MATARAMRADIO.COM – Di bawah langit malam Desa Pemepek, Lombok Tengah, nyala api unggun menyatukan tawa, obrolan, dan semangat puluhan peserta Public Speaking Bootcamp 2025.
Suara percakapan yang bersahutan berpadu dengan alunan alam di Bale Datu Camping Ground, tempat Komunitas MC Lombok merayakan perjalanan tujuh tahun mereka.
Bukan sekadar pelatihan public speaking, bootcamp yang digelar pada 23–24 Agustus 2025 ini menjadi ruang kebersamaan lintas profesi.


Ada siswa SMA yang baru berani mencoba berbicara di depan umum, mahasiswa dengan semangat idealismenya, pegawai swasta dan pemerintah yang ingin menajamkan komunikasi, hingga para guru yang mencari cara baru menyampaikan ilmu di kelas.
Ketua Panitia Apriana Mahdan, sosok yang akrab di dunia mikrofon sebagai MC kondang dan penyiar senior RRI Mataram, menyebut kegiatan ini sebagai langkah penting bagi komunitas yang dibesarkan bersama komunitaa MC Lombok.
“Bootcamp ini diselenggarakan dalam rangka memperingati tujuh tahun eksistensi Komunitas MC Lombok di NTB yang diketuai Bimo Sakti. Ke depan, kegiatan seperti ini akan kami jadikan agenda rutin, karena manfaatnya terasa langsung bagi peserta,” ujar Apriana.

Sabtu sore, peserta mulai berdatangan, melakukan check-in, lalu saling memperkenalkan diri. Malamnya, keakraban kian terasa saat empat pemateri dari Indonesian Professional Speaker Association (IPSA) NTB, yakni Bimo Sakti, Leony Agustina Diani, Mudji Idrus dan Apriana Mahdan, membagikan pengalaman mereka. Bukan di ruang kelas yang kaku, melainkan dalam lingkaran api unggun yang memberi nuansa hangat dan santai.
Keesokan paginya, matahari yang menyinari persawahan dan lembah sekitar Bale Datu menjadi saksi aktivitas penuh energi.
Peserta berolahraga bersama, lalu menjelajahi bukit, sungai, dan persawahan dalam kegiatan hash. Perjalanan itu menghadirkan bukan hanya keringat, tetapi juga cerita kebersamaan yang mengikat mereka lebih dekat.
“Semua agenda kami rancang agar peserta tidak hanya mendapatkan ilmu, tapi juga pengalaman berkesan yang bisa membentuk kepercayaan diri mereka,” tambah Apriana Mahdan yang juga Ketua Asosiasi Praktisi Penyiaran Republik Indonesia (APPRI) NTB.
Bootcamp berakhir dengan sesi praktik berbicara di depan umum, di mana setiap peserta diberi kesempatan menampilkan apa yang telah mereka pelajari.
Senyum puas terlihat saat sertifikat diserahkan, bukan sekadar lembar kertas, melainkan simbol dari keberanian baru yang lahir dari dua hari kebersamaan.
Perayaan tujuh tahun Komunitas MC Lombok ini pun meninggalkan kesan mendalam: bahwa belajar berbicara bukan hanya soal teknik, melainkan juga pengalaman, kebersamaan, dan keberanian untuk bersuara. (editorMRC)











