MATARAMRADIO.COM – Nusa Tenggara Barat hingga saat ini masih aman dari kasus penyebaran virus Corona. Setidaknya dari 109 Orang Dalam Pemantauan (ODP) oleh Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, 85 diantaranya dinyatakan negatif. Sisanya 24 ODP masih dalam pemantauan di rumah masing-masing, Graha Mandalika, maupun RSUD NTB. Sementara 8 orang yang dinyatakan Pasien Dengan  Pengawasan (PDP) seluruhnya negatif.

“Ruang isolasi covid-19 di NTB saat ini kosong. Baik ODP maupun PDP berada di rumah masing-masing ataupun di Rumah Sakit tetapi belum ada yang positif covid-19,” jelas Dr. Nurhandini Eka Dewi, Kepala Dikes NTB saat mengadakan Konferensi Pers di Posko Corona NTB,  Kamis (12/3).

BACA JUGA:  Tim Gajser Juarai MXGP of Indonesia 2022

Menurut Dokter Eka,  orang yang berstatus ODP belum menunjukkan gejala sakit. Namun, orang pada kategori ini sempat bepergian ke negara episentrum corona atau sempat melakukan kontak dengan orang diduga positif corona sehingga harus dilakukan pemantauan. Sementara, PDP merupakan orang yang sudah menunjukan gejala sakit seperti demam, batuk, pilek, dan sesak nafas sehingga dilakukan pengawasan ketat.

Merujuk semakin meningkatnya kasus corona di Indonesia, Dr. Eka menghimbau masyarakat NTB agar tetap tenang namun waspada. Pasalnya, Pemerintah Provinsi NTB telah melakukan berbagai tindakan pencegahan dan persiapan penanganan yang tepat terkait covid-19.

Dr. Nurhandini Eka Dewi, Kepala Dikes NTB I Foto : Istimewa

Sejauh ini Provinsi NTB telah memiliki 4 Rumah Sakit yang menjadi rujukan resmi terkait virus corona yakni, RSUD Provinsi NTB, RSUD Selong Lombok Timur, RSUD Bima, dan RSUD Manambai Sumbawa. RSUD Praya sendiri tengah melakukan persiapan untuk menjadi rumah sakit ke-lima di Provinsi NTB yang menjadi rumah sakit resmi rujukan covid-19. Ke-5 rumah sakit tersebut, dinyatakan Dr. Eka, telah siap untuk menangani covid-19. Terkait ketersediaan Alat Pelindung Diri (ADP) dan Ruang isolasi, dinyatakan Dokter Eka, telah dimiliki kelima rumah sakit tersebut meskipun jumlahnya terbatas.

BACA JUGA:  Gubernur  NTB  akan Setop  Kirim Tenaga kerja ke Luar Negeri tanpa Didampingi  Anak-Istri

“Masing-masing rumah sakit memiliki satu sampai dua set ADP Corona. Satu set bisa untuk 2-4 orang,” jelasnya.

Dinas Kesehatan NTB sendiri telah mengirim surat ke Kementrian Kesehatan RI terkait APD. Dikes meminta 500 biji per-rumah sakit yang menjadi RS rujukan corona, dimana Dikes NTB yang akan mendistribusikan sesuai kebutuhan.

Untuk SOP pencegahan virus korona sendiri di sekolah, Dikes NTB secepatnya akan membahas pada Rapat koordinasi bersama Dinas Pendidikan NTBdan stake holder terkait. Menyusul bahasan serupa akan dilakukan bersama Kantor Perwakilan Kemenag NTB untuk santri madrasah dan pesanten.

BACA JUGA:  Menteri Dilarang Bicarakan Perpanjangan Jabatan Presiden

Di akhir Konferensi Pers, Dokter Eka kembali menghimbau kepada seluruh sekolah di NTB untuk memulangkan dan melarang siswa dan siswi yang sakit, terlebih untuk penyakit yang menular melalui droplet atau cairan.“Dan jangan segan untuk melapor jika ada yang baru pulang dari Luar Negeri maupun yang memiliki gejala covid-19. Masyarakat NTB bisa melapor melalui social media maupun webside RSUD terkait virus corona maupun Dinas Kesehatan NTB!” tandasnya. (MRC-01/Diskominfotik NTB)