MATARAMRADIO.COM – Kiprah PLAN Internasional di NTB mendapat tempat tersendiri. Plan International Indonesia (Plan Indonesia) merupakan organisasi pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada anak dan perempuan dan telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1969 melalui afiliasi dengan Federasi Plan International.

Pada 2018, proyek Water for Women (WfW) diinisiasi di NTB dengan dukungan Pemerintah Australia. Ada pula program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang bersinergi dengan TP-PKK, Posyandu, Sekolah dan pihak-pihak lain (pengusaha) untuk terlibat dalam peningkatan akses sanitasi kepada masyarakat.

Pemerintah propinsi sebagai mitra kerja diakui Gubernur Zulkieflimansyah banyak membantu dalam menuntaskan persoalan masyarakat di berbagai bidang. Bahkan, Gubernur berjanji untuk meningkatkan kapasitas staf di seluruh organisasi perangkat daerah di bidang bidang yang dikerjakan oleh Plan Internasional NTB agar dapat membantu capaian kerja.

“Plan Internasional sudah banyak membantu masyarakat. Dari capaian project yang sudah dikerjakan pada 2019 terlihat betapa NTB membutuhkan organisasi seperti PLAN INternasional. Pemerintah propinsi tidak dapat mengucapkan kata selain apresiasi terhadap komitmen Plan Internasional. Ke depan pemerintah akan meningkatkan kapasitas staf di OPD OPD untuk membantu pelaksanaan program di lapangan agar capaiannya dapat lebih maksimal”, ujar Gubernur Zul dalam acara Ramah Tamah bersama PLAN Internasional NTB di Mataram, Senin (24/02).

BACA JUGA:  Musholla Lombok Rasa Tiongkok
Gubernur NTB Mengapresiasi Kiprah PLAN Indonesia dalam mendukung pembangunan daerah I Foto : Diskominfotik NTB

PLAN Internasional melalui Direktur Eksekutif, Dini Widyastuti mengatakan, capaian beberapa program di tahun 2019 diharapkan dapat lebih maju pada tahun ini melihat progress yang menggembirakan. Dalam penjelasannya, PLAN Internasional dengan beberapa project di Indonesia timur selain merespon rekonstruksi sosial pasca bencana seperti di Sulawesi Tengah, juga meneruskan beberapa program yang memang telah dikerjakan sejak 2015. PLAN INternasional mengklaim telah mensponsori 36000 anak di seluruh Indonesia dalam hal pemberdayaan sosial maupun kesehatan. Di bidang penguatan tenaga kerja, PLAN Internasional focus melalui kesempatan kerja di era digital. Pihaknya hingga saat ini sedang melakukan pelatihan digital bagi 3000 anak sampai 2021 mendatang. Di NTB, Desa Senteluk dan Sekotong Timur difokuskan pada program pencegahan perkawinan anak dan eksploitasi seksual anak terutama di daerah daerah wisata. Tak hanya itu, kesehatan kaum muda seperti penyakit tidak menular, kesehatan mental seperti perundungan (bullying) serta perilaku beresiko seperti minuman keras dan penyalahgunaan obat di daerah wisata menjadi prioritas utama.

BACA JUGA:  58 Reaktif Covid19 dari 1010 Orang di Lotim

“Mengingat NTB akan menjelma menjadi destinasi wisata prioritas dengan segala dampak ikutannya, PLAN Internasional merasa perlu memaksimalkan projek yang khusus untuk kaum muda agar dapat bersaing dan beradaptasi dengan perubahan. Kelompok masyarakat ini menjadi prioritas selain pelibatan perempuan, anak dan kaum disabilitas yang selama ini menjadi sasaran utama setiap project PLAN”, jelas Dini.

BACA JUGA:  OPD Agar Perbaiki Model Komunikasi Lebih Milenial

Ada pula proyek Sanitasi di KLU dan Dompu yang dikerjakan sejak 2015 selain yang di 20 kecamatan di Lombok Tengah. Proyek ini meski prioritasnya adalah perubahan cara berpikir bukan pembangunan fasilitas fisik namun seperti dikatakan Dini, pelibatan kaum milenial dan kaum difabel untuk instalasi dan produk sanitasi terutama toilet umum dan khusus difabel sangat menggembirakan. Sampai dengan saat ini ada 4000 unit yang sudah dipesan di komunitas disabilitas maupun kelompok usaha milenial untuk pembangunan fisik toilet maupun penyediaan produk sanitasi.

“Kami berharap dukungan dari pemerintah dan mitra kerja karena menurut kami masih ada banyak masalah yang tidak akan selesai kalau tidak dikerjakan bersama”, pungkas Dini. (MRC-01/Diskominfotik NTB)