Kasus Bunuh Diri di Bangladesh Lebih Tinggi Daripada Kematian Akibat Covid 19

MATARAMRADIO.COM, Dhaka – Mengejutkan. Angka bunuh diri di Bangladesh sepanjang 2020 ternyata lebih tinggi dibandingkan kematian akibat Covid-19.

Angka tersebut berdasarkan sebuah studi terbaru yang diprakarsai oleh Grup Aachol Foundation sebagaimana dikutip Anadolu Agency Minggu (14/3).

Disebutkan, Aachol Foundation mencatat angka bunuh diri di Bangladesh mencapai 70 persen dimana 14.436 tewas dalam periode Maret 2020 hingga Februari 2021. Dalam periode yang sama, kematian akibat Covid-19 di Bangladesh mencapai angka 8.462.

BACA JUGA:  Semangat! Pasien Sembuh Covid 19 di NTB Jadi 126 Orang

Studi Aachol Foundation mengaitkan tingginya angka bunuh diri ini dengan dampak buruk pandemi Covid-19 terhadap bidang ekonomi dan sosial masyarakat Bangladesh.

Jika dibandingkan 2019, angka bunuh diri di Bangladesh sepanjang pandemi Covid-19 tahun lalu lebih tinggi sekitar 45 persen. Sementara berdasarkan data Biro Statistik Bangladesh, diestimasi sekitar 10 ribu orang melakukan bunuh diri di Bangladesh pada setiap tahunnya.

BACA JUGA:  Diapresiasi, Inovasi Camat Sakra Barat Tangani Covid 19

Studi Aachol Foundation mencatat lonjakan kecenderungan warga Bangladesh untuk bunuh diri sepanjang 2020, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa.

Grup tersebut mengatakan bahwa frustrasi dan depresi selama pandemi telah mendorong banyak warga Bangladesh untuk mengakhiri hidup.

Menurut Aachol Foundation, kondisi ini diperburuk minimnya akses bantuan dan dukungan mental di seantero Bangladesh.

BACA JUGA:  Catat! Paket JPS Gemilang Tahap II, Isinya Produk UKM Lokal

Dari total angka bunuh diri di Bangladesh tahun lalu, lanjut Aachol Foundation, 49 persen korban adalah individu berusia antara 20 dan 35 tahun, dan 57 persen di antaranya adalah perempuan. (EditorMRC/AT)

Foto: Reuters