MATARAMRADIO.COM – Wabah virus Corona masih menjadi pembahasan panas di berbagai belahan dunia. Pasalnya virus itu diketahui menginfeksi lebih dari 28 ribu orang di seluruh penjuru dunia dan menyebabkan 565 diantaranya meninggal dunia.

Situasi semakin berbahaya lantaran virus itu bisa menempel di paru-paru dan menyebabkan beragam komplikasi. Namun rupanya situasi berbahaya ini bisa ditangkal dengan jamu sederhana.

Informasi berfaedah ini disampaikan oleh Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga, Chaerul Anwar Nidom. Chaerul menyebutkan setidaknya tiga bahan sederhana yang dapat bermanfaat untuk menangkal serangan virus tersebut.

BACA JUGA:  Masker Wajah Tingkatkan Risiko Terkena Virus Corona?

“Jadi sebetulnya untuk menghadapi saat ini (virus Corona) yang sederhana untuk menekan badai sitokin ada yang namanya kurkumin itu,” kata Chaerul sebagaimana dikutip detik.com pada Kamis (6/2). “Terdapat pada jahe, kunyit, temulawak yang buat bumbu masak dan minuman segar itu yang bisa menghambat badai sitokin.”

Badai sitokin sendiri, imbuh Chaerul, merupakan kondisi ketika paru-paru berusaha melawan patogen yang menempel di organnya. “Itu yang menyebabkan seseorang jadi fatal karena paru-parunya diserang begitu hebatnya bersama sitokin,” terangnya, dilansir dari Detik News.

Kendati demikian, Chaerul menyarankan agar masyarakat tak terlalu berlarut-larut dalam kekhawatiran. Ia juga mengusulkan agar holding BUMN bidang farmasi bisa mulai mempersiapkan penangkal virus Corona dalam skala yang lebih besar.

BACA JUGA:  1.286 Pelanggar Kena Sanksi

“Bisa dipikirkan vaksin general yang bisa menangkal awal dari satu penyakit, ini bisa diberikan kepada tentara dan masyarakat yang di daerah tidak terjangkau,” tuturnya. “Itu kita percayakan kepada Biofarma yang sudah jadi holding company.”

“Jadi dirancang untuk seluruh komponen intelektual di seluruh Indonesia,” imbuhnya. “Rancangan vaksin apa, blocker apa.”

Rencana holding BUMN bidang farmasi ini sudah dieksekusi oleh pemerintah. Melibatkan tiga perusahaan, yakni Biofarma sebagai induk holding yang berkolaborasi dengan PT Kimia Farma Tbk., dan PT Indonesia Farma (Indofarma) Tbk.

BACA JUGA:  Diduga Lama Menunggu Rapid Test, Bayi di Mataram Meninggal dalam Kandungan

“Pak Erick mendorong Bio Farma dan kawan-kawan untuk mencarikan atau melakukan riset secepatnya untuk (ciptakan) vaksin,” kata Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga di Jakarta, Selasa (4/2). “Mana tahu kita punya tumbuh-tumbuhan yang bisa dipakai untuk melawan ini (Virus Corona).”katanya. (Tim MRC/dari berbagai sumber)