MATARAMRADIO.COM – Masih ingat kasus Pasien RSUD Selong, WNA asal India yang diduga terkena virus Corona? Ternyata proses penanganannya cukup dramatis dan ekstra hati-hati, hingga akhirnya pasien tersebut dirujuk ke RSUP NTB.

Berdasarkan penjelasan dr Tantowi Jauhari dari RSUD Soedjono Selong,saat mendatangi rumah sakit, pasien berinisial N mengalami demam panas dan batuk. Dalam penanganannya, pasien diberikan obat anti biotik,dan telah diperiksa di laboratoirum dan radiologi dan rontgen.  Yang di curiga mengarah pada dugaan terkena virus corona, Dari hasil pemeriksaan bahwa warga negara asing tersebut mengalami gejala demam panas hingga mencapai suhu 36,9 derajat dan tensi darah 110/70 pada hari Rabu (26/2).

BACA JUGA:  Program Magang Jepang Makin Populer di NTB, Menaker Ida Fauziyah Ingatkan Ini!
dr Tantowi Jauhari, dokter RSUD Soedjono Selong I Foto : Lalu Bambang Budianto

Pada 2 Maret 2020, pasien mengalami panas, batuk lemas tetapi tidak sakit pada tenggorokan. Saat itu juga pasien langsung di rujuk ke RSUP NTB untuk menjalani diagnosa.

Menurut keterangan istri pasien, selama berada di Lombok, pasien terduga Virus Corona tersebut, tidak pernah bepergian kemana-mana hanya seputaran Selong-Pancor.

Dari catatan perjalanannya ke Indonesia,  terduga pasien kena virus corona ini berangkat dari India tanggal 16 Februari 2020  menggunakan pesawat Air Asia. Lalu, transit di Malaysia selama 4 jam dan melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

BACA JUGA:  RSU NTB Sukses Pasang Alat Pacu Jantung Permanen

Selama di Jakarta, pasien sempat tinggal selama 1 minggu dan menginap di salah satu hotel di jakarta Kemudian melanjutkan perjalanan nya ke Lombok, pada tanggal 23 Februari 2020.”Kita sudah tangani pasien secara maksimal, sesuai standar Operasional Prosedur (SOP), saat di periksa di ruang unit gawat darurat(UGD),untuk mengetahui pasien yang terduga kena virus corona tersebut harus di periksa lebih lanjut ke RSU Propinsi”,terangnya.

Disebutkan, pasien harus diperiksa lebih intensif menggunakan alat Volimerace Change Reaction (VCR) untuk menganalisa reunvirus, sementara alat tersebut tidak di miliki RS.Soedjono Selong dan RSU Propinsi NTB. “Untuk saat ini alat tersebut hanya ada di rumah sakit yang ada di Jakarta dan harus dirujuk ke RS yang lebih tinggi”ucapnya.

BACA JUGA:  Selamat Jalan Didi Kempot, Bapak Loro Ati Indonesia

Selama di RSUD Soedjono Selong, kata Tantowi, pihaknya telah  maksimal dalam penanganan dan perawatan awal, terutama di ruang UGD untuk mengisolasi pasien, termasuk pakaian yang melekat dan segala alat yang di gunakan maupun yang bersentuhan langsung dengan pasien bersangkutan.

Meski telah ditangani, pasien yang diduga kena virus Corona tersebut belum sempat menjalani rawat inap. Bahkan pasien ditempatkan di ruang isolasi khusus sebelum dirujuk ke RSU Provinsi NTB.”kita juga sudah laporkan status pasien ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur dan Provinsi NTB,”pungkasnya. (MRC-05)