Kunjungi Dua Makam Ulama Kharismatik Lombok, Tokoh Pariwisata Nasional ini Usulkan Pengembangan Destinasi Wisata Ziarah

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Tokoh Pariwisata Nasional yang juga Mantan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB Taufan Rahmadi menyampaikan usulan menarik dalam rangka pengembangan destinasi wisata ziarah.

Usulan ini disampaikan setelah berziarah pada dua makam ulama kharismatik Lombok yakni Maulanasyeikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid di Pancor dan Tuan Guru Muhammad Ali Batu di Sakra Lombok Timur. “Alhamdulilah hari ini saya berkesempatan berziarah ke Makam 2 Ulama besar di Pulau Lombok yang dikenang atas jasa – jasanya di dalam melawan penjajah Belanda , yaitu Maulānā Syāikh Tuan Guru Kyai Hajjī Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd dan TGH Muhammad Ali Batu,”tulis Taufan dalam status terbaru di akun facebooknya, Selasa (11/1)

BACA JUGA:  Polong Renten Mengurai Pernikahan Beda Agama

Menurut Taufan, di masa depan perlu dilakukan pengembangan wisata ziarah yang potensinya belum digarap optimal di Indonesia.

Saat ini, katanya, diperlukan pengembangan destinasi wisata ziarah secara lebih serius termasuk pengelolaan destinasi, pengemasan produk wisata, serta promosi dan pemasaran.”Apalagi pada beberapa tahun terakhir telah terjadi pergeseran tren kepariwisataan yaitu dari motivasi bersenang-senang menjadi mencari pengalaman baru,”sebutnya.

BACA JUGA:  Andy Wibowo Juara Pertama Pria Kelas Individu Ironman 70.3 Lombok

Taufan memaparkan, paradigma pariwisata saat ini selain berbicara “sun, sand and sea” juga berbicara “serenity, sustainability and spirituality”.

Disebutlan, berdasarkan penelitian, dalam kurun waktu lima tahun terakhir terjadi kenaikan hingga 165% perjalanan wisata yang didasarkan pada keyakinan diri (faith based).

Taufan juga mengutip hasil kajian Badan Pariwisata Dunia United Nation World Tourism Organization (UNWTO) tahun 2010 yang memperkirakan sekitar 330 juta wisatawan global atau kurang lebih 30% dari total keseluruhan wisatawan global melakukan kunjungan ke situs-situs religius penting di seluruh dunia, baik yang didasarkan pada motif spiritual atau pun motif kognitif.”Menjadikan wisata ziarah sebagai salah satu layanan atraksi berwisata adalah salah satu cara untuk meraih market wisatawan lokal dan domestik yang diharapkan akan menggerakkan ekonomi masyarakat dan mempercepat pemulihan pariwisata nasional,”imbuhnya. (EditorMRC)

BACA JUGA:  Diskominfotik NTB Luncurkan SmeetOn, Aplikasi Rapat Virtual Kekinian