MATARAMRADIO.COM – Menjelang waktu berbuka puasa, antusiasme masyarakat dalam berburu takjil di ajang Khasanah Ramadhan kawasan Islamic Centre Mataram semakin meningkat.
Demi memastikan keamanan pangan bagi warga yang mengonsumsi, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram menggelar inspeksi langsung di lokasi pada Senin (10/3).
Dipimpin oleh Yosef Dwi Irwan, tim BBPOM Mataram menyisir pedagang takjil satu per satu. Pengawasan ini juga mendapat dukungan dari berbagai instansi terkait, termasuk Kepala Dinas Kesehatan NTB Lalu Hamzi Fikri, Kepala Dinas Koperasi dan UKM NTB Ahmad Masyhuri, serta Manager Bisnis dan Ritel PT Bank NTB Syariah Muhammad Nur Rahmat.

Takjil Aman, Bebas Bahan Berbahaya
Dalam pemeriksaan yang dilakukan melalui uji cepat (rapid test), berbagai sampel makanan seperti tahu, bakso, cilok, mie basah, lontong, sate, saus, dan sambal plecing diuji keamanannya. Hasilnya menunjukkan bahwa seluruh takjil yang diuji dinyatakan bebas dari zat berbahaya seperti Formalin, Boraks, Rhodamin B, dan Methanyl Yellow.
“Alhamdulillah, dari hasil uji cepat yang kami lakukan, semua sampel makanan aman dikonsumsi. Ini menjadi indikator positif bahwa kesadaran pedagang terhadap pangan sehat semakin baik,” ujar Yosef Dwi Irwan.
Edukasi dan Pencegahan Makanan Berbahaya
Selain pengawasan, Tim Terpadu juga melakukan edukasi langsung kepada pedagang dan konsumen terkait Keamanan Pangan, Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa), serta BPOM Mobile. Masyarakat juga diberikan leaflet berisi informasi mengenai cara memilih makanan yang aman dan menghindari produk ilegal.
Sebagai langkah antisipatif, tim juga menampilkan contoh produk obat dan makanan ilegal yang beredar di pasaran. Dengan begitu, masyarakat semakin paham akan risiko mengonsumsi produk tanpa izin edar.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga mendapat perhatian luas dari media cetak dan elektronik, yang turut serta menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya keamanan pangan di bulan suci Ramadhan.
Dengan adanya pengawasan dan edukasi terpadu ini, diharapkan masyarakat semakin selektif dalam memilih makanan berbuka dan lebih sadar akan pentingnya mengonsumsi pangan yang sehat serta aman. (editorMRC)











