sebuah pilihan, dan akhirnya dipilihlah yang akan menguntungkan dan membuat bahagia diri sendiri dan putra ibu, dan setelah membuat pilihan kepada putra ibu untuk melakukan dengan sungguh-sungguh sehingga tidak merasa ada yang dikorbankan.
Teriring doa semoga putra ibu Elda selalu sukses dalam mewujudkan mimpi dan meraih cita-citanya….Aamiin3X YRA.