Skill dan Etos Kerja: Kunci Sukses Jadi Pengusaha dan Rebut Peluang Kerja

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Ada semangat optimisme yang tinggi diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB I Gede Putu Aryadi SSos MH ketika menghadiri wisuda Mahasiswa LPKN Training Centre Mataram pada Rabu (22/12).

Salah satunya menyoal besarnya peluang kerja di NTB pada masa mendatang.”
Provinsi NTB kini menjadi salah satu daerah yang diberikan berkah luar biasa,”ungkapnya.
Disebutkan, Selain KEK Mandalika, ada beberapa proyek strategis lainnya yang perlu lebih awal disiapkan tenaga kerjanya, yakni pengembangan kawasan industri smelter di KSB dan kehadiran h. Sumbawa Timur Mining (PT. STM) di Hu’u Dompu yang kini sedang melakukan eksplorasi pertambangan mineral.

“Tentu ini akan membuka banyak kesempatan kerja bagi masyarakat NTB, termasuk terbukanya berbagai usaha industri turunannya yang akan banyak membawa kemanfataan ekonomi dan peluang kerja baru bagi daerah dan bangsa ini,” tegasnya.

Aryadi mengungkapkan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB menggandeng Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Kerja dan Industri Daerah (FKLPI-D) bergerak cepat melakukan koordinasi dengan PT. ITDC, untuk memastikan kebutuhan, rekrutmen tenaga kerja dan pelibatan semua sektor, agar masyarakat tidak menjadi

BACA JUGA:  Peduli Pendidikan di NTB, Organisasi Mahasiswa Hindu Canangkan Program KMHDI Mengajar

Proyeksi kebutuhan tenaga kerja di KEK Mandalika dalam jangka waktu 10-20 tahun kedepan ketika seluruh infrastruktur dan properti sudah terbangun akan menyerap sekitar 21.000 tenaga kerja. “Jumlah ini mampu diisi dengan syarat kompetensi, skill, etos kerja serta manajemen waktu. Apalagi event di KEK Mandalika kelas internasional, masalah skill, etos kerja dan safety menjadi hal yang utama.

“Adik-adik wisudawan harus mulai merubah diri dari sekarang untuk membangun etos kerja, mampu memiliki kreativitas serta inovasi, sehingga adik-adik bisa menjadi pelaku utama di daerah sendiri,” ujar mantan irbansus pada Inspektorat NTB itu.

Pemerintah Provinsi NTB, katanya, akan terus berkolaborasi dengan Kabupaten/Kota bersama dunia usaha, dunia industri (DUDI) dan Lembaga Pelatihan kerja (LPK) dalam menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.
Terutama kepada para instruktur dari dunia usaha dan instruktur-instruktur dari LPK yang memiliki pengalaman di tingkat internasional dan memiliki sertifikat kompetensi untuk bisa sama-sama membangun generasi muda NTB lebih baik lagi.

Ditambahkan, Skill dan Etos Kerja, Kunci Sukses Memasuki Dunia Kerja dan Jadi Pengusaha.

BACA JUGA:  Internet Gratis di Polsubsektor Kota Polres Sumbawa

Ia pun mengajak para lulusan Lembaga Pelatihan Kerja Nasional (LPKN) Training Centre Mataram, menyiapkan diri memasuki dunia kerja menjadi pekerja dan pengusaha yang profesional dan kompeten.

“Modal awal memasuki dunia industri adalah memiliki skill dan etos kerja yang di dalamnya ada disiplin, kejujuran, sifat optimis dan semangat juang tinggi untuk sukses,” kata Gede saat memberikan sambutan pada acara Wisuda Mahasiswa/Mahasiswi LPKN Training Center Mataram Angkatan ke IX Tahun Akademik 2020/2021 di Prime Park Hotel, Rabu (22/12/2021).

Aryadi mengapresiasi capaian kinerja LPKN Training Center Mataram yang lulusannya setiap tahun mampu terserap didunia kerja dan industri rata-rata mencapai 80%.
“Ini prestasi yang luar biasa,” ujar mantan Kadis Kominfotik NTB itu. Bahkan meski di dera pandemi Covid 19, terang Gde serapan alumni LKPN Mataram pada tahun ini mengalami kenaikan, yaitu pada angka 72% untuk penempatan kerja dan wirausaha, dibandingkan tahun 2020 pada angka 60%.

Keberhasilan tersebut, menurut Aryadi karena pola pendidikan vokasi di LPKN Mataram menerapkan kolaborasi dengan dunia industri, dimana instruktur dan kurikulumnya berasal dari para profesional dan praktisi dari asosiasi dan dunia usaha. “Saya mengapresiasi LPKN yang menggunakan instruktur-instruktur dari dunia industri, sehingga lulusan LPKN bisa terserap di dunia industri. Kepada LPK lainnya supaya tidak menggunakan pola pelatihan yang lama, bahkan di BLK/LLK harus mulai berkolaborasi untuk menggunakan instruktur dari dunia usaha atau praktisi. Sehingga lulusan dari lembaga pelatihan inline dengan dunia usaha,” ujar Gede berapi-api.

BACA JUGA:  Manajemen Inovasi Kedepankan TI

Ia berharap kedepannya pekerja di NTB tidak hanya mengisi kebutuhan tenaga kerja di sektor informal/domestik di luar negeri, tetapi juga bisa mengisi kebutuhan tenaga kerja di sektor formal di dalam negeri, terutama di daerah sendiri.

“Siapkan generasi muda dalam membangun NTB, supaya peluang yang ada bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, LPKN Training Center Mataram melakukan penandatanganan MoU dengan asosiasi dunia industri yang dihadiri Kepala Dinas Nakertrans Kota Mataram, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mataram, dan Kepala Dinas Nakertrans Kab. Lombok Tengah, Ketua FKLPI-D NTB dan Ketua MHA. (EditorMRC)
,