HM Juaini Taofik MAP: Pemerataan Ekonomi Lombok Timur Tertinggi di NTB    

Pertumbuhan ekonomi Lombok Timur sempat mengalami kontraksi yakni tumbuh minus pada masa pandemi Covid-19 dan kini telah kembali pulih. Perekonomian tidak hanya berkaitan dengan aspek pertumbuhan, tetapi juga pemerataan yang diukur dengan Gini Rasio atau Indeks Gini.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai bagaimana pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Kabupaten Lombok Timur MATARAMRADIO.COM melakukan wawancara eksklusif dengan Sekretaris Daerah Lombok Timur, Drs.H.M. Juaini Taofik, M.AP yang akrab disapa Kak Ofik. Berikut petikannya. 

Bagaimana kondisi pertumbuhan ekonomi Lombok Timur pada masa pandemi Covid-19?     

Berdasarkan data BPS Lombok Timur (2022) pada masa pandemi Covid-19 pertumbuhan ekonomi Lombok Timur mengalami kontraksi yakni dengan pertumbuhan minus (-3,10 persen) pada tahun 2020. Kemudian agar pertumbuhan ekonomi Lombok Timur kembali pulih atau “recovery” dilakukan program pemulihan ekonomi pada tahun 2021 yang dianggarkan dalam APBD Lombok Timur dalam bentuk program perlindungam sosial dengan anggaran Rp.45,9 milyar lebih, program dukungan ekonomi dengan anggaran Rp.34,2 milyar lebih, dan program pemulihan ekonomi melalui transfer umum dengan anggaran Rp.80,1 milyar lebih.          

BACA JUGA:  H. Mudahan ST,MM: Kekurangan Air Bersih di Lombok Timur Bagian Selatan Tahun 2023 Tidak Lagi Terdengar            

  Dengan adanya program pemulihan tersebut, sejauh mana perekonomian Lombok Timur kembali pulih?       

Alhamdulillah, dengan adanya program pemulihan ekonomi tersebut, maka perekonomian Lombok Timur kembali pulih pada tahun 2021. Berdasarkan data BPS Lombok Timur (2022) pulihnya perekonomian ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi Lombok Timur yang tidak lagi minus, melainkan positif yakni sebesar 3,12 persen pada tahun 2021. Perekonomian tidak hanya berkaitan dengan aspek pertumbuhan atau “growth”, tetapi juga pemerataan atau “equity”.         

BACA JUGA:  Drs HM Juaini Taofik MAP: Sumbangan Pendapatan Perempuan Lombok Timur Tahun 2020 Tertinggi di NTB    

Bagaimana cara mengukur pemerataan ekonomi itu?

Pemeratan ekonomi diukur dengan Gini Rasio atau Indeks Gini. Nilai Gini Rasio berkisar antara 0 (nol) dan 1 (satu). Perekonomian dinyatakan makin merata jika nilai Gini Rasio makin  mengalami penurunan mendekati 0. Demikian sebaliknya, perekonomian dinyatakan makin tidak merata atau makin timpang jika nilai Gini Rasio makin meningkat mendekati 1. Ketika nilai Gini Rasio sama dengan 0, maka terjadi pemerataan ekonomi sempurna artinya setiap orang memiliki pendapatan yang sama. Disisi lain, pada nilai Gini Rasio sama dengan 1 terjadi ketimpangan ekonomi sempurna artinya pendapatan hanya dinikmati oleh satu orang atau kelompok saja. 

BACA JUGA:  Lombok Timur Siaga Korona: 18 Orang Terpantau, Satu Diisolasi

Bagaimana dengan nilai Gini  Rasio Lombok Timur?

       
Berdasarkan data BPS NTB (2022) bahwa nilai Gini Rasio Lombok Timur pada tahun 2020 sebesar 0,364 atau berada pada peringkat 6 (enam) dari 10 kabupaten/kota di NTB. Kemudian pada tahun 2021 nilai Gini Rasio Lombok Timur turun menjadi 0,280 yang menempatkan pemerataan ekonomi Lombok Timur berada pada peringkat 1 (pertama) dari 10 kabupaten/kota di NTB. Dengan perkataan lain, penurunan nilai Gini Rasio tersebut menggambarakan bahwa perekonomian Lombok Timur makin merata dimana pemerataan ekonomi Lombok Timur adalah tertinggi di NTB. Disisi lain, pemerataan tersebut juga mengindikasikan pertumbuhan ekonomi Lombok Timur yang berkualitas yakni pertumbuhan disertasi pemerataan atau “growth with equity”.