Banjir Dompu, Puluhan Hektar Tanaman Padi Terancam Gagal Panen

MATARAMRADIO.COM, Dompu – Bencana banjir yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Dompu pada Ahad dinihari (28/2) mengakibatkan kerugian mencapai miliaran rupiah dan puluhan hektar tanaman padi terancam gagal panen.

Sejumlah desa di Kecamatan Huu Dompu mengalami kejadian terparah. Selain menyebabkan kerusakan pada pemukiman dan harta benda milik warga, juga merendam areal persawahan yang menjadi lumbung padi bagi masyarakat setempat.

Sedikitnya 50 hektar sawah di kawasan itu menjadi korban terendam banjir lumpur. Persawahan yang sudah ditanami padi tersebut diprediksi terancam gagal panen karena pohon padi tumbang terendam lumpur.

BACA JUGA:  Tatanan Baru Media Pasca Corona:Disrupsi Media Lebih Cepat

Hal tersebut dibenarkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dompu Jufri ST, MM yang menyebutkan adanya kerusakan areal pertanian padi yang terendam banjir di sekitar Desa Daha Rasabou dan Desa Marada.

Bahkan Hari ini, Senin (1/3) Pemerintah kabupaten (Pemkab) Dompu bersama seluruh anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) direncanakan menggelar rapat koordinasi guna membahas langkah urgen untuk menanggulangi musibah yang menimpa warga ini. “Untuk sementara ini, kita sudah membangun tenda darurat sebagai tempat pengungsian sementara bagi mereka yang rumahnya roboh dan terbawa hanyut oleh banjir. Selain itu sudah disiapkan dapur umum untuk menanggulangi kebutuhan makan bagi warga korban banjir,”jelasnya seperti dilansir jaringan berita tofonews.net.

Banjir di sejumlah desa di Kecamatan Huu Dompu meluuhlantahkan pemukiman warga l foto : tofonews.net

Lebih lanjutn Jufri mengungkapkan, warga sudah dikunjungi dan secara detail kondisi mereka dicek oleh Bupati Dompu Kader Jaelani dan Wakil Bupati Syahrul Parsan yang didampingi Kapolres AKBP Syarif Hidayat bersama Dandim 1614 Dompu Letkol Inf. Ali Cahyono S.Kom.

BACA JUGA:  Jakarta Dukung Kebijakan Pemprov NTB Izinkan Keluarga Ikut Pemulasaran Jenazah Positif Covid 19

“Pak Bupati sempat mengingatkan warga bahwa banjir ini adalah dampak dari kerusakan hutan yang mana tidak lagi akar dan pohon yang dapat menahan rembesan air dari gunung dan hutan”, ungkap Jufri menirukan Bupati Dompu.

Sekalipun tidak menyebabkan kotban jiwa, namun diiperkirakan banjir kali ini menyebabkan kerugian materi mencapai miliaran rupiah. (EditorMRC)

BACA JUGA:  Dinasti Politik Kota Mataram Bakal Tumbang di Pilkada 2020?