Yusron Saudi ST MPd: Dari Praktisi Siaran Hingga Akademisi

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Tim Seleksi Calon Anggota KPID NTB telah mengumumkan 21 Besar yang dinyatakan berhak mengikuti ujian tahap akhir berupa Uji Kelayakan dan Kepatutan atau Fit and Proper Test yang akan dilaksanakan Komisi I DPRD Nusa Tenggara Barat. Mereka yang ikut uji kelayakan dan kepatutan akan memperebutkan 7 besar yang kelak dilantik sebagai Komisioner definitif oleh Gubernur NTB untuk masa jabatan tiga tahun.

Tim Redaksi MATARAMRADIO.COM akan menurunkan tulisan bersambung mengenai profil dan latar belakang 21 Besar Calon Anggota KPID NTB periode 2021-2024 sesuai nomor urut dan pengumuman resmi Tim Seleksi pada 22 Juni 2021.

Dalam Seleksi Calon Anggota KPID NTB periode 2021-2024, Yusron Saudi ST MPd adalah salah satu calon incumbent atau petahana yang mendapat golden ticket melaju ke DPRD NTB guna mengikuti tahapan Uji Kelayakan dan Kepatutan di Komisi I DPRD NTB.

Yusron Saudi ST MPd adalah Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Nusa Tenggara Barat periode 2018-2021.

BACA JUGA:  Hesty Rahayu,ST, MM: KPID Lebih Terorganisir Jika Hirarkis Seperti KPU

Bila menelisik latar belakangnya, pria yang akrab disapa Yusron ini dikenal sebagai mantan praktisi media siaran dan juga aktif sebagai akademisi.

Lahir di Pohgading Pringgabaya Lombok Timur, 39 tahun Silam, Yusron Saudi menamatkan pendidikan SD hingga SMA di Lombok Timur.

Dia adalah alumni SDN 1 Pohgading Pringgabaya; SMPN 1 Pringgabaya; SMA Negeri 1 Selong dan melanjutkan kuliah di Jurusan Elektro Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Muhammadiyah Yogyakarta. Dia juga menyelesaikan pendidikan pascasarjana dengan mengambil program S2 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta dan lulus tahun 2010.

Semasa kuliah, Yusron dikenal sebagai aktivis kampus dengan seabreg organisasi mahasiswa dan jabatan yang diemban. Diantaranya menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro FTI UAD periode 2002/2003; Anggota Forum Komunikasi Himpunan Mahasiswa Elektro Indonesia Periode 2002/2005; Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa FTI UAD periode 2003/2004; Ketua Bidang Pengkaderan Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Lombok Timur di Yogyakarta periode 2005/2006. Dia juga aktif menjadi Sekretaris DPD NTB Asosiasi Komunikasi Penyiaran Islam (ASKOPIS).

BACA JUGA:  Sah! Yusron Saudi Resmi Jadi Ketua Kamada NTB 2022-2025

Perjalanan dan pengalaman karirnya di dunia penyiaran dimulai dengan menjadi Editor dan Grafis di TV UAD pada tahun 2004-2006; Editor SAM TV Tembilahan Riau (2006 – 2007); Kepala Divisi Program Siaran ADiTV Jogja 2007-2008 dan menjadi General Manager PT Nusa Asia Antara (NAA TV) mulai tahun 2015 sampai 2017.

Yusron Saudi ST MPd dan isteri Apt Sri Idawati SFar, MPd / foto: Istimewa

Sedangkan perjalanan profesi sebagai akademisi, Yusron Saudi, ayah tiga anak dan suami dari Apt Sri Idawati SFar, MPd ini mengaku mengawali karirnya menjadi Staf Lembaga Penelitian dan Pengembangan Softskill UAD tahun 2008-2009; Dosen di STMIK LPWN Pancor dan di STKIP Hamzanwadi Selong dari tahun 2010 sampai 2015; Pengelola Bidang Pendidikan Pusat Komunitas Kreatif Kominfo KLU tahun 2012 sampai 2015; Tutor Universitas Terbuka UPBJJ Mataram dari Tahun 2010 sampai 2018; Dosen Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Mataram dari tahun 2015 sampai sekarang; Dosen Komunikasi Penyiaran Islam di Universitas Islam Mataram mulai tahun 2014 sampai sekarang.

BACA JUGA:  Husna Fatayati SSi MSos: Broadcasting is My Life

Dalam beberapa kesempatan Yusron Saudi juga terlibat sebagai Instruktur kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh  Direktorat e-Business Kementerian Kominfo di KLU tahun 2013 dan 2014

Selama tiga tahun menjadi Nakhoda KPID NTB periode 2018-2021, Yusron Saudi mengaku banyak menggelar beragam aktivitas dan kegiatan penyiaran yang disebut sebagai program unggulan. Sekalipun demikian, masih banyak program yang perlu terus dijalankan berkesinambungan seperti Literasi media dengan menggandeng universitas untuk mendorong mahasiswa peduli siatan sehat, mendorong sosialisasi Analog Switch Off (ASO) dan Penguatan kelembagaan serta sosialisasi OSS bidang perizinan.”Kita juga terus mengkampanyekan Penguatan peran lembaga penyiaran sebagai media anti hoax , dengan mendorong menggunakan seluruh kanal media sosial,”tandasnya.(EditorMRC)