MATARAMRADIO.COM – Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Yarman menyatakan pembatasan jumlah pendaki dilakukan untuk menghindari Gunung Rinjani seperti pasar yang menimbulkan ketidaknyaman para pendaki.
“Bila ada keinginan untuk menambah kuota maka harus dilakukan kajian ulang,” katanya, Kamis 10 April 2025 menanggapi keinginan warga dan pelaku wisata yang menginginkan penambahan kuota pendakian di Gunung Rinjani beberapa waktu lalu
Menurut Yarman, penetapan kuota sebanyak 700 orang yang dibagi dalam 6 jalur pendakian ke Gunung Rinjani didasarkan pada hasil kajian.

“Penetapan kuota didasarkan pada kenyamanan dan keselamatan para pendaki,” katanya.
Diharapkan, dengan pengunjung merasa nyaman saat berada di Gunung Rinjani maka pengunjung akan datang kembali.
Saat ini, kata Yarman pihaknya tidak lagi ingin bicara tentang banyaknya jumlah pengunjung ke Gunung Rinjani tapi lebih kepada kualitas dan kenyamanan pengunjung yang datang ke Gunung Rinjani.
Hal yang sama diungkapkan Sekretaris Daerah NTB, Lalu Gita Ariadi. Ia menginginkan agar para pengunjung TNGR merasa aman dan nyaman sehingga mereka ingin balik lagi.
Menurut Sekda, sebagai wisata kelas dunia maka kualitas prasarana di kawasan TNGR harus diperhatikan termasuk puskesmas, SDM dengan kemampuan bahasa inggris serta peningkatan kedaruratan bagi porter. ***








