Tim Kesehatan Distan Mataram Belum Temukan Hewan Kurban Sakit

MATARAMRADIO.COM, Mataram– Tim Pemeriksa Kesehatan Hewan Kurban Dinas Pertanian Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, sejauh ini belum menemukan hewan kurban yang dijual pedagang pada sejumlah titik di Mataram dalam kondisi sakit.

Alhamdulillah, laporan hari ini dari beberapa kali tim kami turun ke pedagang hewan kurban menyatakan rata-rata hewan kurban yang dijual sudah memenuhi syarat dan tidak ada yang sakit,” kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Selasa.ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BACA JUGA:  Lebih Dari 3,5 Juta Penduduk Dunia Positif Virus Korona

Namun demikian, dari 57 pedagang hewan kurban musiman yang tersebar pada beberapa titik di enam kecamatan se-Kota Mataram, masih ada yang tidak menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

Misalnya, tidak menyiapkan tempat cuci tangan atau menyediakan hand sanitizer, bahkan ada juga pedagang yang tidak menggunakan masker.

“Terhadap masalah itu, kami tetap meminta pedagang menerapkan protokol kesehatan mengantisipasi penyebaran COVID-19,” katanya.

Pedagang-pedagang hewan kurban yang belum menyediakan tempat cuci tangan ini, memang rata-rata pedagang yang baru muncul sehingga harus terus diingatkan.

BACA JUGA:  THR dan Gaji 13 ASN Disediakan, Tunggu Putusan Sidang Kabinet

Dikatakannya, jumlah pedagang hewan kurban sampai Selasa ini, tercatat 57 orang datang dari Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur. dengan jumlah hewan kurban yang dijual sebanyak 1.812 ekor untuk jenis kambing dengan jumlah yang terjual sampai saat ini 226 ekor.

“Sedangkan untuk jenis hewan kurban sapi tercatat sebanyak 81 ekor dan yang sudah terjual 29 ekor,” katanya.

Ditambahkannya, jumlah pedagang hewan kurban tersebut diyakini akan bertambah, seiring dengan semakin dekatnya Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah.

BACA JUGA:  Gubernur : Pulang Kampung, Perhatikan Protokol Kesehatan

Karenanya, pengawasan dan pemantauan titik penambahan pedagang hewan kurban terus dilakukan untuk memastikan pedagang menerapkan protokol COVID-19 dan memastikan hewan kurban yang jual dalam kondisi sehat.

“Kalau ada yang ditemukan hewan kurban yang tidak sehat seperti sakit mata, batuk, flu atau korengan, tim akan memberikan obat dan menyarankan agar hewan dipisah dan tidak dijual sebelum benar-benar sehat,” katanya.(MRC- Ant)