AMMAN Serahkan Bukti Keberhasilan Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai di Lombok Timur

MATARAMRADIO.COM  – Keberhasilan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN)dalam mengelola Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (Rehab DAS) disampaikan kepada perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada akhir November lalu di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.

Dalam acara tersebut, Vice President External Relations AMMAN, Susanto Lim, menyerahkan secara simbolis capaian Re hab DAS di kawasan Lombok Timur seluas 138 ha kepada Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH), Ir. Dyah Murtiningsih, M.Hum.

Susanto Lim menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan komitmen perusahaan dalam melaksanakan kewajiban pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 59 tahun 2019. “Keberhasilan Rehab DAS AMMAN ini merupakan hasil sinergi bersama masyarakat sekitar sebagai bagian dari upaya kami dalam memberdayakan masyarakat sekitar. Hal ini selaras dengan visi AMMAN untuk menciptakan warisan terbaik bagi lingkungan serta masyarakat,”ungkapnya dalam siaran pers yang diterima MATARAMRADIO.COM, Senin (12/12).

BACA JUGA:  Smelter AMMAN Penyumbang Investasi Terbesar NTB 2022, Ini Faktanya!

Disebutkan, rehab DAS merupakan kewajiban IPPKH AMMAN berdasarkan keputusan KLHK, yaitu seluas 6.985 Ha. Total luas tersebut terdapat di Lombok Timur (138 ha), Lombok Barat (177 ha), Lombok Utara (3.164 ha), Lombok Tengah (73 ha), Lombok Selatan (3.108 ha), serta Kabupaten Sumbawa Barat (Kelinar 25 ha dan Jereweh 300 ha).”AMMAN terus berupaya memenuhi kewajiban kegiatan Rehab DAS untuk mencapai luas yang telah ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Hingga pertengahan tahun 2022, jumlah bibit tertanam telah mencapai lebih dari 1,1 juta bibit,”ulasnya.

Ia menambahkan, proses monitoring dan evaluasi dilakukan dengan menggunakan sistem geotagging, pengecekan manual dan bantuan drone serta citra satelit. Pelibatan masyarakat sekitar melalui kerjasama dengan kelompok tani dan perempuan jugadilakukan secara intensif dalam proses Rehab DAS, antara lain melalui kegiatan penyuluhankegiatan penanaman bibit, proses penanaman, pemeliharaan serta dalam pemanfaatan hasil pohon, buah, hingga rempah yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat sekitar.”Tak hanya sebatas pada Rehab DAS, berbagai upaya pengelolaan lingkungan juga telah dilakukan oleh AMMAN. Program-program tersebut antara lain reklamasi dan revegetasi, konservasi air tanah, pemanfaatan air tambang untuk aktivitas pemrosesan, hingga pelestarian dan konservasi penyu,”paparnya.

Komitmen AMMAN Minimalisir Dampak Lingkungan

BACA JUGA:  Kapolres Sumbawa Hadiri Takziah Almarhum Ipda Uji Siswanto

Susanto Lim menegaskan bahwa PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) adalah perusahaan tambang dan pemrosesan tembaga dan emas kedua terbesar di Indonesia, yang memiliki kapabilitas operasional kelas dunia. AMMAN mengoperasikan tambang Batu Hijau dan berbagai prospek tembaga dan emas lainnya di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam lima tahun sejak mengakuisisi tambang Batu Hijau di tahun 2016, AMMAN telah meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional hingga mencapai rekor tertinggi dalam sejarah Batu Hijau.”AMMAN selalu mengambil langkah terdepan dalam meminimalisir dampak lingkungan dari kegiatan operasionalnya,”katanya.

BACA JUGA:  Datang ke Boak, Totok Rantok Menyambut

Menurutnta, AMMAN telah mendapatkan berbagai penghargaan atas keberhasilannya mengelola lingkungan, antara lain Trofi Aditama, yang merupakan penghargaan tertinggi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Operasional AMMAN didasarkan pada visi untuk menjadi organisasi transformative yang menciptakan warisan terbaik. AMMAN juga menjalankan berbagai inisiatif untuk menciptakan dampak sosial dan mempromosikan nilai kebebasan, toleransi, pengembangan diri, dan kesejahteraan, bagi masyakarat sekitar. (EditorMRC)