
MATARAMRADIO.COM – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, akhirnya tampil ke publik untuk menjawab isu yang sempat memanas soal keaslian ijazahnya.
Di hadapan sejumlah awak media, Jokowi secara terbuka memperlihatkan seluruh dokumen pendidikan formalnya mulai dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Langkah ini dilakukan di kediaman pribadinya di Solo, Rabu (16/4), sebagai respon atas beredarnya tudingan bahwa ijazah yang dimilikinya palsu atau tidak valid. Jokowi pun memamerkan dokumen-dokumen tersebut satu per satu, dimulai dari ijazah Sekolah Dasar Negeri Tirtoyoso, SMP Negeri 1 Surakarta, SMA Negeri 6 Surakarta, hingga ijazah sarjananya dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

“Saya baru memutuskan untuk memperlihatkan kepada Bapak-Ibu baru tadi malam,” ujar Jokowi kepada awak media.
Sembari membuka map-map dokumen, Jokowi sempat menyisipkan candaan ringan. Ia menunjukkan bahwa tempat penyimpanan ijazahnya dari SD hingga SMP bukanlah map asli, sementara untuk ijazah kuliah, map-nya merupakan map resmi dari kampusnya.
“Kalau ini stopmap asli dari dari UGM, kalau yang ini bukan,” ujarnya sambil tersenyum, memperlihatkan dua jenis map yang dibawanya.
Selain menunjukkan dokumen, Jokowi juga menjawab pertanyaan mengenai perubahan penampilannya yang kini tampak tanpa kacamata. Dengan gaya santainya yang khas, ia berkata: “Oh yang itu sudah pecah.”
Langkah Jokowi ini dilakukan tak lama setelah mantan Menpora dan pengamat multimedia, Roy Suryo, melontarkan tudingan keras dalam sebuah podcast yang viral. Dalam sesi tersebut, Roy menyatakan bahwa foto dalam ijazah Jokowi bukanlah foto asli dirinya.
“Jadi pas foto yang digunakan di ijazah bukan fotonya Jokowi. Saya pastikan itu bukan Jokowi, 99,9 persen itu bukan Jokowi,” ujar Roy dalam podcast bersama eks Ketua KPK, Abraham Samad.
Roy mengklaim dirinya memiliki keyakinan kuat setelah melakukan perbandingan visual antara foto ijazah yang beredar dengan foto Jokowi saat ini. Ia menduga ada manipulasi visual yang membuat publik patut curiga terhadap keaslian dokumen tersebut.
Meski tidak menyebut nama Roy Suryo secara langsung, aksi Jokowi membuka dan menunjukkan ijazah di hadapan media nasional dinilai banyak pihak sebagai bentuk jawaban elegan terhadap spekulasi liar yang berkembang. Ia tidak memberikan pernyataan konfrontatif, namun sikap terbukanya dianggap cukup kuat untuk menjawab keraguan.
Pengamat komunikasi politik menyebut langkah Jokowi sebagai strategi komunikasi yang cerdas: membiarkan dokumen bicara, tanpa perlu memperkeruh situasi dengan adu argumen terbuka. Sejumlah warganet bahkan menyebut aksi ini sebagai “kelas presiden yang tak perlu banyak bicara, cukup bukti nyata.” (editorMRC)








