10 Putra Aceh Ikuti Pendidikan Pelatihan Vokasi Pariwisata di NTB

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Sebanyak 10 putra terbaik dikirim Pemerintah Provinsi Aceh mengikuti pendidikan Pelatihan Vokasi Pariwisata di Nusa Tenggara Barat.

Mereka yang dikirim mengikuti pendidikan vokasi ini merupakan bagian dari kerjasama Pemprov Aceh melalui Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh dengan Yayasan Lembaga Pendidikan Kompetensi Nasional Mataram.

Kadisnakertrans Provinsi NTB I Gde Putu Aryadi, S.Sos, M.H menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemprov. Aceh karena telah memilih NTB sebagai salah satu tempat untuk kerjasama pelaksanaan pendidikan pelatihan dan pemagangan bagi putra putri Aceh yang ingin mengembangkan kompetensi dan meniti karier di sektor Pariwisata.

Kadisnakertrans Provinsi NTB I Gde Putu Aryadi, S.Sos, M.H / foto: istimewa

“Dipilihnya NTB sebagai tempat pelatihan, terlebih di sektor pariwisata merupakan support bagi kami untuk memajukan dan memperkenalkan pesona wisata NTB secara lebih luas dikancah nasional dan international. Ini salah satu wujud dukungan berharga dari Pemda Aceh,” ujar Gede saat memberikan sambutan pada acara penandatanganan Kesepakatan Bersama & Perjanjian Kerjasama (MoU) para pihak yang dilaksanakan di Aula Kantor Disnkertrans NTB, Jumat (25/03).

Gde juga berterimakasih kepada LKPN Training Center Mataram yang menjadi salah satu lembaga pelatihan kerja swasta yang tergabung dengan Komunitas Kartu Prakerja dan mendapatkan program JKP (Jaminan Kehilangan Pekerjaan) dari BPJS Ketenagakerjaan. LKPN Training Center Mataram juga telah bekerja sama dengan beberapa universitas, seperti Sekolah Tinggi Pariwisata dan Universitas Terbuka. Alumni LKPN yang telah menempuh pendidikan di LKPN selama 1 tahun jika ingin melanjutkan studi ke Universitas bisa langsung melanjutkan pendidikan tanpa memulai dari awal karena materi kuliahnya sudah diakui.

BACA JUGA:  Timsel Tak Gentar Digugat Peserta yang Keberatan Hasil Seleksi KPID NTB

“Artinya tidak ada hambatan kalau adik-adik peserta pelatihan ini setelah memiliki karir dan skill di sektor pariwisata, jika ingin meningkatkan ilmu bisa langsung melanjutkan pendidikan tanpa harus mulai dari awal,” papar Gde dalam siaran persnya yang diterima MATARAMRADIO.COM.

Mantan Kadiskominfotik Provinsi NTB tersebut berpesan kepada LKPN Training Center agar program ini benar-benar dikawal dan dijaga sehingga kualitas peserta pelatihan ini sesuai dengan harapan Pemda Aceh.

“Program ini adalah pilot project bersama Pemda Aceh, penting untuk diberi perhatian khusus, terutama terkait dengan lulusannya. Sehingga setelah masa pelatihan berakhir, 10 siswa ini memiliki karir yang bersinar dan Go Internasional,” harap Gde.

Aryadi juga berpesan kepada para peserta selain belajar materi pelatihan, juga bisa belajar budaya NTB. Karena sejatinya proses belajar tidak hanya pembelajaran materi di kelas saja, tetapi juga perlu mempelajari budaya disini.

“Sebagai calon pelaku wisata mempelajari setiap budaya akan menjadi daya tarik tersendiri,” pungkasnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh yang pada kesempatan itu diwakili oleh Kepala Seksi Penyelenggaraan Pelatihan dan Kelembagaan Qifti Reza Kesuma, ST menyampaikan pihaknya memiliki program unggulan magang dalam negeri yang selama 2 tahun ini menarik perhatian, baik di tingkat legislatif maupun eksekutif.

BACA JUGA:  Tak Dilibatkan Dalam Event Dunia, Serikat Pekerja NTB Layangkan Protes Pada Sidang Tahunan LKS

“Program ini mampu menjawab permasalahan pengangguran di Aceh pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Program ini juga menjadi pembuktian kampanye partai politik dalam memperluas lapangan pekerjaan,” jelas Reza.

Jadi, program magang dalam negeri luar daerah ini adalah pilot project, di mana ada 74 orang yang mendaftar secara online. Proses seleksi dilakukan selama 2 hari, melalui 3 kali tes, yaitu tes tertulis dan wawancara 2 kali, yang pertama dengan peserta sendiri dan kedua, peserta bersama orangtua.

“Artinya ada 10 orang Putra Aceh yang kami titipkan kepada Pemprov NTB sampai lulus nanti. Jika 10 peserta ini bisa berhasil, maka tidak menutup kemungkinan program ini akan terus berjalan bahkan meningkat jumlah pesertanya,” ujar Reza.

Reza juga berpesan kepada para peserta pelatihan bahwa kegiatan ini adalah awal perjuangan. Jangan menganggap perjuangan yang berat adalah berpisah dengan orangtua.

“Selama pelatihan di sini, artinya kalian akan berdomisili sementara di Kota Mataram. Menjadi keluarga besar Kota Mataram. Maka selayaknya dimana Bumi dipijak, disitu langit dijunjung,” tutup Reza.

BACA JUGA:  Panglima TNI : PR Turun, Prokes Tetap

Sementara itu, Naktika Sari Dewi, SE.,MM selaku Direktur LPKN Training Center Mataram mengucapkan terima kasih kepada Pemda Aceh karena sudah memberikan kepercayaan kepada LPKN Training Center sebagai wadah pelatihan putra-putra Aceh.

“Ini kesempatan yang luar biasa dapat dipercaya oleh pemerintah Aceh untuk membimbing agar nantinya putra daerah Aceh bisa siap kerja untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan karir ke luar negeri,” kata Dewi.

Lebih lanjut, Dewi menjelaskan 10 peserta pembiayaannya didanai oleh Pemda Aceh dengan durasi pelatihan selama 8 bulan, 5 bulan teori, kemudian 3 bulan praktek di kapal pesiar. Setelah menempuh pelatihan selama 8 bulan, peserta akan langsung dimagangkan di kapal pesiar.

“Pemagangan tersebut pun di agen-agen hotel yang sudah kerjasama dengan kami. Magang yang terdekat Malaysia, Turki dan Dubai,” katanya.

Direktur LPKN Training Center Mataram meminta Disnakertrans Prov. NTB untuk membantu mengawasi dan membina para peserta pelatihan tersebut. Ini kali pertama lembaga swasta di Prov. NTB yang mendapat kepercayaan Pemda dari luar daerah dalam melatih putra-putra daerahnya.
“Kepada adik-adik peserta pelatihan, apapun yang kalian pelajari di LPKN adalah yang terbaik kami berikan. Fokus apa yang menjadi tujuan, yaitu belajar. Agar waktu 8 bulan bisa maksimal,”harap Dewi. (EditorMRC)