Berbagi Kasih, Hotel Aruna Senggigi Lombok Berikan Santunan dan Takjil Gratis

Kegiatan ini diadakan bukan hanya dalam rangka bulan Ramadan dan menyambut Hari Raya Idul Fitri, namun juga menyambut Hari Raya Nyepi yang hampir bersamaan dengan Hari Raya Idul Fitri. Dari total 162 anak yang hadir, 53 anak diantaranya berasal dari Panti Asuhan Hindu Dharma Laksana, Mataram.

BACA JUGA:  Kampanyekan Bersih Pantai, Aruna Senggigi Kolaborasi dengan I-BUK-I dan SDN 1 Sesela

“Alhamdulillah, Aruna Senggigi kembali berkesempatan untuk mengadakan kegiatan berbagi kasih bersama adik-adik yatim piatu dan kurang mampu,” ungkap Yeyen Heryawan, General Manager Hotel Aruna Senggigi, saat ditemui usai acara pada Rabu (19/3/2025). Pihaknya berharap kegiatan tersebut dapat membawa berkah dan manfaat terutama bagi masyarakat sekitar, khususnya anak-anak kurang mampu.

Kegiatan berbagi kasih ini merupakan salah satu agenda rutin yang masuk dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) Hotel Aruna Senggigi. Yeyen memaparkan bahwa agenda ini telah menjadi kegiatan yang rutin dilaksanakan. Dalam kegiatan ini, Hotel Aruna Senggigi mendistribusikan santunan tali asih serta bingkisan yang berisi makanan serta kebutuhan anak.

BACA JUGA:  Meriahkan Senggigi, Aruna Sound ‘n Move Hadirkan DJ Una

Selain menerima santunan dan bingkisan, anak-anak juga diajak untuk bermain bersama tim fasilitator Hotel Aruna Senggigi dengan berbagai macam hadiah menarik. Setelah puas bermain bersama, mereka bisa menikmati bioskop mini yang menampilkan film anak di Ballroom.

Tidak hanya berhenti di situ, Hotel Aruna Senggigi juga menggelar “Takjil on the Road” atau berbagi Takjil setiap hari Jumat selama bulan Ramadhan. Mengambil lokasi di wilayah Lombok Barat dan sekitarnya, Aruna mendistribusikan lebih dari 400 Takjil gratis selama bulan Ramadhan.

BACA JUGA:  Pariwisata, Sumber PAD yang Tak akan Habis

“Komitmen Aruna Senggigi untuk terus membawa manfaat bagi masyarakat sekitar. Kami secara rutin melaksanakan kegiatan sosial yang tidak hanya menyasar pada komunitas tertentu, namun secara menyeluruh bagi masyarakat yang tinggal di Lombok Barat atau Nusa Tenggara Barat pada umumnya”, tutup Yeyen. (editorMRC)