Yth. Pengasuh Solusi Psikolog MATARAMRADIO.COM. Izinkan saya bertanya dan minta solusi atas masalah pribadi yang saya alami. Saya punya seorang kekasih yang sangat saya cintai dan dia juga begitu mencintai saya. Hubungan asmara yang kami jalin sudah lebih dari 5 tahun, intinya sejak kami lulus SMA dan hingga sekarang. Dia mengajak saya menikah, karena dia ingin melanjutkan studinya ke luar negeri. Sementara saya masih kuliah semester akhir. Alasannya, dia tak ingin pacaran jauh alias LDR. Takutnya kecantol sama perempuan lain. Nah, disinilah saya mulai curiga dan waspada. Padahal hubungan kami sudah sangat jauh. Bahkan segalanya sudah saya korbankan jiwa dan raga. Saya bimbang dengan ajakan dia, sementara saya juga belum siap menikah. Bagaimana sebaiknya menurut Psikolog? Mohon solusi. Santi – Mataram
Jawab Mbak Santi membaca isi surat yang dilayangkan pada rubrik solusi psikolog ini, saat ini sepertinya Mbak berada pada situasi yang sama sama berat, mau hubungan LDR (Long istance Relationship) alias Hubungan Jarak Jauh jadi penyebab masalahnya.
Apapun yang mbak pilih selalu ada konsekwensinya, namun dalam memilih apakah mau LDR tanpa status, atau LDR dengan status maka tentunya harus dibicarakan dengan terbuka bersama sang pacar.
Baiklah …. menurut hemat saya dalam hal ini karena mbak sudah menjalin hubungan selama 5 tahun bahkan segalanya sudah mbak korbankan jiwa dan raga, maka dalam hal ini sebaiknya ajakan untuk menikah dapat dipertimbangkan dan diterima, karena jika ternyata tidak ada kejelasan hubungan alias masih pacaran maka bisa jadi Ia akan kecantol dengan perempuan lain ketika nanti putuskan kuliah di luar negeri.
Kalau dipikir pikir banyak pasangan yang sudah lama menjadin hubungan kadang ketika akan memasuki jenjang pernikahan menjadi tidak siap, karena dipengaruhi oleh pikirannya sendiri. Misalnya apa aku bisa bahagia menikah dengannya, apa aku bisa membahagiakannya, apa aku bisa menjadi isteri/suami yang baik, apa aku bisa memberikan nafkah yang sesuai, dan masih banyak pertanyaan dalam pikiran dan perasaannya. Dalam ini hal Mbak Santi coba renungkan apa tujuan akhir dari membina hubungan dengan dia ??? apa terus pacaran sepanjang hidup atau diakhiri dengan menikah???. Untuk itu luruskan niat… tetapkan tujuan kedepan, terimalah ajakannya, tidak usah ragu, tidak usah curiga, apalagi sudah sama-sama saling mencintai.
Sebagai gambaran untuk memilih pasangan mengutip pendapat dari Lisa Firestone, psikolog dan direktur penelitian di The Glendon Association bahwa pasangan hidup harus memiliki : Kepribadian yang dewasa dalam setiap keputusan dan sikap, ketika menghadapi masalah tidak mudah terbawa emosi atau mencari kesalahan orang lain, namun berfokus pada penyelesaiannya; Terbuka dan bisa bersikap jujur dan apa adanya terhadap pasangan, dan sekaligus menunjukkan rasa nyaman dan kepercayaannya kepada pasangan; Saling menghargai karena dengan adanya sikap ini akan menghormati pasangan sebagai individu yang cenderung berbeda, sehingga sikap kompromi pun lebih bisa dijalankan;
Rasa empati antar pasangan, sehingga keduanya dapat saling mengerti satu sama lain. sehingga sangat membantu ketika menghadapi konflik; Kasih sayang yang diekspresikan yang meliputi afeksi secara fisik, emosi, serta perbuatan berkontibusi pada rasa hangat antara kedua pasangan; dan juga memiliki selera humor selalu ada canda tawa sehingga tercipta hubungan yang selalu romantis.
Agar perasaan ragu-ragu untuk mengambil keputusan untuk menikah , maka yang dapat Mbak Santi lakukan, adalah komunikasikan secara terbuka apa yang dipikirkan dan dirasakan; sampaikan alasan kenapa menikahinya; membuat rencana jangka panjang jika menikah dengannya; pikirkan bahwa pernikahan ini adalah keinginan berdua; dan lihatlah seberapa baik ketika mengatasi perselisihan atau konflik, dan yang tidak kalah pentingnya adalah memahami dan menerima diri sendiri; memahami dan menerima karakternya; dan agar rumah tangga tetap bahagia dan langeng maka selalu berkomunikasi dari hati ke hati; menjaga rumah tangga untuk selalu romatis; serta rumah tangga kita aturan kita. Semoga tidak terlalu lama Mbak Santi membuat keputusan, kiranya apa yang saya sampaikan melalui rubrik ini ada manfaatnya serta bisa memberikan jalan keluar dari permasalah ini.
Akhirnya teriring doa semoga Mbak Santi mendapatkan pencerahan dan bahagia selalu bersama pasangan. (*)
Sampaikan keluhan dan aduan seputar masalah psikologi yang anda hadapi melalui email : mataramradiocity@gmail.com atau melalui WA di 0818 0620 6056