Sapaan Ramah STMJ Arab di Keremangan Malam Kota Toea Ampenan


Dengan ukuran gerobak yang tidak terlalu besar sekitar 1,5 x 2 meter yang diterangi lampu LED, kami merapat dan duduk di kursi yang cukup tinggi tepat di depan warung.


“Mau STMJ Arab. Ini minuman racikan, susunya pakai susu kambing dan sapi,” inilah awal cetusan Alkaf sehingga kami merapat.

BACA JUGA:  Polresta Mataram Ungkap Sabu di Kebon Roek


Sesampainya di warung, kami disapa peracik STMJ (susu telur madu jahe) Arab, Wahyudin.


“Susunya hanya cukup untuk satu gelas, Kakak,” sapanya ramah.


“Mau pakai telur,” kembali Wahyudin menyapa.
“Yang biasa saja tanpa telur,” sambut Alkaf.


Selama percakapan itu, kami memperhatikan keadaan sekitar.


Di sekitar gerobak, tepatnya di pinggir jalan Adi Sucipto dekat lampu merah simpang Pasar Kebon Roek terpasang baliho “Kedai STMJ Abah Ong”.


Menurut cerita Alkaf, STMJ ini murni racikan Abah Ong yang memulai usaha STMJ Arab sekitar 4 atau 5 tahun lalu.

BACA JUGA:  Revitalisasi Posyandu, Cegah Kekerasan Pada Anak dan Perempuan


Cerita seputar STMJ Arab pun mengalir dari Alkaf juga Wahyudin.


Beberapa khasiat yang bisa dirasakan setelah minum STMJ Arab terutama kandungan susu etawa, diantaranya mencegah osteoporosis dan mengurangi terkena resiko jantung.


Setelah ramuan tercampur, susu dipanaskan kemudian dituangkan ke gelas yang berisi racikan beberapa bahan rempah.


“Semakin kental susunya semakin terasa,” kata Wahyudin sambil menyodorkan STMJ Arab racikan

BACA JUGA:  70 Pengusaha Mataram Terima Bantuan Alat Produksi

.
Saat racikan STMJ mulai berkurang asapnya, sruputan pertama segera memasuki lidah. Rasa susu dan madu mulai menggoda.


Sruputan kedua menyapa lidah, rasa susu dan rasa hangat dari jahe dan rempah lainnya semakin menggoda.


Sruputan ketiga dan seterusnya sudah tidak terasa lagi karena satu gelas STMJ Arab telah berpindah ke tenggorokan dan mengendap di lambung.
“Susunya terasa sekali,” ucap Mega.


Memang, racikan STMJ Arab membuat kangen karena rasa yang tak biasa.(ASLINEWS)