MATARAMRADIO.COM, Mataram – Sejumlah kalangan di Lombok Timur menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kasus dugaan ancaman teror dan terbakarnya mobil dinas serta motor pribadi Lalu Saparudin Aldi selaku Direktur Lembaga Penyiaran Publik Lokal Selaparang TV yang terjadi di rumahnya belum lama ini.
Kali ini desakan agar polisi dapat menuntaskan kasus dugaan tindak pidana kriminal itu disuarakan tokoh ulama kharismatik Lombok Timur DR TGH Hazmi Hamzar SH MH CIL.” Kita dorong Polisi ungkap pelaku dugaan teror terhadap Direktur Selaparang TV ini,”kata Ketua Dewan Pembina Ponpes Maraqitta’limat Nusa tenggara Barat ini kepada MATARAMRADIO.COM via sambungan ponsel, kemarin.
Menurutnya, aksi teror merupakan tindakan kriminal yang harus diusut tuntas apa motif dan siapa pelakunya.“ Kita berharap kepada Kapolres Lombok Timur untuk mencari pelaku yang melakukan dugaan teror terhadap Saudara Lalu Saparuddin Aldi,”tegasnya.
Disebutkan, pihaknya sangat prihatin dan menyayangkan terjadinya kasus dugaan teror dan kekerasan untuk menyelesaikan masalah. Apalagi dialami oleh pimpinan sebuah media yang notabene milik Pemerintah Daerah.”Kita tidak ingin ini jadi preseden buruk dan semua pihak tentu ingin tahu, apa duduk perkaranya sehingga terjadi dugaan teror kepada yang bersangkutan. Inilah yang harus didalami petugas untuk menyelidiki apa latar belakang masalah dan rangkaian kejadian sebelum terjadinya musibah tersebut,”paparnya.
Lebih lanjut Tuan Guru juga menyinggung pentingnya menyelesaikan masalah dengan mengedepankan musyawarah dan kekeluargaan, diselesaikan secara damai tanpa harus melakukan kekerasan. Apalagi dengan melakukan pembakaran kendaraan dinas dan pribadi di rumah korban pada tengah malam yang berpotensi mengancam jiwa korban dan keluarganya.“Jika ada perkara mari diselesaikan dengan damai, apalagi Pemerintah Daerah Lombok Timur telah membentuk Bale Mediasi, di tempat ini segala hal yang menyangkut sengketa masyarakat diselesaikan dengan kekeluargaan. itu cara elegan yang menyelesaikan perkara, bukan dengan cara-cara preman,”ungkap tuan guru yang juga anggota DPRD NTB Dapil Lombok Timur ini.
Polisi Masih Penyelidikan
Secara terpisah, Kapolres Lombok Timur melalui Kasatreskrim AKP Daniel Partogi Simangunsong menjelaskan bahwa Polres Lombok Timur masih bekerja keras mengungkap kasus dugaan pembakaran mobil dinas dan motor pribadi milik Direktur Selaparang TV, Saparudin Aldi, yang terjadi beberapa waktu lalu.
Hingga saat ini, katanya, aparat masih kesulitan mengungkap motif dan siapa pelakunya. Terlebih lagi kejadian pembakaran berlangsung tengah malam dan tidak ada satu pun orang mengetahui secara persis kejadian itu.
Proses penanganan kasus ini polisi masih dalam tahap pemeriksaan saksi-saksi dan mengumpulkan barang bukti. Sejumlah pihak juga telah dipanggil untuk dimintai keterangannya. Termasuk juga Lalu Saparuddin Aldi selaku korban.” Kita tentu harus berhati-hati dalam penanganan kasus. Kita tidak ingin sambar sana sambar sini supaya tidak jadi blunder. Kita harus lakukan penyelidikan dengan benar dan telitisupaya tepat sasaran,” jelas Daniel kepada wartawan.
Sebagaimana diketahui, dugaan aksi teror dan terbakarnya sebuah mobil dinas jenis Toyota Innova serta sepeda motor pribadi jenis Vario milik Direktur Selaparang TV Lalu Saparudin Aldi terjadi di rumahnya di Desa Lenek Kecamatan Lenek Lombok Timur pada Rabu dinihari (10/2) lalu.
Kasus ini menyita perhatian publik khususnya insan pers di Lombok Timur karena dialami pimpinan media pemerintah daerah usai peringatan Hari Pers Nasional.
Dalam keterangannya kepada MATARAM RADIO.COM, Lalu Saparudin Aldi sangat berharap kasus dugaan ancaman teror yang dialaminya dapat dituntaskan aparat penegak hukum. Menurutnya, apa yang dialami merupakan salah satu bentuk ujian kepada dirinya dan keluarga terutama anak isterinya yang hingga kini masih trauma pasca kejadian tersebut.”Saya ingin kasus ini bisa diungkap agar tidak jadi bola liar. Dan saya ingin tahu apa motif pelakunya hingga mobil dinas yang saya pakai sebagai pimpinan LPPL Selaparang TV dijadikan target pelaku,”imbuhnya seraya menambahkan telah melapor kasus yang dialaminya kepada Dewan Pengawas LPPL Selaparang TV dan pimpinan daerah. (Editor MRC)