Kurma: Buah Kesukaan Nabi Muhammad

MATARAMRADIO.COM – Nabi Muhammad bersabda bahwa kurma Ajwa—yang tumbuh di wilayah Madinah, Arab Saudi—berasal dari surga
“Pada usia empat tahun saya pertama kali mencoba kurma,” ungkap Madeeha Ahmed dilansir dari laman Smithsonian Magazine. 

Ingatan akan kurma itu terdiri dari kelezatannya, tekstur yang lengket, tampak seperti kecoa, dan berbentuk oval.
“Pada saat itu, saya tidak menyadari bahwa makanan berbiji lengket namun manis ini sebenarnya adalah buah,” imbuhnya seperti dikutip MATARAMRADIO.COM dari nationalgeographic Indonesia.

Kurma adalah karunia dari alam.
Ahmed menghabiskan masa kecilnya di Karachi, Pakistan, kurma coklat dengan gizi berlimpah. Ia dapat menemukannya di pedagang kaki lima, pernikahan, upacara keagamaan, hari suci, dan perayaan.

Buah ini terikat dengan tempat dan orang-orang, baik secara budaya maupun agama. Ketika Ahmed mengenali dan berhubungan dengan dunia di sekitarnya, ia menyadari bahwa kurma yang mewah itu mistis. Baginya, kurma merupakan makanan pokok tradisional kesucian.

Anekdot ini bukan sekedar kenangan masa kecilnya. Anekdot soal kurma melekat pada identitas Muslim. Bahkan, buah menyatukan salah satu komunitas terbesar dan paling beragam—dunia Islam.
Lahir pada abad ketujuh, Islam membawa banyak atribut ke dunia modern, salah satunya adalah kurma. Meskipun kurma dapat ditelusuri kembali ke 4000 SM di Arab kuno, Islam menekankan kesucian kurma lebih dari agama lain.
“Kurma Ajwa yang tumbuh di wilayah Madinah Arab Saudi menjadi buah kesukaan Nabi Muhammad,” Ahmed menambahkan.
Kurma adalah simbol yang sering dikaitkan dengan umat Islam, bahkan ketika agama telah menyebar ke seluruh dunia. Apakah buah itu disebut tamr (Arab), khajoor (Urdu), atau hurmah (Turki), buah ini adalah bagian dari pendidikan Muslim.

BACA JUGA:  Pesona Khazanah Ramadhan Dorong Ekonomi Kreatif

Anda pasti pernah mendengar pepatah “mengonsumsi satu apel sehari bisa menjauhkan kita dari dokter. Ada pepatah lain yang hampir mirip yaitu “mengonsumsi tujuh kurma sehari menjauhkan kita dari dokter.”
Sebagian sarjana bahkan percaya jika mengonsumsi tujuh butir kurma di pagi hari dapat melindungi seseorang dari racun dan sihir.
Kurma mengandung stimulan yang memperkuat otot-otot rahim pada bulan-bulan terakhir kehamilan. Ini membantu pelebaran rahim pada saat melahirkan dan mengurangi pendarahan.

BACA JUGA:  Tai Lunge, Jajan Tradisional Lombok yang Ngangenin

Ahmed mengungkapkan bahwa, “Nabi Muhammad bahkan menekankan pentingnya kurma dalam pertumbuhan janin.”
Mungil dan manis, buah ini memiliki banyak nutrisi penting, ditambah lagi kurma bebas lemak, bebas kolesterol, dan bebas natrium. Kandungan vitamin A dan B Kompleks membantu membangun jaringan tubuh dan otot yang sehat.
Satu butir kurma mengandung lebih banyak potasium per beratnya daripada pisang. Kandungan gula tinggi pada kurma membuatnya disebut sebagai permen dari alam.
Menekankan manfaat kesehatan ini, Nabi bersabda untuk berbuka puasa di bulan Ramadan dengan kurma. Jika Anda melakukannya, dalam waktu setengah jam, tubuh mendapatkan kembali kekuatan.
 
Kurma mengisi kembali gula dalam darah yang menjadi penyebab munculnya rasa lapar. Mengikuti tradisi Nabi adalah salah satu cara untuk terhubung dan mengenangnya. Ini merupakan pengalaman spiritual bagi umat Islam, terutama di bulan yang suci ini.

BACA JUGA:  Pangan Dunia Makin Rawan dan Mengerikan!


Sementara sebagian besar Muslim melahap kurma kering atau lunak, buah ini juga disiapkan dengan cara yang berbeda di seluruh kebudayaan.
Di hampir setiap negara Timur Tengah atau Afrika Utara, Anda akan menemukan toko kue yang menjual semua jenis kurma isi. Almond, walnut, kacang mete, pistachio, pecan, manisan jeruk, kulit lemon, tahini, atau keju.
Seseorang juga dapat memakan kurma dengan memanggangnya dalam kue, kue kering, makanan penutup, pai, dan roti.
“Yang paling populer adalah maamool, kue khas Timur Tengah yang diisi dengan puding kurma,” ungkap Ahmed bersemangat.
Memadukan kurma menjadi smoothie dan shake dapat ditemukan ketika Anda berkunjung ke Iran, Pakistan, dan India.
Tradisi berbuka puasa dengan kurma berakar pada ajaran Nabi Muhammad. “Jika salah satu dari Anda berpuasa, dia harus berbuka dengan kurma. Tetapi jika dia tidak bisa mendapatkannya, maka dia harus berbuka dengan air, karena air menyucikan. (EditorMRC)