Presiden Ingatkan Penanganan Covid 19 Jelang Libur Idul Fitri

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Presiden Joko Widodo mengingatkan pengendalian pandemi Covid 19 menjelang libur hari raya.

“Jangan kehilangan kewaspadaan jika terjadi kenaikan (kasus positif) sekecil apapun segera tekan kembali”, tegas Jokowi melalui virtual meeting di Istana Negara yang diikuti seluruh kepala daerah se Indonesia, Rabu (28/4/21). Terlebih pasca kondisi pandemi di India, Turki dan beberapa negara benua Amerika seperti Brazil, Meksiko dan negara di Uni Eropa yang mengalami lonjakan kasus Covid 19.
Menjelang libur panjang, Jokowi menegaskan kepada para kepala daerah pentingnya pembatasan kegiatan skala mikro dan penerapan protokol kesehatan karena kenaikan angka positif cenderung terjadi pada saat libur panjang.
Jokowi menyebut, libur Paskah beberapa waktu lalu menaikkan angka positif hingga dua persen. Beberapa daerah juga sudah terpantau naik sehingga menjelang libur hari raya ini diminta Presiden berhati hati dan waspada dengan mengikuti angka dan kurva kenaikan di tiap propinsi dan kabupaten/ kota bersangkutan. Terkait larangan mudik, sosialisasi yang terus menerus bisa menurunkan angka pemudik dari 89 juta menjadi 18,9 juta orang sehingga pengaturan dan pengendalian mudik tidak lagi seperti tahun lalu yang membuat kenaikan angka kasus hingga 98 persen.
Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian, Jokowi juga mengingatkan agar daerah terus melakukan vaksinasi sesuai target yang ingin dicapai. Sampai dengan 27 April, dosis vaksin yang disuntikkan baru mencapai 19 juta dosis dari target Juli mendatang 70 juta orang.
Pengendalian pandemi ini dilakukan agar tidak mengganggu perkembangan ekonomi yang makin membaik. Seperti dikatakan Jokowi, pada Januari kasus harian pernah mencapai 14 ribu dan turun menjadi 4 ribu kasus sehingga kondisi ekonomi mulai Maret dan April normal.
“Artinya dengan pertumbuhan yang baik di kuartal kedua tahun ini, target pertumbuhan lima setengah persen optimis akan tercapai”, ujar Jokowi.
Indikasi ini terlihat dari purchasing manager index dengan bergeraknya industri, pabrik dan manufaktur sebesar 53 poin dari sebelum pandemi dia angka 51. Tingkat konsumsi listrik masyarakat juga mulai naik 3,3 persen. Impor barang modal juga naik 33,7 persen yang sebelumnya negatif. Begitupula index keyakinan konsumen naik 93 persen, index penjualan retail naik 182,3 persen. Presiden juga mengingatkan belanja APBD untuk modal segera dipercepat karena sampai Maret baru terealisasi lima persen sementara transfer anggaran pusat 182 triliun masih mengendap di bank daerah.
“Bansos dan BLT desa segera dicairkan agar perputaran uang mendorong ekonomi”, jelas Jokowi. (jm)

BACA JUGA:  Bakti stunting Turunkan Angka Stunting di NTB