Wow Hebat! NTB Raih Tiga Besar Nasional Indeks Keterbukaan Informasi Publik

MATARAMRADIO.COM – Kabar gembira datang dari Komisi Informasi Pusat. Ini terkait keberhasilan Nusa Tenggara Barat meraih peringkat tiga besar nasonal indeks Keterbukaan Infomasi Publik (IKIP) dengan capaian nila 80,49 dengan kategori baik melampaui nilai rata-rata nasional sebesar 74,43. Sedangkan peringkat kedua diraih Bali dengan nilai 80,99 dan peringkat pertama dipegang Jawa Barat dengan nilai 81,93.

Wakil Ketua Komisi Informasi NTB Badrun AM mengungkapkan, raihan nomor 3 tahun ini meningkat dari tahun lalu. Tahun lalu NTB berada pada posisi 6 dan pengumuman resmi hasil Indeks Keterbukaan Informasi Publik (IKIP) dilakukan Komisi Informasi Pusat di Bandung Jawa Barat, Jumat (27/7) kemarin.

Disebutkan, IKIP adalah instrumen untuk mengukur tingkat keterbukaan informasi publik secara nasional. Masing-masing provinsi akan diberi rangking sesuai dengan nilai yang diperoleh.”Pencapaian nomor 3 nasional tentu akan sangat penting bagi NTB karena posisi itu akan memunculkan image publik nasional dan internasional bahwa NTB adalah daerah yang terbuka. Image sebagai daerah yang terbuka tentunya akan menjadi nilai tambah bagi NTB sebagai daerah wisata, dari yang sedang giat-giatnya membangun,”jelasnya kepada MATARAMRADIO.COM.

Diungkapkan, Indeks dipakai oleh Pemerintah Pusat untuk mengukur keterbukaan dan transparansi secara nasional bahkan hasil IKIP ini digunakan oleh Presiden Jokowi sebagai bahan pidato di forum-forum internasional.”Hasil indeks ini akan menjadi rujukan bagi siapapun dalam melihat keterbukaan sebuah daerah. Nilai yang diraih NTB sangat baik dari semua indikator baik ekonomi, politik, hukum dan sosial. Dari beberapa indikator tersebut bobot nya sangat baik,”sebutnya seraya menambahkan capaian NTB meraih posisi 3 nasional adalah kerja semua pihak. “Komisi informasi sebagai penjaga gawang keterbukaan informasi publik mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas prestasi ini,”pungkasnya. (EditorMRC)

BACA JUGA:  Peserta Magang Jepang Agar Tak Terkecoh Iming-iming Calo Untuk Pindah Perusahaan