Tenun NTB Tampil di World Expo Osaka Jepang, Bunda Sinta: Misi Besar untuk Wastra NTB Mendunia

Melalui brand lokal Riles Lestary yang berada di bawah naungan organisasi Salimah NTB, karya wastra NTB akan tampil mewakili Indonesia dalam ajang internasional World Expo Osaka Jepang pada 7 hingga 13 Juli 2025 mendatang.

Bukan sekadar pameran biasa, ajang bergengsi ini akan menjadi titik temu budaya dunia, dengan kehadiran 161 negara serta sembilan organisasi internasional. Momentum ini menjadi peluang besar untuk memperkenalkan kain tenun NTB di panggung global.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB, Sinta Agathia Soedjoko, menyampaikan rasa bangganya atas kepercayaan yang diberikan kepada Riles Lestary. Ia menegaskan bahwa partisipasi ini bukan hanya sekadar menghadirkan kain, tetapi membawa misi besar untuk mengangkat nama wastra NTB di mata dunia.

“Ini adalah misi mengenalkan wastra NTB pada dunia,” tegasnya saat menerima audiensi perwakilan Salimah NTB dan Sri Lestari, pemilik brand Riles Lestary, di Pendopo Gubernur NTB, Selasa, 1 Juli 2025.

BACA JUGA:  Gagal Panen, Harga Cabe Loncat

Mengusung Fashion Berkelanjutan

Lebih dari sekadar menampilkan estetika, Bunda Sinta berharap karakter khas tenun NTB yang ramah lingkungan tetap menjadi identitas utama. Sustainable fashion menjadi nilai jual yang sangat relevan dengan tren dunia saat ini.

Ia pun memberikan dorongan agar pemasaran wastra NTB tak lagi terpaku pada metode konvensional. Memanfaatkan dunia digital dinilai sebagai langkah strategis yang bisa membuka akses pasar lebih luas.

“Pemasaran online harus lebih masif, supaya masyarakat global bisa dengan mudah mengenal sekaligus membeli produk wastra NTB. Ini akan memperluas dampak ekonomi bagi para pengrajin di Lombok dan Sumbawa,” jelasnya.

Harmoni Alam, Budaya, dan Masa Depan

Sementara itu, Sri Lestari, founder Riles Lestary, mengungkapkan bahwa karya yang akan dipamerkan bukan sekadar kain tenun biasa. Koleksi yang dibawa adalah Tenun Songket Lombok-Sumbawa, termasuk motif khas Muna Pa’a yang menggunakan pewarna alami ramah lingkungan.

BACA JUGA:  Diskominfotik NTB Luncurkan SmeetOn, Aplikasi Rapat Virtual Kekinian

Menurut Sri, setiap helai kain yang ditenun adalah cerminan filosofi pembangunan Indonesia—sebuah harmoni antara hasil, alam, budaya, dan masa depan.

“Melalui keindahan tenun Lombok dan Sumbawa, kita ingin menunjukkan bahwa di balik setiap helai kain, ada perempuan-perempuan hebat, gigih, ikhlas, dan tulus. Mereka bekerja dengan sepenuh hati untuk menopang ekonomi keluarga mereka,” ungkapnya penuh semangat.

Sri menambahkan, tenun NTB yang ditampilkan bukan hanya membawa cerita tentang budaya, tetapi juga menjadi simbol semangat keberlanjutan dan harmoni yang selaras dengan isu global. Ia optimis, kehadiran wastra NTB di World Expo Osaka akan menarik perhatian dunia tidak hanya pada sektor pariwisata, tetapi juga potensi ekonomi digital serta ekonomi hijau dan biru yang tengah berkembang di Indonesia.

BACA JUGA:  Gempa Guncang Lombok

“Ini menjadi representasi nyata dari semangat keberlanjutan dan keharmonisan, siap menarik investasi dan meyakinkan dunia akan potensi pariwisata, ekonomi digital, serta ekonomi hijau dan biru Indonesia,” tutur Sri.

Dukungan dari Pemerintah dan Organisasi Nasional

Perjalanan Riles Lestary hingga sampai ke panggung World Expo Osaka bukan tanpa proses panjang. Sri menyampaikan rasa terima kasihnya kepada berbagai pihak yang telah memberi dukungan, termasuk BAPPENAS Republik Indonesia, Kowani Indonesia, Salimah Indonesia, dan tentu saja Pemerintah Provinsi NTB yang telah memberi kepercayaan kepada Riles Lestary sebagai bagian dari kurasi nasional.

Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa kain tenun NTB tak sekadar warisan budaya, tetapi juga berpotensi menjadi kekuatan ekonomi kreatif yang mendunia. (editorMRC)