
MATARAMRADIO.COM – OpenAI kembali mengguncang dunia teknologi dengan peluncuran fitur belanja terbaru di ChatGPT, sebuah langkah revolusioner yang menantang dominasi Google Search di ranah e-commerce.
Diumumkan pada Senin (28/4/2025), fitur ini memungkinkan pengguna mencari, membandingkan, dan membeli produk langsung dari aplikasi ChatGPT, menawarkan pengalaman belanja online yang cepat, intuitif, dan bebas iklan.
Dengan lebih dari 1 miliar pencarian web dalam seminggu terakhir, ChatGPT Search kini menjadi salah satu fitur AI paling populer, mengukuhkan posisi OpenAI sebagai pelopor inovasi teknologi global, termasuk di kalangan pengguna di NTB.

Fitur Belanja ChatGPT: Pengalaman Baru E-Commerce
Fitur belanja ChatGPT, yang terintegrasi dalam mode Pencarian pada model GPT-4o, dirancang untuk menyederhanakan proses belanja online. Pengguna kini dapat mencari produk seperti elektronik, pakaian, atau peralatan rumah tangga, dengan hasil yang menampilkan harga, ulasan, gambar produk, dan tautan langsung ke penjual terpercaya seperti Amazon, eBay, atau toko lokal.
“Kami gembira mengumumkan bahwa kami telah meluncurkan beberapa peningkatan pada pencarian ChatGPT, dan hari ini kami mulai meluncurkan pengalaman berbelanja yang lebih baik,” tulis OpenAI dalam posting di X. Mereka menambahkan, “Hasil produk dipilih secara independen dan bukan iklan,” menegaskan komitmen terhadap transparansi.
Berbeda dari Google Shopping, ChatGPT memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mempersonalisasi rekomendasi berdasarkan preferensi pengguna. Misalnya, jika pengguna sering mencari produk ramah lingkungan, ChatGPT akan mengutamakan merek yang sesuai.
Fitur ini tersedia untuk semua pengguna, termasuk akun Free, Plus, Pro, dan bahkan pengguna tanpa login, dengan peluncuran bertahap yang diperkirakan selesai dalam beberapa hari.
Persaingan Sengit dengan Google Search
Peluncuran fitur belanja ini mempertegas ambisi OpenAI untuk menggeser dominasi Google Search, yang menguasai 89% pangsa pasar pencarian global. ChatGPT Search mencatatkan lebih dari 1 miliar pencarian dalam seminggu, sebuah angka yang menunjukkan pertumbuhan eksponensial. “Pencarian telah menjadi salah satu fitur kami yang paling populer & paling cepat berkembang, dengan lebih dari 1 miliar pencarian web hanya dalam seminggu terakhir,” kata OpenAI.
Langkah ini datang di tengah spekulasi bahwa OpenAI berencana mengakuisisi Google Chrome jika Departemen Kehakiman AS memaksa penjualannya. Dengan fitur belanja yang menyerupai Google Shopping namun bebas iklan, ChatGPT menawarkan alternatif yang lebih netral, menarik bagi pengguna yang lelah dengan promosi berbayar. Persaingan ini juga meluas ke platform seperti Amazon dan Wirecutter, yang selama ini mendominasi rekomendasi produk.
Pembaruan WhatsApp, Kutipan, dan Pencarian Tren
Selain fitur belanja, OpenAI memperkenalkan pembaruan lain yang memperkaya pengalaman pengguna. Integrasi ChatGPT dengan WhatsApp memungkinkan pengguna mengirim pesan ke nomor 1-800-ChatGPT (+1-800-242-8478) untuk mendapatkan informasi terkini, seperti skor olahraga atau jawaban cepat.
“Anda dapat mencari lebih cepat dengan pencarian yang sedang tren dan saran pelengkapan otomatis,” kata OpenAI tentang fitur pencarian tren dan pelengkapan otomatis yang baru.
Fitur kutipan juga ditingkatkan dengan antarmuka ‘sorotan’ yang mempermudah verifikasi sumber. Kini, ChatGPT dapat menampilkan beberapa kutipan dalam satu respons, membantu pengguna memvalidasi informasi dari berbagai perspektif. Pengujian awal menunjukkan bahwa fitur ini berfungsi dengan baik, meskipun beberapa pengguna melaporkan masalah teknis pada fitur belanja, seperti tautan produk yang salah arah—misalnya, rekomendasi untuk Petsy yang mengarah ke situs berita. OpenAI menjelaskan bahwa peluncuran masih dalam tahap penyempurnaan.
Kemitraan Strategis dan Dampak Global
OpenAI dikabarkan menjalin kemitraan dengan Shopify untuk memperkuat fitur belanja. Kolaborasi ini memungkinkan akses ke jutaan pedagang Shopify, memberikan pengguna ChatGPT pilihan produk yang lebih luas. Dengan basis pengguna ChatGPT yang diperkirakan mencapai 1 miliar, kemitraan ini berpotensi mengubah dinamika e-commerce global. Di NTB, misalnya, pedagang lokal dapat memanfaatkan fitur ini untuk memasarkan produk seperti kerajinan tangan atau kopi khas Lombok di pasar internasional.
Tren serupa juga terlihat di platform lain. Amazon baru-baru ini meluncurkan asisten belanja berbasis AI, sementara Perplexity memperkenalkan Buy with Pro. Namun, pendekatan OpenAI yang bebas iklan dan berbasis personalisasi membedakannya dari kompetitor. Menurut laporan Statista, pasar e-commerce global diproyeksikan mencapai $6,3 triliun pada 2025, dan ChatGPT tampaknya siap mengambil porsi signifikan dari pasar tersebut.
Tantangan Teknis dan Harapan Pengguna
Meski menjanjikan, fitur belanja ChatGPT masih menghadapi kendala. Pengujian awal menunjukkan bahwa beberapa tautan produk tidak akurat, dan detail visual produk belum tersedia di semua akun. OpenAI menyarankan pengguna untuk menunggu beberapa hari hingga pembaruan merata. Di sisi lain, fitur seperti pencarian tren dan integrasi WhatsApp telah mendapat sambutan positif, terutama di kalangan pengguna yang menginginkan informasi instan.
Ke depan, OpenAI berencana mengintegrasikan memori ke fitur belanja, memungkinkan ChatGPT mengingat preferensi pengguna, seperti merek favorit atau anggaran belanja. Fitur ini akan menyaingi Personalized Search milik Google, memberikan pengalaman yang lebih kontekstual dan efisien.
Masa Depan E-Commerce Berbasis AI
Peluncuran fitur belanja oleh ChatGPT menandai era baru e-commerce yang didorong oleh AI. Dengan kata kunci seperti ChatGPT, OpenAI, dan fitur belanja yang mendominasi tren pencarian, inovasi ini tidak hanya mengubah cara pengguna berbelanja, tetapi juga menginspirasi pelaku usaha di NTB dan dunia untuk mengadopsi teknologi cerdas. Pendekatan bebas iklan, kemitraan dengan Shopify, dan pembaruan seperti integrasi WhatsApp menunjukkan visi OpenAI untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan user-friendly.









