MATARAMRADIO.COM – Berdasarkan data Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014, prevalensi kebutaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah 4%. Hal tersebut menjadikan prevalensi kebutaan di NTB berada pada urutan kedua secara Nasional.
Demikian diungkapkan Penjabat Gubernur NTB diwakili Sekda HL Gita Ariadi pada Peringatan Hari Penglihatan Sedunia 2024 di Mataram, Kamis (10/10)
“Pemprov NTB cukup menaruh perhatian yang serius tentang penanganan masalah penyakit mata,” jelas Sekda yang akrab disapa Miq Gite.
Untuk itu, lanjut Miq Gite, Pemprov NTB terus melakukan berbagai ikhtiar menanggulangi hal tersebut. Provinsi NTB akibat penyakit katarak bersama Bank NTB Syariah melakukan inisiatif dengan meluncurkan program “Nampak Terang Benderang” (NTB).
Program ini merupakan upaya bersama dengan Pemerintah Provinsi NTB dan Rumah Sakit Mata NTB. Melalui program tersebut, diharapkan dapat berkelanjutan sehingga sisa kasus katarak sebanyak 15 ribu kasus dapat dituntaskan dalam tiga tahun mendatang.
“Mudah-mudahan berbagai masalah mata NTB dapat kita atasi dengan sebaik-baiknya,” harapnya.
Dalam kesempatan tersebut Miq Gite sapaan Sekda mengungkapkan rasa terima kasihnya atas nama Pemprov NTB karena telah memilih NTB sebagai tuan rumah acara.
Acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kementrian Kesehatan RI, bekerjasama dengan Pempeov NTB, dan stakeholder serta mitra terkait. (editorMRC)