Heritage Story

MATARAMRADIO.COM, Mataram- Jurnalis senior NTB Buyung Sutan Muhlis kembali berbagi foto tentang kejayaan Kota Tua Ampenan satu abad silam.Dalam status di akun facebooknya,...

Kuli atau buruh. Sudah lama saya tidak pernah mendengar dua kata itu. Sejak kapal-kapal di hampir semua pelabuhan bisa menyeberangkan kendaraan umum atau pribadi....

Oleh: Buyung Sutan MuhlisSejak perang Lombok 1894, surat kabar Bataviaasch Nieuwsblad menghadirkan secara rutin rubrik "Surat-surat dari Lombok". Pada edisi 28 Desember 1895 koran...

MATARAMRADIO.COM, Mataram - Kepala Dinas Pariwisata NTB, L Mohamad Faozal menyatakan pemerintah propinsi NTB tidak akan melibatkan masyarakat dalam jumlah banyak saat event...

Oleh : Buyung Sutan MuhlisSepekan menjelang tutup tahun 2020, saya menghubungi Zulhakim, melalui pesan WhatApp. Zul, begitu dia dipanggil, seorang warga Ampenan. Saya bertanya...

Oleh: Buyung Sutan MuhlisSaya tidak lahir di Pulau Lombok. Tapi, dari ibu saya, wanita Sasak, saya sejak kecil telah mengenal nama tusélak."Kami baru...

Tidak saya sangka, postingan saya berjudul "Riset Ilmuwan Eropa tentang Léak Lombok", boleh saya katakan viral. Tulisan ini di-share hingga ribuan kali. Sejumlah portal...

Oleh: Buyung Sutan MuhlisSebelum Pulau Lombok dikuasai Belanda, pernah berlangsung perburuan besar-besaran terhadap keberadaan tusélak, sélak, atau léak. Keberadaan tusélak sangat meresahkan. Selain sering...

Oleh: Buyung Sutan MuhlisPemerintah kolonial Belanda banyak menjadikan nama wilayah jajahannya untuk sebutan tempat, jalan, atau fasilitas-fasilitas di negeri mereka. Di ibukota Provinsi Utrecht,...

Oleh: Buyung Sutan MuhlisKoran-koran Belanda di Bulan Agustus 1897 ramai memberitakan amoek atau kerusuhan di Sesela, Lombok. Sebuah peristiwa yang tak kalah heroik dengan...