KPI Nyatakan Tak Ada Pelanggaran dalam Tayangan Azan Ganjar Pranowo

MATARAMRADIO.COM – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akhirnya memberikan jawaban resmi terkait pro kontra munculnya Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo dalam tayangan azan Magrib di dua stasiun TV swasta yakni RCTI dan MNCTV.

Dalam siaran persnya  Nomor: 07/KPI/HM.02.02/09/2023 tertanggal 13 September 2023, KPI menyebutkan menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait Azan Magrib yang ditayangkan oleh Lembaga Penyiaran RCTI dan MNCTV, KPI telah melakukan mekanisme penanganan pengaduan masyarakat terkait Azan Magrib yang ditayangkan di Lembaga Penyiaran RCTI dan MNCTV dengan melakukan pemanggilan terhadap Lembaga Penyiaran yang bersangkutan dalam forum klarifikasi.

BACA JUGA:  NTB Bentuk KIHT

Berdasarkan hasil forum klarifikasi dan rapat Pleno, KPI menilai bahwa siaran Azan Magrib yang menampilkan salah satu sosok atau figur publik tidak melanggar ketentuan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).”KPI mengimbau kepada seluruh Lembaga Penyiaran untuk tetap mengedepankan prinsip adil, tidak memihak, dan proporsional dalam menyiarkan program siaran demi menjaga penyelenggaraan Pemilu 2024 yang demokratis,”tulis KPI dalam siaran persnya.

BACA JUGA:  Ini Dia 2I Besar Calon Anggota KPID NTB Periode 2021-2024

KPI juga menegaskan  terkait isi siaran kepemiluan yang berpotensi melanggar, KPI akan menindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama Gugus Tugas yang terdiri dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), KPI dan Dewan Pers.

Sebelumnya, kemunculan Ganjar Pranowo dalam tayangan azan memicu kontroversi dan menyebut apa yang dilakukan Ganjar Pranowo sebagai seburuk-buruknya pencitraan.” Seperti sudah bisa diduga, KPI memutuskan munculnya Ganjar di azan MNC bukan pelanggaran aturan. Ya mana berani sih KPI pada pemodal sebesar HT yang mengabdi pada partai terbesar di Indonesia,”tulis Ade Armando, mantan Anggota KPI periode pertama dalam status terbaru di akun facebooknya.

BACA JUGA:  Presisi: Djoda Unggul di KLU

PDI-P nyatanya membantah bahwa pihaknya berupaya melakukan politik identitas dengan menampilkan sosok Ganjar dalam tayangan tersebut. “Bukan (politik identitas). Pak Ganjar Pranowo ini sosok yang religius. Religiusitasnya tidak dibuat-buat,” kata Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto kepada media belum lama ini. (EditorMRC)