WHO: Pandemi Covid 19 Segera Berakhir

MATARAMRADIO.COM –Masyarakat dunia akan  tersenyum lega. Pasalnya Badan Kesehatan Dunia (WHO) ) mengumumkan bahwa pandemi Covid-19 akan segera berakhir.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta negara di seluruh dunia untuk tidak lengah dengan kemungkinan kenaikan kasus Covid-19, dengan terus melakukan testing dan vaksinasi 100 persen terhadap kelompok berisiko tinggi.

“Kami belum pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi, kami belum sampai di sana. Tetapi akhir sudah di depan mata,” kata Tedros dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/9).

BACA JUGA:  Sekjen PBB: 20 Negara Terkaya Dunia Gagal Hentikan Pemanasan Bumi

Untuk mendukung percepatan pencabutan status pandemi di dunia, WHO juga telah menerbitkan enam ringkasan kebijakan penting terkait tes Covid-19, penatalaksanaan klinis Covid-19, target vaksinasi Covid-19, upaya pencegahan dan pengendalian infeksi Covid-19 di fasilitas pelayanan kesehatan, membangun kepercayaan melalui komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat, serta penanganan informasi demi Covid-19.

“Ringkasan kebijakan ini merupakan desakan bagi pemerintah untuk mencermati kebijakan yang telah mereka buat serta memperkuatnya untuk penanganan virus Covid-19 dan patogen dengan potensi pandemi di masa depan,” tegas Tedros dikutip MATARAMRADIO.COM dari ASIA TODAY.

BACA JUGA:  Bentrok di Masjid Al Aqsa Berlanjut, Israel Kembali Kerahkan Pasukan

Meskipun WHO telah melaporkan penurunan kasus Covid-19 pada minggu pertama September 2022, WHO mengimbau pemerintah serta masyarakat untuk terus waspada terhadap potensi munculnya gelombang varian baru Virus Corona.

“Kami memperkirakan akan ada gelombang infeksi di masa depan, berpotensi pada titik waktu yang berbeda di seluruh dunia yang disebabkan oleh subvarian Omicron yang berbeda atau bahkan varian yang berbeda,” ujar ahli epidemiologi senior di WHO, Maria Van Kerkhove.

BACA JUGA:  Kinder Joy Dilarang Beredar, Ini Penjelasan BB POM Mataram!

WHO meminta negara-negara di dunia untuk terus menjaga pasokan peralatan medis dan jumlah petugas kesehatan yang memadai. (EditorMRC)