Menag: 1 Syawal Ditetapkan Minggu 24 Mei 2020

MATARAMRADIO.COM, Jakarta – Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriyah jatuh pada Hari Minggu besok, 24 Mei 2020. Hal ini sesuai penetapan Pemerintah Republik Indonesia pada sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama Fachrul Razi di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (22/5).

Usai sidang Isbat, Menteri Agama Fachrul Rozi mengatakan, sidang menyepakati keputusan tersebut karena dua hal. Pertama, Pemerintah telah mendengar paparan Tim Falakiyah Kemenag yang menyatakan tinggi hilal di seluruh Indonesia di bawah ufuk, yaitu berkisar dari minus 5,29 sampai dengan minus 3,96 derajat.

BACA JUGA:  Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Fitri Pada Kamis 13 Mei 2021

Dengan posisi demikian, maka hilal tidak dimungkinkan untuk dilihat. Hal ini selanjutnya terkonfirmasi oleh pernyataan para perukyah yang diturunkan Kemenag. Pada tahun ini, rukyah dilaksanakan Kemenag pada 80 titik di Indonesia.

“Kita mendengar laporan dari sejumlah perukyah hilal bekerja di bawah sumpah, mulai dari Provinsi Aceh hingga Papua. Di 80 titik tersebut, tidak ada satu pun perukyah dapat melihat hilal,” ujar Menag yang didampingi Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto, Ketua MUI Abdullah Jaidi, dan Dirjen Kemenag Bimas Islam Kamaruddin Amin.

BACA JUGA:  Semarakkan Imlek, Donnie Yen VS Jacky Chen Rilis Film Baru

Karena dua alasan tersebut, sidang isbat menyepakati untuk mengistikmalkan (menyempurnakan) bulan Ramadan menjadi 30 hari sehingga tanggal 1 Syawal 1441 H jatuh pada hari Minggu, 24 Mei 2020.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, Sidang Isbat Awal Syawal 1441 H hanya dihadiri secara fisik oleh Menteri Agama Fachrul Razi, Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi, Ketua Komisi VIII Yandri Susanto, Ketua MUI KH Abdullah Jaidi, dan Direktur Jenderal Bimas Islam Kamaruddin Amin.

Sementara, para pimpinan ormas, pakar astronomi, Badan Peradilan Agama, serta para pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama lainnya mengikuti jalannya sidang isbat melalui media video conference.

BACA JUGA:  ASN Kemenag Diminta tidak Golput

Sebelumnya, pakar astronomi dari Tim Falakiyah Kementerian Agama Cecep Nurwendaya menegaskan bahwa tidak ada referensi empirik visibilitas (ketampakan) hilal awal Syawal 1441 H bisa teramati di seluruh wilayah Indonesia pada hari Jumat, 22 Mei 2020.“Semua wilayah Indonesia memiliki ketinggian hilal negatif antara minus 5,29 sampai dengan minus 3,96 derajat. Hilal terbenam terlebih dahulu dibanding matahari,” kata Cecep. (Editor MRC/redaksinews)