MATARAMRADIO.COM – Politisi dan tokoh Senior NTB H Ali bin Dahlan mengungkapkan pandangannya tentang kelompok teroris bernama ISIS yang disebut-sebut sebagai pelaku aksi teror kematian ratusan penonton konser musik di luar kota Moscow Rusia baru-baru ini.
Dalam status terbaru di akun facebooknya, tokoh yang akrab disapa Amaq Asrul ini memaparkan panjang lebar pandangannya tentang ISIS.”Dengan tegas,calon presiden Amerika Serikat dari Partai Repblik menyebutkan,bahwa ISIS dibuat oleh mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama dan menteri luar negerinya Hillary Clinton.Dari singkatan namanya saja,gunakan bahasa Inggris,ISIS(Irak and Syria Islam State),”paparnya.
Ali mengungkapkan, ISIS telah bunuh ribuan orang Islam di dunia,dengan bantuan dana dan senjata dari para pendirinya.Sejumlah orang Islam Indonesia yang kolot dan tolol beberapa diantaranya telah terlibat menjadi pengekor dari organisasi teroris buatan Barat itu.”Baru baru ini,orang yang sebut dirinya ISIS,telah bunuh ratusan jiwa orang Rusia yang sedang menonton konser diluar kota Moscow,dan Rusia berhasil menangkap sejumlah pelaku.Hebat untuk Rusia kali ini,”ulasnya.
Disebutkan Ali, penyusup masuk ke dalam masyarakat muslim sebenarnya sudah lama terjadi. Di Indonesia,siapa yang tidak kenal dengan Christian Snouck Hurgronye ? Seorang orientalis Belanda,beberapa lama mempelajari orang orang Islam Indonesia yang menjadi jemaah haji dan tinggal di Mekah.Snouck Hurgronye dengan keahliannya dalam bahasa Arab,menyamar seakan akan dirinya seorang muslim,agar orang Aceh percaya pada tujuan tujuan kolonial Belanda.”Orang ISIS,tidak akan pernah menyerang kepentingan Amerika atau Israel di Timur Tengah,sebaliknya menyerang negara negara yang buruk hubungan dengan Amerika dan Israel,seperti Siria,Iran atau Afganistan.Dalam alur pikir seperti ini,masuk akal jika ISIS juga serang Rusia,karena Rusia menyerang Ukraina yang dibantu Amerika dan Israel,”tuturnya.
Pandangan Ali BD in menuai polemik, meskipun mayoritas mengamini pandangannya. Namun catatan menarik diulas oleh penulis buku dan jurnalis senior NTB Buyung Sutan Muhlis tentang sosok penyusup bernama Snouck Hurgronje.
Menurut Buyung, untuk menyimpulkan Snouck Hurgronje sebagai penyusup di komunitas Islam, perlu pendalaman sejarah. Sebenarnya, di tahun 1884, jauh sebelum ke Hindia Belanda, dia sudah berangkat ke Mekah. Awalnya sebagai ilmuwan. Dengan pergaulannya dg para ulama di Mekah membuatnya jatuh cinta pada Islam. Dia dikhitan dan masuk Islam di tanah suci. “Lima tahun kemudian Hurgronje ke Hindia Belanda, bergaul dan hidup dengan komunitas Islam. Di Aceh dia hanya sebentar. Dia punya banyak sababat para ulama.
Ketika Hurgronje sudah di Hindia Belanda, tetap dalam kapasitasnya sebagai ilmuwan. Dia justu menentang kekerasan dan perang,”tanggapnya dan menegaskan bahwa kalaupun kemudian Pemerintah Hindia Belanda menjadikan pemikiran-pemikirannya untuk membuat kemelut di Aceh, dijadikan alat, itu tak berkaitan langsung dengan Hurgronje.
Tentang catatan Buyung Sutan Muhlis ini. Ali BD tak membantah. Bahkan menyampaikan terimakasih atas koreksi baiknya.”Saya menulis,Snouch Hurgronye adalah seorang orientalis. Karena keahliannya tentang agama Islam,beberapa nasihat(tidak semuanya) dapat diterima oleh Van Heuzt,sebagai gubernur jendral.Sebagai seorang ahli,teorinya sudah tentu berbeda dengan pendekatan militer,tetapi tujuannya sama,bagaimana Belanda dapat mengalahkan Aceh yang sangat gigih.Berbagai nasihat dan metoda yang dianjurkan menjadi bagian dari de Atjehers,Sangat baik berdiskusi dengan ahli seperti bung Sutan.Snock Hurgronye tetap dalam kerangka politik Belanda devide et impra.Persis seperti ISIS sekarang ini.Sekurangnya ini pandangan sejarawan Indonesia hingga kini,”tulis Ali dan diamini Buyung Sutan Muhlis.
Buyung juga membenarkan bahwa Belanda dalam banyak misi politik dan militernya ke Hindia Belanda,selalu gunakan metoda etnoggrafi(dasar antropologi) yang melibatkan ahli kebudayaan,bahasa dan selalu melibatkan para pemuka agama Kristen,sebagai penasihat . (EditorMRC)