Pemerintah Jepang Berikan Bonus Rp 57 Juta Untuk Pasangan yang Mau Punya Anak

MATARAMRADIO.COM – Warga Jepang yang mau memiliki anak akan mendapat berbagai perhatian dari pemerintah Jeang. Salah satunya, pemerintah akan memberi uang Rp57 juta lebih. Cara ini merupakan salah satu cara untuk mendorong lebih banyak orang untuk menambah bayi di dalam keluarga mereka.

Upaya pemerintah Jepang tersebut dilakukan setelah pemerintah menyadari menurunnya angka kelahiran dalam beberapa tahun terakhir. Ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan angka kelahiran.
Saat ini, orang tua baru di Jepang menerima Childbirth and Childcare Lump-Sum Grant sebesar 420.000 yen setelah kelahiran anak mereka.

BACA JUGA:  Tujuh Kiat Tetap Bahagia Membesarkan Anak, Meski Single Parent

Pemberian uang pada pasangan yang mau memiliki anak tersebut diharap dapat menarik minat pasangan Jepang untuk segera menambah angka kelahiran.
Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Katsunobu Kato bahkan telah mengusulkan kepada Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida kenaikan hadiah uang bagi pasangan yang mau beranak menjadi 500.000 yen atau setara Rp57 juta lebih.
Kato berharap usulannya disetujui dan bisa diberlakukan untuk musim semi mendatang, sebagaimana dilansir Japan Today, pekan lalu.

BACA JUGA:  Lima Tips Praktis Dampingi Anak Hadapi Ujian

Namun diperkirakan iming-iming tersebut tidak akan sukses menggerakkan minat warga Jepang memiliki anak. Lantaran bantuan tersebut hanya untuk persalinan dan pengasuhan anak.
Para pasangan di Jepang khawatir tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk membiayai keluarganya. Mereka juga mempertimbangkan kemungkinan harus menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi selama bertahun-tahun sambil membesarkan anak.
Kondisi tersebut menjadi pemicu utama minimnya angka kelahiran di Jepang dibandingkan besaran biaya untuk membayar persalinan bayi
Kebanyakan warga di Jepang mengeluhkan akan tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk membesarkan anak hingga dewasa. Bantuan tersebut dinilai terlalu kecil dan tidak akan cukup untuk membesarkan anak hingga dewasa mandiri. (EditorMRC)

BACA JUGA:  NTB Ingin Jadi Pusat Fashion Muslim Indonesia