Pasca Gempa M 7,3, PM Jepang Perintahkan Ini!

MATARAMRADIO.COM – Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida keluarkan tiga instruksi terkait peringatan tsunami yang dikeluarkan akibat gempa bermagnitudo (M) 7,3 yang mengguncang wilayah Fukushima dan Miyagi. 

Arahan tersebut disampaikan lewat akun Twitter resmi kantor Perdana Menteri Jepang @JPN_PMO. Instruksi disampaikan langsung oleh Fumio Kishida.

“Instruksi dari Perdana Menteri Mengenai Gempa yang Berpusat di Prefektur Miyagi dan Fukushima,” tulis akun @JPN_PMO, Rabu (16/3 ).

Fumio meminta agar segera dilakukan penilaian terhadap kerusakan imbas gempa tersebut. Selain itu dia juga meminta agar segera prioritaskan langkah-langkah penyelamatan kepada para korban
“Menilai keadaan kerusakan sesegera mungkin. Bertindak dalam koordinasi yang erat dengan pemerintah daerah dan, di bawah prinsip memprioritaskan kehidupan manusia di atas segalanya, tidak menyia-nyiakan upaya dalam tanggap darurat bencana kita, termasuk menyelamatkan nyawa dan menyelamatkan korban bencana, dengan Pemerintah bekerja sebagai satu kesatuan,” ucapnya dikutip MATARAMRADIO.COM dari AFP.

BACA JUGA:  Pemerintah Thailand Bolehkan Rakyatnya Tanam Ganja

Selain itu, dia juga meminta agar informasi yang diberikan kepada masyarakat harus tepat dan akurat berkaitan dengan evakuasi, kerusakan hingga hal kritis lainnya.
“Memberikan informasi yang tepat waktu dan akurat kepada masyarakat mengenai evakuasi, kerusakan, dan hal-hal kritis lainnya,” tuturnya.

Beberapa wilayah Jepang gelap gulita pasca gempa berkekuatan 7,3 SR yang terjadi Rabu (16/3) / Foto: The MainichiJP

Seperti dilansir AFP, Rabu (16/3),
Gempa M 7,3 Guncang Jepang terjadi pada kedalaman 60 kilometer pada pukul 11.36 malam waktu setempat. 
Epicentrum gempa dilaporkan terjadi di lepas pantai wilayah Fukushima. Peringatan tsunami dikeluarkan.
Badan Meteorologi Jepang kini sudah mengeluarkan peringatan tsunami di beberapa wilayah khususnya pantai timur laut Jepang imbas gempa besar tersebut. 
Hingga kini belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut.
Namun demikian, dilaporkan lebih dari dua juta rumah tangga mengalami mati listrik. “Termasuk 700.000 di Tokyo,” kata penyedia listrik TEPCO. (EditorMRC)

BACA JUGA:  Kasus Bunuh Diri di Bangladesh Lebih Tinggi Daripada Kematian Akibat Covid 19