ADB Gelontarkan Rp8,58 Triliun ke PLN Bangun Energi Hijau di Indonesia

MATARAMRADIO.COM, Jakarta– Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) menggelontorkan  pinjaman sebesar USD600 miliar atau setara Rp8,58 triliun untuk menyokong PT PLN (Persero) dalam mengembangkan energi hijau di lima provinsi di Indonesia.

Pinjaman tersebut akan digunakan dalam meningkatkan jaringan transmisi PLN, otomatisasi jaringan listrik, fasilitas penyimpanan limbah berbahaya, digitalisasi proses bisnis PLN hingga pembangunan SPBU listrik.
“Program ini akan meningkatkan akses ke energi berkelanjutan dan andal di kawasan barat dan tengah Pulau Jawa, wilayah yang dihuni 41 persen penduduk Indonesia. Termasuk sekitar 30 juta warga miskin atau yang hidup dekat garis kemiskinan,” kata Spesialis Keuangan Senior ADB, Daniel Miller dalam keterangan resmi, Senin (13/12).

BACA JUGA:  Tidak Ada Biaya Tambahan Bagi Calon Jemaah Haji 2022

Lima provinsi yang menjadi sasaran pengembangan energi bersih PLN masing-masing Provinsi Banten, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Yogyakarta.
Menurut Daniel, Pulau Jawa menampung sebanyak 11,3 juta atau 56 persen dari usaha mikro dan kecil (UMK). Karena itu, membutuhkan listrik yang andal dan berkelanjutan dengan kapasitas 259 terawatt-jam listrik pada 2030.
“Ini akan membantu mengubah daerah miskinnya menjadi mesin pertumbuhan melalui agroindustri, pariwisata, dan UMK,” imbuhnya.
Selain itu, ADB akan mengelola hibah sebesar USD500 ribu dari e-Asia Republik Korea dan Dana Kemitraan Pengetahuan untuk program tersebut. Bantuan teknis ini untuk mendanai pelatihan staf PLN dalam pemanfaatan teknologi.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Cabut 2.078 Izin Usaha Pertambangan


Termasuk perencanaan dan otomatisasi sistem jaringan listrik, operasi jaringan dengan peningkatan jumlah kapasitas pembangkit terbarukan, layanan pengisian kendaraan listrik, dan sistem penyimpanan energi skala utilitas.
Kemitraan negara ADB untuk Indonesia, 2020-2024, berfokus pada peningkatan pemulihan ekonomi Indonesia melalui infrastruktur energi yang berkelanjutan dan tangguh.
Di bawah pinjaman berbasis hasil, pencairan dana dikaitkan dengan pencapaian hasil program untuk meningkatkan akuntabilitas dan efektivitas reformasi pemerintah dengan menciptakan insentif untuk memberikan dan mempertahankan hasil. (EditorMRC)

BACA JUGA:  Digital Farming dan Pupuk Organik Perpanjang Umur Tanaman Cabe