Gempa Bumi 7,4 SR Guncang Laut Flores, Waspada Tsunami

MATARAMRADIO.COM, Jakarta – Gempa tektonik yang mengguncang wilayah laut Flores pada hari Selasa, 14 Desember 2021 pukul 10.20.23 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=7,4. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,59 LS dan 122,24 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 112 km arah Barat Laut Kota Larantuka, NTT pada kedalaman 10 km.

“Masyarakat dihimbau agar tetap tenang, tetap waspada dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” himbau Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno seperti dilangsir dari rilis resmi BMKG di Jakarta, Selasa (14/12).

BACA JUGA:  Simalakama Belajar Daring: Antara Harapan dan Kenyataan

Bambang juga menghimbau masyarakat untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yanh membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.

“Bagi masyarakat di wilayah utara pantai di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata direkomendasikan tidak melakukan aktivitas di pesisir pantai dan tepian sungai,” pintanya.

Dijelaskannya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktifitas sesar aktif di Laut Flores. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser.

BACA JUGA:  Gempa Bumi 6SR Getarkan Lombok dan Sumbawa
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno / foto: istimewa

Adapun jangkau gempa, lanjutnya, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara dan Lembata III – IV MMI. Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, Tambolaka, Waikabubak, Waingapu III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini berpotensi tsunami, dengan tingkat ancaman waspada di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata. Hasil monitoring Tide Gauge menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi 7 cm di Stasiun Tide Gauge Reo dan Marapokot, Nusa Tenggara Timur,” jelasnya.

BACA JUGA:  Survei Terkini: Tingkat Kepercayaan Publik pada Presiden Jokowi Terus Naik

Sementara hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 15 aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ) dengan maksimum M=5,6. Untuk itu, masyarakat diminta untuk memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android) (EditorMRC)