Smelter PT AMNT Diresmikan, Indonesia Menuju Negara Industri


“Saatnya Indonesia bertumpu pada produksi bukan bertumpu pada konsumsi,” jelas presiden saat meresmikan smelter PT AMMAN Mineral Nisa Tenggara (AMNT).


Presiden berharap ekonomi Indonesia tidak lagi bergantung pada konsumsi domestik. Terlebih, Indonesia merupakan pemilik cadangan tembaga terbesar ketujuh di dunia. Sehingga dengan adanya pabrik pengolahan tembaga menjadi babak baru Indonesia menjadi negara maju.

BACA JUGA:  Wapres Minta Pemda Gotong Royong Tangani Covid


Sehingga pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia tidak lagi bertumpu pada konsumsi dalam negeri karena itu Indonesia akan membuat produk turunan tembaga mulai dari katoda, kabel, hingga lembaran tembaga (copper foil).


Seperti diketahui, smelter milik PT. AMNT ini dapat mengolah 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun, dengan nilai investasi Rp 21 triliun. Adapun smelter baru ini akan memiliki kapasitas produksi 220.000 ton katoda tembaga, 18 ribu ton emas, 55 ton perak, dan 860 ton asap sulfat by product.

BACA JUGA:  Pemerintah Klarifikasi Isu PPN Sembako dan Pendidikan


“Bayangkan kalau selamanya ekspor dalam bentuk konsentra, tentang nilai tambangnya tidak berada di kita. Nilai tambangnya berada di negara negara yang memiliki smelter. Sehingga keberanian dan niat dari PT aman saya sangat mengapresiasi sekali,” ungkap Presiden.


Memurut Presiden Jokowi pengoperasian smelter bisa memberikan multiplier effect yang besar bagi masyarakat, membuka lapangan pekerjaan, juga peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Provinsi Nusa Tenggara Barat, hingga Sumbawa Barat.***

BACA JUGA:  Demi Vaksinasi Gotong Royong, Lagi Indonesia Datangkan 1,5 Juta Dosis Vaksin Sinopharm Buatan China