IKA SMANSABAYA Sukses Gelar Sarasehan Pelajar NTB 2022

MATARAMRADIO.COM –  Sarasehan Pelajar SMA SMK se-NTB 2022  berjalan lancar dan sukses. Tidak kurang dari 80 Pengurus OSIS dari berbagai SMA SMK sederajat dari 10 Kabupaten Kota di NTB ikut serta menyukseskan giat yang dilaksanakan Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Pringgabaya Lombok Timur bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB di Aula Handayani Kantor Dinas terkait, Selasa (15/11).

Ada enam narasumber yang dihadirkan panitia mengisi sarasehan yang diformat dalam bentuk talkshow interaktif layaknya acara  dialog di televisi dan dipandu langsung Sukri Aruman selaku Ketua Umum IKA SMANSABAYA  yang juga praktisi media siaran dan jurnalis senior NTB .

Dari enam narasumber yang dihadirkan,tiga diantaranya merupakan alumni SMA Negeri 1 Pringgabaya dari berbagai latar belakang profesi dan keahlian. Mereka adalah Lalu Agustan Kusumaredi SKom,MM, Dr. dr. Rohadi Sp.BS, Subsp.N-Onk (K), FICS, FINPS selaku Spesialis bedah saraf, subpsesialis neuro ongkologi dan konsultan. Selanjutnya Sri Hastuti Novilia AS M Tesol yang merupakan Sekretaris Lembaga Pengembangan Pendidikan NTB.

BACA JUGA:  Pendaftaran KIP Kuliah Sudah Dibuka, Berikut Syarat dan Caranya!

Sesi pertama menghadirkan narasumber antara lain  Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi NTB Brigjen Gagas Nugraha SIK MM yang diwakili Anggraini Ninik Murnihati,SH MH selaku Penyuluh Madya Narkoba BNN NTB.

Ada juga Kepala Perwakilan BKKBN NTB yang diwakili Lalu Agustan Kusumaredi, SKom MM selaku Sub Koordinator Kependudukan BKKBN NTB dan Kepala Dinas Dikbud NTB yang diwakili Rizaldi Harmonika Maas selaku Sub Koordinator GTK SMA Dikbud NTB.

Masing-masing narasumber diberikan kesempatan memaparkan materinya selama 15 menit dan dilanjutkan dengan sesi quiz berhadiah, narasumber bertanya, peserta sarasehan menjawab.

Anggraini Ninik Murnihati dari BNN NTB menyoroti tentang fenomena penyalahgunaan narkotika di kalangan generasi muda, bagaimana pengaruh negatifnya terhadap perubahan prilaku dan gaya hidup pemakainya. Dia pun menyerahkan gerakan perang melawan narkoba sebagaimana jaron BNN yakni war on drugs.”Pelajar NTB harus punya pola pikir dan mindset menolak narkoba,”tegasnya.

BACA JUGA:  Siswa SMAN 5 Mataram Ikuti UKBI Adaptif

Sementara itu, Lalu Agustan Kusumaredi tampil atraktif, sambil berdiri layaknya mengajar siswa di depan kelas. Pria yang akrab disapa Lalu Sten ini menyampaikan materi yang disesuaikan dengan thema sarasehan yakni Generasi Berencana Menuju Bonus Demografi untuk NTB Gemilang.

Dalam paparan slidenya sebanyak 39 halaman, Lalu Sten menguraikan secara detail tentang generasi berencana alias Genre yakni remaja usia 10 sampai 24 tahun yang jumlahnya mencapai 64,92 juta dari total penduduk Indonesia sesuai data BPS Nasional 2021.”Ada sekitar 1,3 juta jiwa atau  26,3 persen jumlahnya dari total penduduk NTB sebesar 5,3 juta,”papar alumni SMA Negeri 1 Pringgabaya yang menamatkan pendidikan pascasarjana di Universitas Mataram.

Selanjutnya dia juga menguraikan permasalah remaja mulai seks pra nikah,pernikahan dini,kehamilan remaja, HIV AIDS dan Napza. Tidak lupa menyinggung seputar bonus demografi, peluang dan tantangannya di Indonesia khususnya NTB.

BACA JUGA:  Urusan Jamu Bima,  SMKN 1 Donggo Jagonya. Carupoda!

Disebutkan, Bonus demografi tidak hanya memiliki nilai positif, tetapi juga aspek nilai negatif. Penanganan yang kurang tepat atau salah justru akan menimbulkan malapetaka Kualitas tenaga kerja rendah.

Beberapa hal yang menjadi masalah antara lain, rasio jumlah angkatan kerja tidak sebanding (timpang) dengan jumlah kesempatan kerja yang tersedia, persebaran tenaga kerja tidak merata., terbatasnya kesempatan kerja dan tingginya angaka pengangguran .”Bonus Demografi,  tidak  otomatis,  harus ada kebijakan tepat, terutama peningkatan kesehatan, pendidikan dan  pengembangan keterampilan, pengendalian laju pertumbuhan (KB), Kebijakan ekonomi yang mendukung fleksibilitas tenaga kerja dan pasar, keterbukaan perdagangan dan saving,”papar Sten dan menyebutkan program NTB gemilang punya andil besar dalam meraih bonus demografi di NTB.

Sedangkan, Rizaldi Harmonika Maas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB menyinggung panjang lebar tentang kebijakan merdeka belajar dan belajar merdeka sebagai suatu kebijakan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia khususnya pendidikan menengah. (Bersambung/EditorMRC))