
MATARAMRADIO.COM – Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali mencuri perhatian dunia internasional dengan suksesnya penyelenggaraan Indonesia Gastrodiplomacy Series (IGS) 2025.
Ajang diplomasi kuliner yang berlangsung di Lombok ini menjadi panggung strategis untuk memperkenalkan potensi NTB di mata dunia.
Mewakili Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, Asisten II Setda NTB, Lalu Mohammad Faozal menyampaikan bahwa kegiatan ini mendapatkan sambutan luar biasa dari seluruh perwakilan negara sahabat yang hadir. IGS 2025 dinilai mampu membuka peluang kerja sama baru di berbagai sektor strategis, mulai dari pariwisata, kuliner, hingga investasi lintas negara.
“Kegiatan ini menjadi pintu masuk bagi NTB untuk menarik lebih banyak investasi. Delegasi yang hadir sudah bisa melihat langsung potensi luar biasa yang kita miliki,” ungkap Faozal.
NTB Siap Menjadi Tujuan Investasi dan Wisata Unggulan
Faozal menegaskan bahwa NTB kini tengah memantapkan posisinya sebagai daerah yang tidak hanya indah untuk dikunjungi, tetapi juga sangat layak untuk dijadikan destinasi investasi. Pemerintah daerah pun berkomitmen menjaga dan meningkatkan kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam menyambut kehadiran investor global.
“Bagaimana cara kita merawat NTB agar tetap siap sebagai daerah investasi dan pariwisata unggulan, itu yang harus jadi fokus utama. Kita punya SDM yang mumpuni dan daya tarik yang kuat,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa sektor-sektor yang dimiliki NTB sangatlah beragam dan potensial. Mulai dari kekayaan budaya lokal, wisata kuliner, kekuatan sektor maritim, hingga pertanian dan peternakan — semuanya layak untuk dikembangkan secara berkelanjutan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Setiap sektor punya potensi yang bisa diangkat dan dipromosikan. Bahkan, beberapa delegasi sudah meminta kontak dan kartu nama, ini pertanda minat besar dari luar untuk menjalin kerja sama lebih lanjut,” kata Faozal.
Diplomasi Lewat Cita Rasa: Kekuatan Baru Indonesia
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri, Duta Besar R. Heru Hartanto Subolo, menekankan bahwa program IGS ini merupakan bagian dari upaya menyatukan kekuatan nasional dalam satu platform promosi luar negeri bertajuk Indonesia Incorporated.
“Gastro atau makanan adalah salah satu tools diplomasi. Tapi lebih dari itu, kita juga ingin menunjukkan potensi kolaborasi antara kedutaan besar asing dengan para pemangku kepentingan di dalam negeri,” jelas Dubes Heru.
Program IGS telah dilaksanakan sebanyak lima kali di berbagai provinsi Indonesia dengan format dan partisipan yang disesuaikan. Setiap penyelenggaraan membuka peluang kolaborasi nyata antara Indonesia dan dunia internasional melalui jalur yang tidak biasa: diplomasi kuliner.
Dalam konteks NTB, Heru melihat peluang kerja sama tak hanya berhenti pada sektor kuliner, tapi juga meluas ke sektor ekonomi kreatif, pariwisata berkelanjutan, dan pengembangan UMKM lokal.
“Selanjutnya, kita akan menindaklanjuti program ini dengan kolaborasi konkret dari berbagai pihak. Komitmen dari pemerintah daerah sangat tinggi, sekarang tinggal kita sinkronkan dengan pihak asing melalui duta besar mereka yang hadir,” tegasnya.
Ajang Promosi Strategis: Dari Budaya Hingga Ekowisata
Indonesia Gastrodiplomacy Series 2025 tidak hanya memanjakan lidah para tamu dengan ragam hidangan khas Nusantara, namun juga mengajak mereka menyelami keindahan NTB dari berbagai sisi. Para delegasi mengunjungi situs-situs budaya, mencicipi makanan organik di desa wisata, dan bahkan turut serta dalam kegiatan pelestarian lingkungan melalui penanaman pohon di kawasan Mandalika.
Kehadiran tokoh-tokoh penting dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata, Kementerian Ekonomi Kreatif, hingga pengelola kawasan pariwisata nasional seperti ITDC, memperkuat posisi NTB sebagai bagian integral dari peta diplomasi global Indonesia.
Tak hanya itu, pelibatan maskapai nasional juga membuka aksesibilitas yang lebih luas bagi wisatawan maupun pelaku usaha untuk menjangkau wilayah ini.
Kolaborasi adalah Kunci Menuju Global
Kesuksesan penyelenggaraan IGS 2025 di NTB menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor dan lintas negara bisa diwujudkan melalui pendekatan yang humanis dan membumi. Diplomasi tidak lagi identik dengan forum formal, tetapi juga bisa dibangun di atas meja makan, dalam sapaan hangat masyarakat desa, atau lewat pementasan budaya tradisional.
Melalui kegiatan ini, NTB berhasil memperkenalkan dirinya sebagai wilayah yang terbuka, bersahabat, dan penuh potensi bagi dunia. Dari rasa hingga relasi, dari promosi hingga investasi — semua diramu dalam satu program yang menyentuh banyak dimensi.
Dengan diselenggarakannya Indonesia Gastrodiplomacy Series 2025 di NTB, Indonesia menunjukkan cara baru dalam menjalin diplomasi yang inklusif dan berdampak nyata. NTB, dengan segala kekayaan alam dan budayanya, tampil sebagai wajah baru Indonesia yang siap menyambut dunia.
Langkah konkret ke depan adalah bagaimana menjaga komunikasi dan menjalin kerja sama yang telah dibuka ini agar terus berlanjut. Potensi besar telah diperlihatkan, sekarang saatnya mengelola peluang ini menjadi kerja sama yang saling menguntungkan.
Sebagai poros baru dalam peta diplomasi dan investasi internasional, NTB siap menjadi jembatan antara kearifan lokal dan dunia global. (editorMRC)












