Drs. H.M Juaini Taofik M.AP: IPM Lotim 2022 Naik Peringkat 7  

Nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lombok Timur (Lotim) pada tahun 2022 ini mencapai 67,59. Capaian ini menempatkan IPM Lombok Timur pada tahun 2022 berada pada Peringkat 7 dari 10 kabupaten/kota di NTB. Sebelumnya IPM Lombok Timur pada tahun 2021 dan 2020 berada pada peringkat 8 dari 10 kabupaten/kota di NTB. Capaian IPM Lombok Timur pada tahun 2022 ini sesuai dengan target Bapak Bupati Lombok Timur H.M.Sukiman Azmy pada akhir masa pemerintahan SUKMA.

Untuk mengetahui lebih jauh capaian IPM Lombok Timur pada tahun 2022 MATARAMRADIO melakukan wawancara eksklusif pada Kamis (01/12/2022) dengan Sekretaris Daerah Lombok Timur, Drs.H.M. Juaini Taofik, M.AP yang akrab disapa Kak Ofik. Berikut petikannya.

Konsep pembangunan manusia diperkenalkan pertama kali oleh UNDP pada tahun 1990 sebagai pendekatan pembangunan dunia. Apa sebenarnya konsep dari pembangunan manusia tersebut?    

       Dalam pendekatan pembangunan konvensional, pembangunan hanya dipandang sebagai fenomena ekonomi. Perhatian tertuju pada pendapatan, modal, pertumbuhan ekonomi, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan ekonomi. Konsep pembangunan manusia muncul untuk memperbaiki kelemahan konsep pembangunan yang hanya terfokus pada ekonomi. Konsep pembangunan manusia tidak hanya memperhitungkan dimensi ekonomi, tetapi juga dimensi kesehatan dan pendidikan. Pembangunan manusia menempatkan manusia sebagai tujuan akhir pembangunan dan bukan hanya sekedar input dari pembangunan. Capaian pembangunan manusia tersebut diukur dengan sebuah indeks yang dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).        

BACA JUGA:  Pengunaan Tanah Pecatu Sebagai Lapangan, Kades di Lotim Menolak

Disisi lain IPM berkaitan dengan Sustainable Development Goals. Bisa dijelaskan bagaimana kaitannya ?     

       Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 atau dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 merupakan agenda  pembangunan global yang disepakati oleh negara-negara di dunia hingga tahun 2030. Dari 17 tujuan SDGs 2030 terdapat tiga tujuan yang berkaitan dengan IPM, yaitu tujuan 3 (kehidupan sehat dan sejahtera), tujuan 4 (pendidikan berkualitas), dan tujuan 8 (perkerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi).     

BACA JUGA:  Ulama Kharismatik Lotim Sikapi Kasus Dugaan Teror Direktur SelaparangTV

Bisa dijelaskan bagaimana cara perhitungan untuk memperoleh nilai IPM?

       Ada tiga dimensi pembentuk IPM yaitu dimensi kesehatan (umur panjang dan hidup sehat), dimensi pendidikan (pengetahuan), dimensi ekonomi (standar hidup layak). Ketiga dimensi tersebut diwakili oleh empat indikator. Dimensi kesehatan diwakili oleh indikator Umur Harapan Hidup sejak lahir (UHH). Dimensi pendidikan diwakil oleh dua indikator yaitu Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama sekolah (RLS). Dimensi ekonomi diwakili oleh indikator Pengeluaran per Kapita Disesuaikan. Nilai IPM diperoleh dengan metode agregasi yang dalam perhitungannya menggunakan rata-rata geometrik.                   

Bagaimana dengan capaian IPM Lombok Timur 2022?    

      Berdasarkan rilis data BPS NTB (2022) nilai IPM Lombok Timur pada tahun 2019 mencapai 66,23 kemudian meningkat menjadi 66,30 pada tahun 2020 dan 66,66 pada tahun 2021 dan meningkat lagi menjadi 67,59 pada tahun 2022. Pada tahun 2019, IPM Lombok Timur berada pada peringkat 9 dari 10 kabupaten/kota di NTB. Kemudian IPM Lombok Timur naik peringkat  menjadi peringkat 8 pada tahun 2020 dan tahun 2021. Pada tahun 2022, peringkat IPM Lombok Timur naik lagi menjadi peringkat 7 dari 10 kabupaten/kota di NTB.      

Dengan naiknya peringkat IPM Lombok Timur menjadi peringkat 7 pada tahun 2022, apakah sesuai dengan target?                     

Target Bapak Bupati Lombok Timur H.M.Sukiman Azmy yakni menaikkan IPM Lombok Timur yang berada pada peringkat 9 dari 10 kabupaten/kota di NTB pada tahun 2019 menjadi peringkat 7. Sehingga dengan naiknya peringkat IPM Lombok Timur pada tahun 2022 menjadi peringkat 7, berarti capaian Bapak Bupati Lombok Timur pada akhir pemerintahan SUKMA telah sesuai dengan target.          

BACA JUGA:  Inilah Kiprah Dokter Tantowi Jauhari Majukan RSUD Selong