Sampah di Kota Mataram, Antara Kurangnya Kesadaran Masyarakat atau Minimnya Sarana Prasarana. Kadispar Mataram : Mari Kelola Sampah Secara Bersama-sama


Dalam diskusi yang digelar Karang Taruma. kecamatan Selaparang pada Kamis malam, 17 Oktober 2024 di Pasar Seni Sayang-Sayang, Kasie Pengurangan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram I Made Wibisana Gunaksa menyatakan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah’ masih perlu terus ditingkatkan.


Dari persoalan limbah yang ada di kota Mataram, kata Wibisana dimana 87 persen merupakan limbah bahan bakar, 11 persen limbah sampah dan 2 persennya limbah peternakan .
“Dari 11 persen ini, banyak persoalan yang muncul,” katanya.

BACA JUGA:  IPM NTB Kelima Tercepat di Indonesia


Dalam menangani persoalan sampah, kata Wibisana beberapa program pemerintah Kota Mataram sudah berjalan dan mampu meminimalisir persoalan sampah salah satunya LISAN (Lingkungan Sampah Nihil).


Program LiSAN, kata Wibisana sudah mampu mengedukasi sekitar 60 sekolah sehingga sampah baik organik maupun anorganik tidak lagi menjadi persoalan.

“Banyak sekolah yang sudah menerapkan program LISAN. Sampah organik dibuat pupuk dan an organik menjadi ecobrick atau dikelola khusus,” katanya.

BACA JUGA:  Mencium Pusar Anak Perempuan di Bawah Umur, Pria Ini Diancam 15 Tahun Penjara


Sayangnya, Kata Azis dari Komunitas Pekerja Harian persoalan sampah di lingkungan masih menjadi absur.
Banyak sampah organik dan an organik yang tidak bisa dikelola karena minimnya sarana prasarana.


Sebagai contoh, tidak semua lingkungan di Kota Mataram memiliki kendaraan pengangkut sampah. Lantas, bagaimana dengan inaq – inaq yang kurang mampu dan rumahnya tidak bisa dilalui kendaraan pengangkut sampah? Kemana mereka harus membuang sampah?


Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas pariwisata, Cahya Samudra menilai persoalan sampah merupakan persoalan bersama yang harus diselesaikan secara bersama-sama pula.


Bila persoalan sampah muncul karena kurangnya kesadaran masyarakat, bisa jadi. Sebab, mengelola sampah harus dimulai dari diri sendiri baru ditularkan ke orang lain.

BACA JUGA:  Gubernur NTB: Ramah Investasi Bermakna Pelayanan Terbaik


Bila persoalan sampah muncul karena minimnya sarana prasarana, tidak bisa dipungkiri.
“Jumlah armada sampah dengan sampah yang ada di masyarakat tidak sebanding. Ini sudah menjadi acuan pemetaan pemerintah Kota Mataram dalam menangani persoalan sampah,” katanya.


Karena itu, Cahya Samudra berharap seluruh elemen masyarakat mau dan mampu berbuat secara bersama-sama mengelola sampah. Sebab, jika sampah tidak kelola dengan baik akan berimbas pula pada sektor lainnya seperti pariwisata.


“Mari bersama-sama mengelola sampah untuk masa depan yang lebih baik,” pesannya. ***