Lima Tips Praktis Dampingi Anak Hadapi Ujian

Untuk Anda yang memiliki anak usia sekolah kelas 6 atau 9 atau kelas 12, pasti saat ini sedang heboh -hebohnya mendampingi mereka belajar agar mampu menghadapi ujian untuk sukses memperoleh memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.

Mengingat sejak bulan Februari lalu hingga puncaknya pada bulan April dan Mei nanti, mereka menghadapi serangkaian ujian: baik ujian praktek, ujian tertulis melalui komputer, hingga seleksi masuk SMP, SMA, dan juga perguruan tinggi negeri.

Oleh: Azimah Subagijo

        Dalam kondisi ini, penting Anda berperan bijak dalam mendukung anak Anda melalui masa-masa ujian sekolah ini. Jangan sampai upaya Anda memotivasi dan mendorong anak giat belajar hadapi ujian, namun yang terjadi malah sebaliknya. Anak jadi jenuh, stress, dan hilang motivasi belajarnya. Untuk itu penting sekali para orangtua mampu bijak dalam mendampingi Ananda hadapi ujian sekolah ini. Agar jangan sampai salah langkah. Berikut lima tips praktis dampingi anak hadapi ujian yang saya rangkum untuk Anda. 

1) Ketahui Jadwal Ujian

Mengetahui jadwal ujian adalah hal praktis pertama yang dapat Anda lakukan dalam mendukung anak sukses hadapi ujian. Hal ini terlihat merupakan hal kecil, akan tetapi dengan Anda mengetahui hari ujian dan jam berapa anak Anda ujian, anak akan merasa bahwa ia tidak berjuang sendiri. Carilah info dari guru penangungjawab kurikulum, atau Anda dapat mencarinya di laman kementerian atau lembaga yang berwenang.

BACA JUGA:  Tujuh Kiat Tetap Bahagia Membesarkan Anak, Meski Single Parent

2) Tingkatkan Produktivitas dengan Imbalan Jangka Pendek

Umumnya orangtua memotivasi anak dengan imbalan setelah mereka lulus suatu ujian. Padahal dalam pikiran anak, justru ini malah menjadi beban. Hal ini karena imbalan setelah ujian, mereka rasakan waktunya sangat lama, seolah masih jutaan tahun cahaya lagi dan mereka mungkin merasa seperti memiliki gunung untuk didaki di antara sekarang dan nanti.

Untuk itu, jika Anda ingin memotivasi mereka untuk belajar lebih banyak atau untuk menyoroti kemajuan yang mereka buat, sebaiknya buatlah sistem penghargaan berdasarkan tujuan jangka pendek. Misalnya, setelah mereka mengerjakan sejumlah x pertanyaan atau mencapai score tertentu pada saat try out (TO), maka Anda memberi kesempatan pada mereka untuk dapat memanjakan diri dengan pergi ke salon, atau menonton pocast selama satu jam, atau makan camilan kesukaan, dan sebagainya.

Hal ini karena, jika mereka diharapkan belajar tanpa lelah dan tanpa kesenangan kecil di sela-sela kesibukan belajar mereka, sesungguhnya itu merupakan permintaan yang sangat sulit dan membuat motivasi serta kekuatan mental mereka pasti akan berkurang.

3) Dorong Seseorang Dengan Pengalaman Ujian untuk Berbicara dengan Anak

Jika Anda mengkhawatirkan anak Anda dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian, apalagi jika mereka tidak mau terbuka kepada Anda, maka dorong mereka untuk berbicara dengan seseorang yang baru saja lulus ujian dan dapat menjelaskan ketakutan mereka. Pada saat itu, bisa jadi anak berpikir orang tua tidak akan bisa memahami situasi yang mereka hadapi, akan tetapi sepupu atau teman yang lebih tua dan dengan senang hati berbicara kepada mereka tentang perasaan saat menghadapi ujian, sangatlah bermanfaat. Orang-orang yang baru saja lulus tersebut, mampu memberi anak Anda beberapa nasihat bagus berdasarkan pengalaman mereka.

BACA JUGA:  Jubah Piala Dunia Lionel Messi Ditawar Rp15,6 Miliar
foto: lingkar.co

 4) Pastikan Anak Berlatih Manajemen Waktu untuk Hadapi Ujian

Selama persiapan menghadapi ujian, ada baiknya Anda membantu anak Anda untuk menyetel pengatur waktu untuk menyelesaikan setiap tugas individu dan melihat seberapa banyak yang dapat mereka lakukan dalam jangka waktu tersebut. Ini akan membantu anak Anda mengukur kemampuan diri dalam menyelesaikan soal-soal yang akan mereka hadapi. Jika sering berlatih, maka mereka dapat menjadi lebih cepat menyelesaikan soal dan akan merasakan berapa banyak waktu yang mereka miliki dalam ujian.

Hal ini karena tak sedikit siswa yang mengatakan kepada saya bahwa mereka khawatir kehabisan waktu dalam ujian, seolah-olah mereka tidak memiliki kendali atasnya. Namun, jika mereka mulai mempraktikkan manajemen waktu dengan setiap latihan soal mulai sekarang, itu adalah keterampilan yang akan sangat diperlukan pada saat benar-benar hadapi ujian di bulan April atau Mei nanti.

5) Ubah Suasana Untuk Hasil yang Lebih Baik

Jika Anda merasa anak Anda sudah mulai jenuh belajar, coba ajak mereka untuk berganti suasana atau tempat belajar. Misalnya ke taman belakang untuk belajar, atau belajar di teras depan dan samping rumah juga bisa. Jika lingkungan Anda cukup kondiusif, bahkan mungkin juga mengajak anak Anda belajar di sebuah kedai kopi atau rumah makan, atau taman kota. Anda bisa menemani mereka sambil membaca majalah atau buku dan mereka membawa catatan mereka. Ini bisa menjadi tempat yang menyenangkan untuk anak belajar. Mereka pun dapat istirahat dari rutinitas dan memberi mereka kesempatan untuk berbicara dengan Anda secara empat mata jika mereka mau.

BACA JUGA:  Lawan Covid 19 dengan Kedisiplinan

2Demikian lima tips praktis dampingi anak hadapi ujian. Sebagai catatan terakhir, jika Anda dapat merasakan adanya aura negatif (rasa pesimis, khawatir berlebihan, dan sebagainya) mendominasi proses berpikir mereka, Anda dapat mengajak anak Anda berpikir lebih positif. Salah satu caranya dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: “Apa saja yang berjalan baik hari ini?”; “Bagian mana dari subjek ini yang menurutmu paling nyaman?”; “Ingatkah  waktu kamu pernah berpikir sesuatu atau X itu tidak mungkin, tapi lihatlah kini Kamu sudah bisa melakukannya dengan mudah”. Pertanyaan-pertanyaan tadi akan melatih anak Anda kembali fokus ke arah positif. Namun, jika semuanya masih gagal, Anda dapat langsung tanyakan pada anak Anda, “Apa yang dapat Saya lakukan untuk membantu Kamu?” Semoga bermanfaat!

Azimah Subagijo, Praktisi Literasi Media & Perlindungan Anak

Foto utama: pondokibu