MATARAMRADIO.COM – Kepala Balai Besar Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram Yosef Dwi Irwan mengingatkan masyarakat untuk semakin berhati-hati dan waspada terhadap kemungkinan mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet seperti Boraks dan rodamin.
Dalam keterangannya kepada MATARAMRADIO.COM, Yosef menyebutkan mengonsumsi makanan yang mengandung boraks dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan manusia. “Boraks, yang sering digunakan sebagai bahan pengawet makanan, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk gangguan pencernaan, mual, muntah, dan bahkan keracunan,”ujarnya.
Yosef mengungkapkan, pada kasus yang lebih ekstrem, konsumsi boraks dapat merusak organ dalam tubuh, seperti ginjal dan hati, serta menyebabkan gangguan neurologis. Selain itu, boraks juga dikaitkan dengan risiko kanker dan masalah reproduksi. “Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk waspada terhadap makanan yang mengandung boraks dan memilih untuk mengonsumsi makanan yang lebih alami dan aman,”katanya usai menggelar giat Intensifikasi Pengawasan Pangan Terpadu Ramadhan 1445 H pada empat titik pusat jajajan puasa di Mataram, Senin (18/3).
Menurut Yosef, penggunaan boraks yang berlebihan dapat berdampak negatif pada fungsi ginjal dan hati. Penting untuk menggunakan boraks dengan bijak dan memperhatikan dosis yang dianjurkan. “Keselamatan dan kesehatan adalah prioritas utama, jadi selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan jika anda memiliki kekhawatiran tentang penggunaan boraks,”terangnya.
Kenali Makanan Mengandung Boraks
Yosef juga membeberkan beberapa informasi penting bagaimana membedakan makanan yang mengandung Boraks. “Membedakan makanan yang mengandung boraks dapat dilakukan dengan beberapa cara,”sebutnya.
Pertama, kata Yosef, perhatikan label pada kemasan produk. Pastikan tidak terdapat nama atau kode bahan kimia yang mencurigakan. Selain itu, perhatikan juga fisik makanan. Makanan yang mengandung boraks cenderung memiliki tekstur yang keras dan tidak alami. “Tanda-tanda makanan mengandung Boraks juga perlu diwaspadai,”katanya.
Kedua, lanjut Yosef, makanan mengandung boraks yang perlu diwaspadai adalah perubahan warna makanan yang terlihat tidak alami, seperti makanan yang terlalu putih atau terlalu kuning. Selain itu, makanan yang mengandung boraks juga cenderung memiliki tekstur yang tidak biasa, seperti terlalu kenyal atau terlalu keras. Bau yang tidak sedap juga bisa menjadi tanda bahwa makanan mengandung boraks. Selain itu, jika makanan terasa terlalu asem atau terlalu tawar, itu juga bisa menjadi indikasi bahwa makanan mengandung boraks,”pungkasnya.
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram secara berkala dan intensif melakukan pengawasan terhadap berbagai jenis obat dan makanan apalagi pada musim bulan puasa Ramadhan. (editorMRC)